Hallo

29 10 16
                                    

“Cipa, gua dapet kelas X IPA 4. Lu?” tanya Lusi, sahabat Syifa.

“X IPA 2,” Syfa menjawab.

Asyifa Khairunnisa. Gadis berusia 16 tahun, yang baru saja menginjak kelas 10. Sekarang dia sedang duduk di kursi taman belakang sekolah, bersama sahabatnya, Lusi.

“Udah tau siapa aja yang satu kelas sama lu?” tanya Lusi,

“Belum,”

“Gio kan satu kelas sama lu,”

“Yaudah bagus.”

Gio, sahabat Syifa sejak 5 tahun yang lalu.

“DUARRR,” Gio datang mengejutkan Lusi dan Syifa.

“Kaget anjir,” Lusi kesal.

“Kaget gua, Gio,” kata Syifa.

“Maaf, hee.” ucap Gio, sembari cengengesan.

Tettt. Tettt.

Bel masuk berbunyi.

“Lu IPA 2 kan?” tanya Gio kepada Syifa..

“Hm,” Syifa menjawab.

Setelah itu, mereka bertiga berjalan bersama, menyusur koridor dan berpisah di depan kelas.

“Gua masuk duluan ya,” kata Lusi, sembari melambaikan tangannya.

Gio dan Syifa hanya mengangguk. Tak lama kemudian, mereka pun menemukan kelas dengan tulisan tercetak di pintu kelas tersebut X IPA 2 dan mereka pun masuk.

Gio mencari kursi paling belakang, sementara Syifa hanya berdiri di depan pintu.

“Ini kosong kan?” tanya Gio kepada salah satu siswa.

“Kosong, sini aja sama gua.” ucap siswa itu.

“Oke.” Gio duduk, dan menyimpan tasnya di atas meja.

“Cipa, sini lu. Bengong mulu,” Gio berteriak.

Sementara Syifa hanya menggelengkan kepalanya. Dia berjalan ke arah kursi baris kedua, paling belakang. Dekat dengan Gio.

“Ini kosong?” tanya Syifa.

“Gatau,” jawab Gio.

Syifa pun duduk, menyimpan tasnya, mengeluarkan novel, lalu membaca.

“Boleh duduk di sini?” tanya seorang siswi.

Syifa yang sedang membaca novel pun, menutup bukunya sebentar.

“Boleh,” jawab Syifa.

“Makasih ya, kenalin, gua Okta.” ucap Okta, mengulurkan tangan, memperkenalkan diri dan tersenyum.

“Syifa,” menjabat tangan Okta, tersenyum tipis.

Syifa melanjutkan aktivitasnya kembali, membaca novel. Sementara Okta, sibuk menyampul buku.

“Selamat pagi anak-anak,” ucap seorang guru, cantik.

“Pagi bu,” jawab murid, kompak.

“Sebelumnya, perkenalkan nama ibu, Siska Listiana. Kalian boleh panggil ibu Bu Sis,” ucap Bu Siska, memperkenalkan diri.

“Baik, Bu Sis,”

“Jadi, ibu adalah wali kelas kalian,” ucap Bu Sis.

Perkenalan, berbincang-bincang dengan Bu Sis cukup lama, jam kosong pun telah dilewati, hingga tiba waktunya istirahat pertama.

“Ke kantin gak?” tanya Gio.

“Gak, titip,” Syifa menjawab.

“Yaudah, Cipa mau beli apa?” tanya Gio.

Cipa itu nama panggilan Syifa dari orang-orang terdekatnya.

“Es teh aja,” kaya Syifa.

“Oke.” Gio pun bergegas ke kantin.











Tbc.

Hallo! Ini cerita pertama aku. Maaf belum sempurna. Makasih banyak buat yang udah baca, vote, dan komentar. Semoga suka ya!🖤

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Oct 20, 2019 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

ORDINARY GIRLTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang