Ryzasti Askara

8 4 0
                                    

Perhatian!!
Pada Part ini sampai dengan part selanjutnya author akan memperpanjang ceritanya. Jadi jangan herman ya, eh heran maksud author,jika pada part sebelumnya ceritanya singkat (itu hanya pembukaan saja) :^)

Silahkan membaca...:-*

Budayakan vote dulu sebelum membaca, satu suara sangat penting bagi author, makasih:-)

...

Zasti baru saja masuk ke kamarnya lalu mencharger ponselnya. Ia merasa sedikit lelah karena harus terjebak macet selama kurang lebih 45 menit. Memang, sore adalah saat-saat padat karena saat itu adalah waktu dimana orang-orang pulang ke rumah mereka setelah seharian bekerja.
Selain itu, jarak rumahnya dengan sekolah yang cukup jauh.

Zasti membaringkan tubuhnya di kasur empuk berukuran king size miliknya. Kamar Zasti di desain tidak terlalu feminin, Zasti tidak terlalu suka dengan apapun yang serba feminin. Kamarnya saja dicat berwarna biru muda dan hitam. Di kamarnya hanya terdapat beberapa barang-barang seperti lampu tidur, foto-fotonya dengan orang tuanya, meja belajar, lemari pakaian yang cukup besar yang terbuat dari kayu dan terdapat ukiran bunga yang cantik, meja kecil disamping tempat tidur sebagai tempat laampu tidur, rak-rak untuk menyimpan buku-buku bacaannya, lemari berhias, serta tempat aksesoris lainnya.

Ada satu rahasia yang tidak diketahui siapapun kecuali dirinya sendiri, yaitu di lemari berhias, tepatnya dibalik cermin adalah tempatnya menyimpan semua senjata miliknya. Seperti 5 buah pistol dengan jenis yang berbeda, beberapa peluru, dan pisau berbagai jenis yang masih baru.

Senjata-senjata itu merupakan barang koleksinya. Jika gadis remaja seusianya mengoleksi tas, sepatu, baju branded, serta aksesoris mahal lainnya, lain halnya dengan seorang Ryzasti Askara.

Zasti sangat menyukai semua model senjata, karena dari kecil dia sudah terbiasa dengan senjata-senjata milik pamannya. Menurutnya, jika mengoleksi tas, sepatu dan baju mahal, itu sangat tidak berguna untuknya. Tetapi dengan mengoleksi senjata, dia bisa melakukan aksinya tanpa harus meminjam senjata milik paman atau teman-
temannya di markas.

Ya, Zasti adalah anggota sebuah Mafia di Jakarta. Dan sebentar lagi dia akan diangkat menjadi ketua Mafia tersebut. Nama Mafia itu adalah DANGER. Sesuai dengan namanya, siapapun yang berani dengan mereka, maka ia akan dikelilingi bahaya, dan siap-siap saja dia akan menjadi topik pembunuhan terbaru diseluruh kota

Pendiri sekaligus ketua dari  Mafia itu adalah Adrian Afka Syahiq yang merupakan adik dari Gerald Askara Syahiq, ayahnya Zasti. Secara tidak langsung, ketua Mafia itu adalah paman dari Zasti.

Zasti diangkat menjadi anak saat umurnya 8 tahun. Setelah Zasti diangkat menjadi anak oleh Gerald dan Yuanita, dia dimasukkan di salah satu sekolah dasar ternama di Jakarta. Dari SD sampai SMA Zasti selalu disekolahkan di sekolah swasta ternama di Ibukota. Dan sekarang Zasti bersekolah di SMA Bintang Gemilang.

Zasti bergabung dengan Danger saat usianya 9 tahun. Memang saat itu usianya masih sangat muda dan belum mengerti apa itu Mafia.

Saat itu,ayah dan ibunya mengunjungi proyek mereka di luar negeri, dan Zasti dititipkan di rumah paman dan bibinya. Yaitu Adrian dan Alina. Sejak saat itu, Zasti selalu diajarkan oleh Adrian menggunakan senjata. Alina sebenarnya tidak mengizinkan hal itu, karena usia Zasti masih sangat muda dan dia adalah perempuan. Tapi suaminya itu sangatlah keras kepala sehingga dia menuruti kemauan suaminya.

Saat itu juga, Adrian berencana mengajak Zasti untuk bergabung dengan Mafia yang sudah lama dibentuknya. Zasti yang belum mengerti hal-hal seperti itu mengiyakan saja permintaan pamannya. Adrian menyuruhnya untuk tidak memberitahukan hal itu kepada Gerald dan Yuanita.

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Nov 24, 2019 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

DANGERTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang