Chapter 1

386 29 16
                                    

Happy Reading!❣️

Matahari telah menampakkan sinarnya. Burung di pekarangan pun mulai berkicauan dengan merdu. Tampak seorang pelayan sedang membuka korden yang masih menutupi keseluruhan jendela.

"Nancy, tutup saja kordennya! Aku masih ingin istirahat," pinta seorang nona muda, Lady Anneth.

"Maaf nona, ini sudah mendekati waktu sarapan. Bahkan Lord Harrington telah menunggu di meja makan," ujar Nancy, pelayan Lady Anneth sejak ia remaja, dengan lembut.

Mendengar nama ayahnya pun, Lady Anneth langsung membuka matanya. Ia pun terbangun dan beranjak dari ranjangnya, "kau sudah menyiapkan air panasnya?" Tanya Lady Anneth. Nancy mengangguk.

"Thank you," ucap Lady Anneth. Awalnya Nancy tidak terbiasa dengan sikap nona mudanya yang selalu mengucapkan terima kasih kepada nya padahal ia adalah seorang pelayan. Serta kebiasaan Lady Anneth yang mandi setiap hari membuat Nancy bingung. Padahal bangsawan lain mungkin hanya akan mandi satu bulan sekali atau dua bulan sekali.

Lady Anneth langsung menuju ke kamar mandi yang dibuat khusus untuknya. Melihat air panas yang telah siap di atas bathub, membuatnya merasa sangat tidak enak dengan para pelayannya karena telah menyiapkannya sedemikian rupa. Bagaimana tidak, bathub nya tidak terhubung dengan gas heater water sehingga mengharuskan para pelayannya membawa air panas dari dapur ke bathub di kamar mandinya yang berada di lantai dua.

Setelah menghabiskan hampir tiga puluh menit, ia langsung dibantu oleh para pelayannya memakai baju paginya.

Setelah menghabiskan hampir tiga puluh menit, ia langsung dibantu oleh para pelayannya memakai baju paginya

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Setelah siap ia pun turun menuju meja makan. Terlihat Lord Harrington, The Earl of Harrington, beserta kakaknya, Lord Ernest Stone, Viscount Petersham, sedang berbincang. Lady Anneth duduk di kursi makannya.

"Anneth, kenapa kau lama sekali?" tanya Lord Petersham tiba-tiba.

"Uhm, aku bangun kesiangan dan--" ucapan Lady Anneth terpotong.

"Itu bukan perilaku seorang lady, Anneth," ujar Lady Harrington, The Countess of Harrington, ibu Lady Anneth.

Lady Anneth menundukkan kepalanya, "Pardon me."

"Baik, karena semua sudah berada di sini, mari kita makan," ujar Lord Harrington.

Setelah 30 menit, mereka pun menyudahi sarapan mereka.

"Anneth, temui aku di ruang kerja ku," ujar Lord Harrington kepada putri semata wayangnya itu. Lady Anneth mengangguk. Setelah itu, Lord Harrington pergi dari pandangan Anneth menuju ke ruang kerjanya.

"Annethia, apa kau tidak merindukanku?" tanya Lord Petersham tiba-tiba.

"Aku bingung, kau ini benar kakakku atau bukan," ujar Lady Anneth.

Lord Petersham mengangkat alisnya, "Kenapa?"

"Kau selalu salah menyebut namaku. Kau benar-benar kakakku wahai kak Ernest?" tanya Lady Anneth. Sebelum kakaknya menjawab, Lady Anneth mengangkat tangan kanannya seraya menaikkan sedikit dagunya, "Aku tak bisa berbincang denganmu sekarang, Kak. Papa sedang menungguku."

[ON HOLD] Dear, My DukeTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang