Setelah hari itu. Taehyung pun merasa senang karena ia bisa lebih dekat lagi dengan Jennie terutama Mingyu yang sudah tahu bahwa aku mengetahui adiknya itu lebih dulu.
Betapa lucunya saat Mingyu kesal padanya. Karena Taehyung sudah mengenal adiknya yang sangat cantik itu.
Mingyu benar-benar merahasiakan adiknya itu dari seluruh teman-temannya. Bagaimana tidak. Jika adiknya itu diperkenalkan pada temannya sudah kupastikan banyak yang menyukai Jennie.
Entahlah. Semakin lama aku hanya bisa melihat Jennie. Ya, salahkan Jennie dalam hal ini. Ia yang telah menggangu pikirannya beberapa bulan ini. Bahkan saat ia berada di gedung.
Ia melihat Jennie. Tapi, nyatanya ia salah karena itu adalah salah satu staff bts. Sungguh ia sangat malu.
"Hey!"
"Ya! Jungkook! Bisakah kau tidak mengagetkanku seperti itu!" jawab taehyung kesal
"Ya, baiklah. Maafkan aku. Lagi pula sejak tadi aku lihat Hyung melamun saja. Hati-hati disini ku dengar banyak penunggunya." bisik jungkook
"Kyaaa! Jeon Jungkook! Kau inging menakut-nakutiku, ya?! Lebih baik kau pergi latihan saja." jawab taehyung semakin kesal
"Hahahah... Hyung kau ini lucu sekali jika sedang marah. Bahkan aku tidak takut sekali melihat wajahmu yang seperti itu." ucap jungkook tertawa
"Aishhh.. Kau ini memang menyebalkan! Lebih baik aku pergi saja!" jawab taehyung kesal dan pergi meninggalkan jungkook
"Aishh.. Jungkook malah membuatku semakin kesal saja. Ada apa denganmu Taehyung. Sepertinya saat aku menyukai seseorang belum pernah seperti ini. Kenapa saat aku menyukai Jennie pikiran ku hanya tertuju padanya."
"Apa aku harus mengungkapkannya? Tapi, apa dia akan menerimaku? Bagaimana jika ia tidak yakin dengan penyataan cintaku ini?" ucap taehyung mengoceh sendiri dan mondar-mandir di depan pintu ruangan tadi.
"Taehyung! Apa yang kau lakukan? Sejak tadi kau hanya mondar-mandir saja disini." ucap namjoon
"Ah.. Itu.. Aku sedang binggung
Hyung. Pikiran ku sedang kacau." ucap taehyung"Binggung kenapa? Apa yang membuat pikiranmu menjadi kacau?"
"Aku sepertinya benar-benar menyukai Jennie. Bahkan aku sudah mencintainya. Ia selalu berada di pikranku. Aku bahkan melihatnya dimana-mana. Aku binggung harus bagaimana?"
"Astaga! Ternyata kau sudah benar-benar serius mencintainya. Selamat, Tae. Aku akan memdukungmu. Lalu, tunggu apa lagi. Kau harus segera mengungkapkannya. Aku lihat anaknya juga sudah sangat menyukaimu."
"Tapi, aku takut Hyung.."
"Takut? Takut kenapa?"
"Aku takut ia tidak menyukaiku, Hyung. Bagiamana jika ia benar-benar menolakku. Sungguh Hyung aku hanya menginginkannya. Tidak ada yang lain. Aku sangat mencintainya. Aku ingin ia menjadi pendamping hidupku."
"Hey! Dengarkan aku. Kau ini laki-laki jangan mudah menyerah. Jika kau benar-benar mencintainya. Maka perjuangkan lah. Jika, ia menolakmu mungkin berarti ia tidak akan memeliki perasaan padamu. Bisa saja ia masih belum bisa membuka hatinya untuk orang lain."
"Dan jika itu terjadi. Maka buatlah ia membuka hatinya untukmu. Dan buatlah ia juga mencintaimu tanpa adanya paksaan. Aku yakin kau pasti bisa, Tae! Kejarlah cintamu itu!" ucap namjoon
"Kau benar, Hyung. Aku tidak boleh menyerah seperti ini. Aku harus berjuang demi cintaku ini. Aku akan membuktikan padanya bahwa aku benar-benar mencintainya. Terima kasih, Hyung." ucap taehyung memeluk namjoon
KAMU SEDANG MEMBACA
MY DADDY IS AN IDOL
FanfictionSetelah kematian suaminya Jennie dan Ella hanya hidup berdua. Jennie menikah muda dengan suaminya. Dan mereka menikah atas perjodohan orang tuanya. Mereka menikah di usia nya yang baru menginjak 18 tahun. Mereka pun segera di karunia seorang gadis...