Bunga Lily?

74 9 4
                                    

Happy Reading Guys🌙

Pagi itu SMA Kesatuan Garuda di gegerkan kembali dengan ditemukannya mayat salah satu siswi tergantung secara terbalik di langit-langit kelas. Mayat itu pertama kali ditemukan oleh salah satu siswa yang baru saja masuk dikelas itu. Sontak saja hal itu mengagetkannya, bagaimana tidak ia menemukan kekasihnya mati dengan keadaan darah menetes dari tangan dan kakinya yang dipotong. Di dahinya pun tertempel bunga lili, yang sepertinya di jahit secara asal. Tangan dan kakinya yang telah dipotong tergeletak asal di lantai. Ia pun berteriak histeris meminta pertolongan.

“Sejak kapan kamu menemukan mayat ini?” Tanya Pak polisi.

“Uhm sejak tadi pagi pak.” Jawab Rion.

“Coba kau ceritakan kronologinya.”

“Tadi saat saya sedang perjalanan akan kekelas, saya mencium bau anyir dari kelas saya. Saya lalu terburu-buru kekelas untuk mengecek bau apa itu. Saat masuk kekelas, saya sudah  menemukan Firdha dalam keadaan tergantung. Tetapi saat saya ada di dalam, saya melihat Riele yang ada dibalik kaca jendela tersenyum samar.”  Jawab Rion dengan nada takut.

“Apakah nak Rion tadi melihat hal mencurigakan lainnya dari Nak Riele?” Tanya Polisi itu.

“Sejujurnya saya tak melihat hal mencurigakan lainnya.” Jawab Rion dengan suara bergetar.

Di sekitar Rion pun mulai terdengar bisik-bisik dari siswa yang berkerumun d isekitar garis polisi. Mereka terlihat tidak senang karena Rion secara tak langsung menuduh Riele. Bagaimana mungkin siswa yang bahkan terlihat peduli dengan lingkungan sekitar bahkan enggan untuk berurusan dengan orang lain bisa membunuh dengan cara keji seperti itu. Riele saja terlihat malas walau hanya untuk berbicara dengan teman sekelasnya.

Jangan-jangan Rion yang udah bunuh si Firdha

Bukannya Rion sama Firdha kemarin bertengkar?

Iya kudengar juga Rion sempat memukul Firdha saat dikelas

Rion juga kelihatan panik dan ketakutan

“Baiklah, sampai disini saja nak Rion terima kasih sudah membantu penyelidikan kami.”

“Sama-sama pak.” Balas Rion dan langsung pergi meninggalkan lokasi tempat kekasihnya mati.

Flashback On

Seusai pertengkarannya dengan Rion, Firdha memilih untuk tetap menenangkan dirinya di dalam kelas. Dia hanya bisa duduk dan melamunkan pertengkarannya. Namun mendadak ia mulai merasa bahwa seperti ada yang mengawasinya. Ia mulai merasa ketakutan, apalagi ia ingat bahwa ada yang tak beres dengan sekolahnya. Belum sempat rasa takutnya reda, ia merasakan tengkuknya di pukul dan semuanya mulai menggelap.

“Eunghh...Dimana aku?“ Erang Firdha.

“Cepat buka matamu .” Ucap sang lelaki bertopeng.

“Sii-aapa k-kamu?” Tanya Firdha ketakutan.

“ Kau memang menjijikkan.”

“Apa maumu, kamu siapa? Kumohon lepaskan aku.” Ucap Firdha “TOLONGG...TT-TOLONGG.” Teriaknya.

Tanpa berkata apapun lagi, lelaki bertopeng itu lantas mencekik leher Firdha lalu mulai menjahit bunga lili di dahi Firdha secara asal. Kemudian dia mulai memotong tangan dan kaki Firdha sambil terkikik pelan. Firdha yang awalnya berteriak histeris, mulai diam kaku tak bergerak.

“Baby?” Panggil lelaki itu. Mungkin wanita ini sudah mati, pikirnya.

“Padahal aku masih ingin bermain, dasar lemah baru segitu udah mati.” Ejeknya.

Tak berapa lama kemudian ia mulai menarik dan mengikat tubuh milik Firdha, lalu menggantungkan secara terbalik tubuh Firdha.Tanpa rasa bersalah, ia langsung meninggalkan mayat Firdha.

Flashback Off

Kesokan harinya lagi-lagi di sekolah ini di temukan, sesosok mayat lelaki tanpa kepala yang berada di tempat yang sama di mana mayat Firdha di temukan. Terlebih mayat itu dalam keadaan yang lebih menyeramkan dari mayat Firdha. Badan mayat itu dalam keadaan tak utuh lagi, hanya tersisa bagian Pundak sampai paha saja. Polisi yang sedang menyelidiki kasus ini ,bahkan sampai kerepotan mengidentifikasi mayat ini. Hal ini pun membuat banyak siswa merasa ketakutan dan penasaran tentang penyebab kematian yang sering terjadi disekolah ini. Dahulu memang sekolah ini sering terjadi pembunuhan, namun baru pertama kali mampu membuat seluruh sekolah sangat ketakutan.

“Aku tak mengerti mengapa sekolah ini sering terjadi pembunuhan bahkan sampai sekarang kita belum mampu menemukannya sekiranya siapa dia?” Tanya salah satu polisi pada rekannya.

“Iya rasanya aku ingin berteriak saking bingungnya terhadap kasus kita ini.” Jawab rekannya.

“Jadi apa yang kau temukan, Hendra?” Tanya sang polisi berkumis.

“Saya menemukan ada kepala manusia di salah satu lemari dipojok kelas. Hanya saja ada sebuah surat yang di tancapkan di wajahnya.” Jawab lelaki yang dipanggil Hendra itu

“Apa isi surat itu?” Tanya polisi berkumis. Hendra pun membacakan isi surat itu.

“Membingungkan sekali,menurutmu siapa dia? Apa dia adalah pembunuh yang sama atau justru berbeda?” Tanya sang lelaki berkumis.

“Entah saya pun tak mengerti, tetapi saya yakin itu adalah sebuah petunjuk.” Ucap yakin Hendra.

Hai jangan lupa Vote and Comment okay✌ Kalau perlu kalian share juga awoawok

Dead or Dead [Revisi]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang