GANJEN

300 26 10
                                    

Yoongi keluar dari kamar Nancy,dia langsung disambut antusias oleh pelayan-pelayan yang sudah berbaris rapih di depan kamar Nancy.
Tidak habis fikir,tuan putrinya cuma 1 tapi kenapa pelayannya sebanyak ini?
Yoongi mencoba menepis pikiran konyolnya,dan buru-buru keluar dari istana ini.

Ahhh,tapi dia mau pulang dengan kendaraan apa?

Bedebah.

Yoongi tidak sempat membawa uang maupun handphone tadi saking paniknya.

Yoongi berjalan ke seorang prajurit,yang ia yakini telah menjemputnya tadi.

Tentu Yoongi masih ingat seluk beluk wajah mengesalkan itu.

"antar aku pulang,kau harus tanggung jawab karena telah membawaku kesini"

"sudah menjadi tanggung jawab saya tuan"

Yoongi sedikit menarik nafas lega,pasalnya jika prajurit itu tidak mengantarkannya pulang,bagaimana nasibnya?

Yoongi langsung menaiki mobil van putih yang ia tumpangi tadi,mobil melaju dengan kecepatan yang pas,tidak terlalu kencang,dan tidak terlalu pelan.

Yoongi memandangi jalanan yang sudah gelap,pikirannya sudah tidak fokus lagi,ia ingin terbang saja dari sini,dan langsung memeluk Chaeyoung.
Pasti Chaeyoung menunggunya sekarang sampai kelaparan.

Mobil van putih itu berhenti di depan gang rumah Yoongi,karena gang nya kecil,jadi tidak muat.

"maaf tuan saya antar sampai sini"

"tak apa" Yoongi menimpali.

Yoongi turun dari mobil dan berlari kecil menuju rumahnya,rintik hujan mulai terdengar samar,ia merogoh saku celananya untuk mencari kunci rumahnya,setelah membuka kuncinya,Yoongi menyambar ramen dan banana milk yang sempat ia tinggalkan di meja tadi dan mengambil hp nya,ia tidak mengecek handphone nya,dan langsung melesat begitu saja ke rumah Chaeyoung,

Sesampainya dirumah Chaeyoung,hujan tiba-tiba turun dengan derasnya,Yoongi memencet bel rumah Chaeyoung beberapa kali,terdengar si empunya rumah berjalan mendekati pintu, pas pintu terbuka Yoongi terkejut,pasalnya keadaan Chaeyoung benar-benar berantakan,rambutnya acak-acakan,matanya sembab dan ada bekas air mata di pipinya,bibirnya pucat.

"C-Chaeng? Kamu kenapa?"

Yoongi memegang bahu Chaeyoung khawatir,mata Chaeyoung mulai memanas,rasanya ingin sekali ia memeluk Yoongi sekarang,tapi kan dia masih marah!.

"pikir saja sendiri" ketusnya.

Yoongi mengerutkan alisnya,dan membuka hp nya,ia melihat line Chaeyoung yang tak terbaca sedari tadi,Yoongi bodoohh! Kenapa ia baru mengeceknya sekarang?

"Chaeng maaf,ceritanya panjang,dan aku-- aku ga bermaksut buat ingkar janji"

"dah lah,kenapa itu ga buat Nancy aja,aku udah makan,dan sekarang mau tidur"

Chaeyoung hendak menutup pintunya,dengan sigap Yoongi langsung menahan Chaeyoung sehingga pintu itu tidak jadi tertutup

"apalagi sih?"

"setidaknya biarkan aku masuk,disini hujan,aku belum makan sama sekali"

"aku akan pinjamkan payung,dan enyahlah"

Chaeyoung berbalik badan,sedangkan Yoongi langsung saja masuk ke dalam rumah milik Chaeyoung,ia duduk di sofa sambil melihat jam yang menunjukkan pukul 9 malam

Chaeyoung keluar dari belakang dengan membawa payung.

"Yak,Min Yoongi lancang sekali kau masuk ke rumahku tanpa dipersilahkan terlebih dahulu"

STARS [SERIES]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang