Another Wolf(Kakasaku)-Translate

Bukan Athena

Another wolf oleh dragonsnap
Anime » Naruto Rated: M, Inggris, Drama & Romansa, Kakashi H., Sakura H., Kata-kata: 14k +, Favorit: 598, Mengikuti: 144, Diterbitkan: 20 Januari 2004 Diperbarui: 20 Juni 2004
  316

Bab 2: Bukan Athena

Saya tahu saya bukan Athena.

Aku tahu aku bukan Athena karena aku

Kupas armorku, kupas kembali.

Busur dan panah, kuda dan berkemas.

Saya kehilangan armorku ...

Untukmu.

Jarinya menelusuri lingkaran di sekitar pusarnya; kulit telanjang yang dingin di bawah ujung jarinya yang lebih dingin. Dia mengira jika seseorang masuk ke kamarnya saat itu, mereka mungkin sudah menebak dari tatapan matanya yang berkaca-kaca bahwa dia lebih dari sekadar sedikit keluar dari kamar itu.

Rambutnya akan meninggalkan noda lembab di seprai, tetapi dia tidak terlalu peduli. Dia tahu dia harus segera bangun untuk mengeringkan rambutnya dan berpakaian, tapi ...

Saat ini, dia tidak benar-benar ingin bergerak.

Sama sekali.

Bahu kirinya terasa pegal ketika dia memindahkannya malam itu. Tubuhnya telah bekerja terlalu keras selama sesi pelatihan pribadinya. Tubuhnya tidak sekuat yang dia inginkan, tetapi dia, seperti yang dikatakan oleh gurunya, 'memiliki bakat untuk genjutsu.' Tidak ada yang terlalu spektakuler, tetapi cukup kuat untuk diakui. Sayangnya, dia tidak sekuat orang yang berhasil memonopoli semua perhatian Sasuke itu.

Dua minggu terakhir ini sunyi. Rekan satu tim dan gurunya ada di misi mereka dan tanpa mereka; dia benar-benar tidak punya banyak pekerjaan. Ya, selain satu atau dua percakapan dengan Ino.

Ino adalah apa yang dianggap kebanyakan anak laki-laki 'panas'. Cowok selalu memberinya sekali-kali ketika dia berjalan ke kamar. Sakura, sendiri, juga memiliki penampilan seperti ini, tetapi tidak pernah dengan tatapan penghargaan yang sama seperti yang didapat Ino. Mau bagaimana lagi, pikirnya, Ino ternyata berambut pirang dan memiliki kecenderungan untuk mengenakan pakaian pendek dan ketat.

Keperawanan mereka. Itulah yang menjadi topik pembicaraan selama pertemuan mereka yang biasa di kedai kopi biasa.

"Kapan menurutmu akhirnya kamu akan melakukannya?"

"Kamu pikir akan bersama siapa?"

"Di mana Anda bisa melakukannya tanpa tertangkap oleh siapa pun?"

Semua pertanyaan dari Ino, tentu saja, karena Sakura tidak bisa, sebagian besar, bahkan memahami gagasan berhubungan seks dengan siapa pun. Yah, dia bisa membayangkan dirinya dan Sasuke dengan cara itu, tetapi karena itu adalah ketidakmungkinan yang telah lama hilang, dia tidak melihat alasan untuk menghibur diri dengan pikiran-pikiran itu lagi.

Itu adalah kesalahan yang lebih besar daripada yang dia pikirkan; mencintai Sasuke selama dia melakukannya. Sebagian besar perempuan tumbuh dari remaja sebelum mereka mulai memperhatikan anak laki-laki lain, anak laki-laki yang benar-benar memperhatikan mereka. Anak laki-laki yang sebenarnya ingin berkencan dengan mereka. Tapi Sakura dengan bodohnya memfokuskan seluruh waktu dan energinya pada mata yang halus dan seringai licin.

Mereka semua enam belas sekarang, dan itu yang usia. Usia ketika semua orang punya pacar. Bukan karena mereka tiba-tiba mulai menyukai satu sama lain, tetapi karena itu hanya usia ketika orang berpasangan dengan cara itu. Hormon, demikian orang dewasa menyebutnya.

Sekarang sudah terlambat baginya, karena semua orang sudah memiliki seseorang. Tidak ada anak laki-laki untuk bereksperimen, apalagi kehilangan keperawanannya. Ino berencana melakukannya akhir pekan ini. Namun ras lain dia telah kalah.