Wahai hati. Apa kabar?
Sudah sembuhkah lukamu?
Atau mungkin masih berbekas.
Aku turut prihatin akan keadaanmu, mungkin sudah terlalu lelah bagimu untuk
bertahan, sudah terlalu lelah bagimu untuk berpura-pura lupa.
Bahwa sebenarnya kamu sudah remuk, kamu sudah patah, kamu tidak lagi utuh. Namun, bisakah kamu bertahan sedikit lagi! Aku tahu ini berat. Tapi aku bisa apa? Yang kubisa hanya menunggu, yang kubisa hanya mencintai dalam diam.
Hati? Tahukah kamu!
Sudah berapa banyak cinta yang kupatahkan, hanya untuk mendapatkan cintanya. Sudah berapa banyak tawa yang kubuang, hanya untuk melihat senyumnya. Aku tahu ini bodoh! Aku menaruh cinta kepada seseorang, yang bahkan melihatku saja enggan.
Hati? Jika kamu menyuruhku untuk berhenti. “Maaf” mungkin hanya itu yang bisa kuucapkan. Namun hati? Jangan membenciku! Jangan juga mengutukku! Tolong, tetaplah berjuang bersamaku.
___________________________________
Maaf yah kalau kurang ngena. Masih penulis amatir😂😂
Tapi yang baik hati mungkin bisa ketuk bintang😁
See you...😘
KAMU SEDANG MEMBACA
Tumpukan Rasa Dalam Aksara
PoetryKarena ada rasa yang tak bisa disampaikan oleh lidah. Hanya tumpukan kata dari hati yang perlu kusampaikan melalui tulisan. Kalian semua pasti pernah mengalaminya. Saat kepala dipenuhi dengan kata! Saat dada dipenuhi dengan sesak! Namun mulut memil...
