Penghianat

190 19 1
                                    

HAI GAES !! SORRY INI MASIH PERTAMA KALI GUE NULIS BEGINIAN AWOKAWOK.
JANGAN LUPA VOTE AND COMMENT OKAY
TOLONG MEMAKLUMI KALAU TYPO BERTEBARAN, TANGAN GUE CUMA DUA.
--HAPPY READING GUYS-
.
.
"Akh...kumohon lepaskan aku." Pinta seorang berbaju biru.

"Ayolah bahkan aku belum bermain denganmu." Ucap seseorang di sampingnya sambil menyeringai.

"Hiks... Hiks... kumohon tolong lepaskan aku. Aku berjanji tak akan melakukan kesalahan seperti ini lagi." Ucap wanita itu sambil menangis.

"Berisik, aku tak butuh penghianat sepertimu." Ucap lelaki itu sambil memainkan pisaunya . "Ada yang ingin kau sampaikan sebelum mati?" Lanjutnya.

Wanita itu pun merasa semakin takut, seolah dia tau kalau waktunya akan habis. Lagipula tak ada yang tak mengenal tuannya ini. Wanita ini merasa bodoh karena sudah menghianati tuannya. Sekarang ia hanya bisa menunggu waktu sampai ia dibunuh oleh tuannya.

Hah! lagi pula pada akhirnya aku juga akan mati ditangan iblis ini. Sungguh bodoh kau Rina kalau kau mengimpikan kebebasan batin wanita itu.

Belum sempat wanita itu berbicara, ia sudah mati secara mengenaskan. Tuannya secara tak manusiawi, mendorong dan melempar wanita itu ke mesin penggiling daging. Sehingga hanya teriakan dan raungan kesakitan yang terdengar dari wanita itu.

"Meyebalkan sekali wanita itu." Ucap lelaki itu sambil berjalan menuju kamarnya untuk membersihkan darah disekujur tubuhnya.

"Zoe dimana kau!" Teriak lelaki itu.

"Ya tuan Riel, ada apa anda memanggil saya?" jawab Zoe.

"Bereskan ruang bawah tanah."
"Baik tuan." Jawab lelaki bernama Zoe itu.

Lelaki yang dipanggil tuan oleh Zoe itu lantas menuju kekamarnya untuk mandi. Ia pun memasuki kamar mandi karena ia harus bersiap untuk pergi ke sekolahnya. Setelah selesai mandi dan sarapan, ia pun berangkat ke sekolah dengan mobilnya yang fantastis. Setibanya di sekolah, seperti biasa ia dihadiahi banyak tatapan memuja dari para wanita di sekolahnya. Hingga ia mendengar banyak wanita berbisik tentangnya, namun ia tetap tak perduli.

Kyaaaa sumpah si Riel ganteng anjirrr

Hoooh pengen deh sama dia

Anjerr keringetan aja ganteng

Anjing mimisan nih gua

Ia yang mendengar bisik-bisik seperti itu hanya diem saja dan tetap berjalan ke kelasnya dengan wajah datar. Hingga seseorang memanggilnya dari kejauhan.

"Oi bro!" Teriak seorang lelaki jangkung. Namun Riele hanya mendengus lantas pergi begitu saja.

Dead or Dead [Revisi]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang