Happy reading❤️
Tiga hari kemudian
Tiga hari telah berlalu sejak kedatangan Lady Anneth di Westminster School. Kini terlihat ia sedang lelah setelah seharian membaca tumpukan buku di perpustakaan. Tiba-tiba seorang gadis muda seumurannya bernama Mizuki Kazumi, gadis Asia asal Jepang yang juga bersekolah di akademi yang sama, menghampirinya.
"Jika tidak di area memanah, kau pasti ada di sini," ucap Mizuki lalu duduk di kursi depan Lady Anneth.
Lady Anneth tersenyum, "Hah," ujarnya dengan berat. "Tidak ada lagi yang bisa kulakukan di sini, Mizu. Dan di sini sebagian besar laki-laki. Setidaknya aku bisa melindungi diri."
Mizuki mengangguk, "Ya ya, kau benar. Tapi bukankah lebih baik belajar pedang atau anggar? Panah itu untuk jarak jauh, bagaimana dengan serangan jarak dekat?" Tanya Mizuki.
Lady Anneth mengepalkan kedua telapak tangannya lalu meletakkannya di bawah dagu, "Kurasa aku tidak perlu khawatir karena kakakku akan melindungiku."
"Tapi kakakmu kan--" ucapan Mizuki terputus, "Akan Lulus? Benar, tetapi kau belum tahu saja bagaimana posesifnya kakakku itu, hash."
"Ya ya," ujar Mizuki dengan nada malas. "Oh omong-omong, bagaimana bisa kau kenal dengan Lord Devonshire?"
"Lord Devonshire?" tanya Lady Anneth. Mizuki mengangguk. "Beberapa hari sebelum tiba di sini, aku sudah pernah bertemu dengannya sekali. Dan itu benar-benar buruk. Ia cuek, kasar, pokoknya buruk lah," lanjut Lady Anneth sedikit menggerutu.
"Ahh, I see," ujar Mizuki sembari terkekeh kecilnya.
Flashback on
Tiga hari lalu, hari kedatangan Lady Anneth di Westminster School. Terlihat dari sebuah kereta kuda, ia turun dengan anggunnya.
"My Anneth, welcomee!!" Teriak seorang pria berperawak cukup tinggi dengan sigap menghampiri Lady Anneth.
Namun hanya beberapa langkah lagi, baju bagian belakang pria itu di tarik oleh seseorang yang tak lain Lord Petersham, kakak Lady Anneth, "Kau bilang apa, Thomas? Anneth ku? Siapa yang Anneth ku?"
"Haduh kak, kau masih saja kaku eh?" ujar Lord Thomas, Earl of Beverley, sembari memanyunkan bibirnya.
"Awas saja kalau reputasi Anneth hancur gara-gara kecerobohanmu," ujar Lord Petersham. Tawa lepas dari mulut Lady Anneth melihat lord di hadapannya ini, Thomas, yang sedang berlagak bak orang tertekan.
"Nah sudah abaikan saja Thomas, sekarang aku akan mengantarmu ke Mr. Albertius. Nancy kau boleh pergi," ujar Lord Petersham. Nancy dan para butler yang mengantar pun menghormat lalu beranjak dari sekolah.
Selama perjalanan, pandangan para siswa menuju ke arah Lady Anneth. Bagaimana tidak, sudah perempuan, cantik menawan, dikelilingi oleh orang penting di jamannya.
"Anneth kau tidak merindukanku?" Tanya Lord Beverley tiba-tiba. "Aku yakin 1000% kau merindukanku. Tidak, tidak, 100.000 %. Aku yakin 1 juta%," ujar Lord Beverley tanpa henti.
Lady Anneth tertawa kecil, "kau tidak berubah ya, tetap cerewet seperti dulu." Tapi meskipun begitu, dengan bersamanya, ia merasa nyaman karena ia bisa sejenak istirahat dari berbagai kekakuan aturan yang harus dipatuhi antara seorang lady dengan seorang lord.
Setelah tiba di depan pintu ruangan yang cukup besar, Lord Petersham berkata, "Jika sudah selesai, pergi ke College Hall ya. Aku tunggu."
KAMU SEDANG MEMBACA
[ON HOLD] Dear, My Duke
أدب تاريخيAnneth Adelaine Stone, anak kedua Earl of Harrington, dikirim ke sekolah semi-swasta pada masa itu. Tak peduli anggapan sosial bahwa wanita bangsawan hanya boleh mendapatkan pendidikan di rumah, Sang Earl bersikukuh mengirim anak keduanya itu. Di s...