siapapun tak masalah
siapapun tak apa, jadi adakah seseorang di sana?
tiada suara,
melainkan ada sepasang mata yang menyolok padaku.
ini merupakan perpisahan,
ku rapal mantra perpisahan.dan malampun mengikatnya,
seperti yang ku perkirakan.
aku penasaran pada sisi lain dari kawat berduri ini
jika dengan kalimat "aku tak tertarik sama sekali"
seekor kupu-kupu kan datang mengatupkan sayapnya
seakan aku berhalu.
mengatakannya lagi hanya akan jadi sebuah kebohongan
tapi itu cukup layak,
busanya pun naik dan kopiku meluap.
kenapa? kenapa kau tak peduli?
walau terjebak tiada bisa bergerak maju
dalam tradisi kota mimpi ini?
bagaimana bisa?
bagaimana caraku menemukan alasan dibalik
"semua itu penting"?
sebelum aku menyadarinya alasanya
seketika dilihat dari sudut pandang lain
tampak bayangan ku seolah dibawa pergi.
kalian semua
kalian telah berteman dengan ku dengan baik.
meski aku tak mengingatnya
aku ingin mengatakan sesuatu seperti
"inilah raut wajah yang telah kalian buat"
bahkan andai hatiku beku,
andai aku membuangnya.
ini akan segera dimulai lagi
jika aku tinggal disini
mengigit lidahku sekeras yang kubisa
semua seperti dugaan ku
mengatakanya lagi hanya akan jadi sebuah kebohongan lagi
untuk sejenak,
aku ingin mengambil cuti dari misi pencarian tombol restart kehidupan yang kalian tugaskan ini.
KAMU SEDANG MEMBACA
PENDIAM
Non-Fictionsilahkan dinikmati keseharian memalukan ini serta keluh kesah ku ini. Langsung baca bagian #IntrovertNote ~~~~~~~~~~~~~~Note:~~~~~~~~~~~~~~~