Chapter 1

24 4 0
                                    


Derap langkah yang menggema di ruangan yang tak begitu luas pun terdengar nyaring, disertai seringai mengerikan seorang pria berjalan mendekati sebuah mangsanya yang ia bawa tadi. Keadaan yang memang masih gelap di luar sana karena saat ini masih menunjukan pukul 01:00 pagi

Dilihatnya mangsa yang saat ini dengan posisi jauh lebih parah dari kata mengenaskan, mangsa wanita yang tangannya diikat keatas memposisikan wanita itu berdiri. padahal sudah tidak sadarkan diri ataukah sudah mati? Semoga wanita itu belum mati karena aku masih belum mencabik organ sensitif wanita itu. Padahal baru saja aku bermain sebentar dengan melahap payudara nya dan mengkoyak sampai hancur, tak puas dengan itu aku juga menggigit lidah sang wanita sampai lidah itu putus. Hahahaha.

Saat aku melakukan nya, aku tak pernah mempunyai alasan kenapa aku melakukan semua ini? Tapi ada rasa kesenangan yang menggebu dan hasratku pun mulai meledak-ledak akan perbuatan gila ini. Tetapi untuk yang satu ini, aku memang mempunyai alasan karena wanita ini sudah kurang ajar kepadaku didepan banyak orang.

Flashback

Dengan langkah panjang aku berjalan menuju lapangan sekolah karena ada yang memberi tahuku bahwa Stella meneriaki namaku dari sana dengan menggunakan pengeras suara yang entah dapat dari mana.

Stella-- teman seangkatanku yang beberapa hari ini terus menempel padaku, ia anak tunggal dari salah satu donatur sekolah yang aku tempati ini. Memang Stella ini tergolong wanita cantik di sekolah, tetapi aku merasa jijik jika terus berlama-lama dengannya.

Dari lapangan terlihat kericuhan karena banyak orang yang menyaksikan kebodohan Stella, dengan santai nya aku menghampiri orang-orang bodoh disana dan dengan cepat stella langsung menarik ku ke atas tempat tinggi yang biasanya digunakan kepsek untuk berpidato saat upacara.

"stella ada apa?" tanyaku dengan memasang senyuman kepadanya dan dia langsung memegang tanganku sambil menatapku lekat

"aku mencintaimu Bryan, ayo kita pacaran"

Semua siswa yang ada disana pun bersorak, aku hanya tersenyum menanggapi pertanyaan itu yang membuat Stella langsung mencium bibirku dihadapan semua siswa. Dibalik itu, aku menahan amarah yang sedang meledak-ledak tapi aku sembunyikan ekspresi asliku dan menutup nya dengan topeng malaikat mempesona.

Dengan berani nya dia menyatakan cinta kepada ku, bahkan menciumku lebih dulu di depan semua orang? Hanya aku yang bisa mengatur permainan dan bukan orang lain

-

Setelah 2 hari berpacaran dengan Stella, Bryan sudah tak tahan ingin menyobek mulut Stella yang sudah lancang itu. Saat sudah ada peluang, dengan segera Bryan akan melakukan rencana yang telah lama ia pikiran yaitu menyiksa Stella perlahan sampai mati.

Hari ini lah saat nya, Stella meminta untuk bermain ke apartemen Bryan dengan alasan 'ingin melihat apartemen pacarnya' hal ini membuat Bryan tersenyum tanpa Stella tau makna dari senyuman itu. Stella juga sengaja beralasan seperti itu, padahal sebenernya dia hanya bosan karena orang tuanya sedang pergi keluar kota.

Saat berada di apartemen mewah milik Bryan, Stella langsung mencium bibir Bryan dengan penuh nafsu dan megalungkan tangannya di leher Bryan. Mendapat serangan mendadak Bryan pun langsung mengikuti permainan stella yang membuat nafsu birahi untuk melakukan hal lebih muncul.

'aku sudah tidak tahan bitch!' batin Bryan dan langsung melapas pagutan mereka kemudian berjalan menuju dapur dan meninggalkan stella yang kehabisan nafas di sofa.

Tak butuh waktu lama Bryan kembali dan menyodorkan segelas wine yang telah di campur sesuatu kepada stella, tanpa berfikir negatif ia meneguk minuman pemberian Bryan. Ketika wine itu habis Bryan langsung mengangkat Stella ala bridal style ke kamar dan menjatuhkannya di ranjang dengan kasar. Bukannya takut, Stella malah tersenyum menggoda sambil memanggil Bryan untuk mendekat.

Bryan langsung merobek baju Stella dan melemparnya kesembarang tempat sampai kekasihnya itu telanjang bulat saat ini, sedangkan Bryan masih utuh dengan pakaian yang menempel di badannya. Tanpa henti, Bryan menciumi Stella dengan brutal dan meraba bagian sensitif pada tubuh Stella.

Ahhhh don't stop sayanghhh..

Bryanhh Ahhh

Brian mengumpat dalam hati, ia hampir lupa tujuan awalnya. Saat Stella sedang merasakan kenikmatan atas sentuhan Bryan, dengan cepat Bryan langsung membius Stella sampai ia pingsan.

-

Ditempat inilah Bryan membantai semua mangsanya, di tempat ini pula dia menyiksa Stella dengan mengkoyak tubuhnya. Karena kesal dengan jeritan Stella yang tak kunjung diam Bryan langsung melumat bibir Stella dan dengan bodohnya lagi Stella membalasnya agar berharap Bryan melepaskannya. Tapi sela ciuman itu Bryan kembali tersenyum mengerikan dan langsung menggigit lidah Stella sampai putus.

Tapi kenapa Stella tak menjerit? Ternyata setelah lidah nya putus Stella jadi tak bisa mengeluarkan suara dan akhir nya terkulai lemas, mungkin dia menjadi bisu pikir Bryan.

Dengan bangga Bryan tersenyum kemudian mengecup bibir Stella
"kau sudah mengenalku bukan? Maka kau juga harus mengenal teman setiaku, tunggu sebentar"

Bryan berjalan meninggalkan ruang bawah tanah tempat favoritnya sejak kecil, setelah membawa teman setianya yaitu pisau kesayangannya ia kembali kebawah untuk diperkenalkan kepada Stella tapi naas nya Stella sudah terkulai lemas dan mungkin sudah mati karena tidak ada pergerakan

Flashback off

Semburan asap yang perlahan keluar dari mulut lelaki berusia 18 tahun itu cukup menandakan bahwa lelaki itu sedang senang, Bryan lelaki yang memiliki sifat semacam sosiopat itu tiba-tiba membanting guci yang ada di pinggirnya

"KENAPA AKU TIDAK MENJAHIT BIBIRNYA SAJA TADI?!?!"

"SIAL TAPI DIA SUDAH MATI HAHAHA"

kebiasaan gila nya yaitu meracau sambil berteriak sendiri, maka tak heran jika orang normal akan menganggap nya gila jika melihat Bryan berteriak.

Tak kunjung berhenti Bryan terus saja meracau sendiri, untung saja saat ini ia sedang tidak ada di apartemen miliknya melainkan di rumah besar tengah hutan yang jauh dari kota namun dekat dengan pedesaan. Bagaimana bisa? Keluarga Bryan semuanya tergolong misterius termasuk dari mana sumber kekayaan keluarganya itu. Apalagi dirumah besar ini memang sudah tersimpan banyak senjata api, tak lupa dengan keamanan rumah di berbagai sudut jaga-jaga takut ada yang menyusup.


Psychopathic StudentsTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang