Part 2

17 7 2
                                    

' Siapa lo berhak larang-larang Azel deketin gue?'

***


  Tawa renyah menghiasi bibirnya yang mungil,ketukan pintu menyadarkan Azel dari lamunannya.

"Masuk kak" Pintu pun terbuka menyembulkan gadis cantik berambut sebahu.

"Mau kemana dek malem-malem gini?" Revia menatap adiknya itu dari ujung rambut hingga kakinya.Malam ini adiknya itu sangat berbeda dengan dress hitam selutut dengan wejes senada dengan dresnya.Dilengkapi dengan make up tipis dan rambut yang ia sampingkan ditambah kepangan di kanan dan kirinya kemudian di jadikan satu dibagian belakang membentuk ikatan yang sempurna.

"Ulang tahun temen kak" Azel menggapai ponsel dan kunci mobil kemudian pamit kepada kakaknya.

"Padahal gue baru mau curhat" Revia tampak amat kecewa pun kembali ke kamarnya.

Mata hijau nya terus fokus pada jalanan, dihidupkan nya radio untuk menghilangkan bosan.Tak selang berapa lama ia pun sudah sampai di kediaman keluarga Ryanan.Perlahan ia turun dari mobilnya dan berjalan memasuki rumah mewah milik Axelle ini.Banyak pasang mata menatapnya sinis dan tak suka,ia pun tetap melanjutkan langkahnya dan tak ambil pusing dengan bisik-bisik murahan tentang nya.

"Azel" Ia menoleh,ternyata teman-teman nya sudah datang duluan.

"Langsung ke belakang aja yuk, acaranya bentar lagi mulai" Yorra menarik tangan Azel menuju kolam belakang rumah.

"Eh Azel,kamu kapan pulang dari Spanyol kok nggak kabarin Tante" Oke,kepala Azel tiba-tiba saja pusing mendengar perkataan mama Axelle.

"Azel baru satu Minggu di Indo Tan,Tante apa kabar?" Azel berusaha basa-basi.

"Baik kok,gimana kamu keliatannya baik juga kan" Azel menggaruk tekuknya yang tak gatal.Mengapa ia sangat canggung berbicara dengan Tante Michel sekarang.

"Zel,lo udah dateng yuk ikut gue acaranya bentar lagi mulai" Ah, untunglah Axelle datang memecahkan kecanggungan.

"Ah iya" Axelle menarik tangan Azel menuju panggung kecil di samping kolam renang.

"Baik, selamat malam para hadirin yang berbahagia.Tanpa mengulur waktu kita langsung ke acara potong kue" Terdengar MC sudah menguasai mic,berbagai acara berjalan dengan lancar.

"Xel,gue pulang ya udah malem besok juga sekolah takut kesiangan"

"Ya udah tunggu biar gue anter" Azel menarik tangan Axelle yang berusaha pergi.

"Nggak usah Xel,gue bawa mobil kok" Tanpa disadari beberapa pasang mata menatap mereka kesal.

'Plakk' tamparan keras mendarat dengan sempurna di pipi mulus milik Azel.

"Lo tuh jadi cewek ganjen banget sih, Axelle tuh punya gue jadi Lo nggak usah deket-deket Axelle lagi" Mona mengambil ancang-ancang untuk memberikan pelajaran lebih pada Azel namun Axelle tak tinggal diam.

"Siapa lo berhak larang-larang Azel deketin gue?" Mona terdiam,tak percaya dengan ucapan Axelle tadi.

"Xel.." Mona meraih lengan Axelle namun cepat-cepat di tepisnya.

"Yuk Zel gue anter ke depan" Axelle menggandeng tangan Azel dan meninggalkan Mona yang berusaha untuk mengejar Axelle.

"Eits,Lo disini aja Ama kita" Zero menarik paksa lengan Mona.

"Apaan ihh,gue mau kasih pelajaran ke cewek bajingan itu" Mona meronta-ronta.

"Lo bisa diem nggak sih" Mona terdiam mendengar suara ketus milik Aro.

Arzelea Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang