Prolog

81 4 0
                                    

"LIAM!! DIMANA KAU??" teriak seorang gadis berusia sepuluh tahun sambil terengah-engah. Ia lelah mencari sahabatnya yang tak kunjung ketemu itu.  Sydney menghentikan langkahnya. Ia mengatur nafasnya yang terengah-engah karena mencari keberadaan sahabatnya itu.

Tiba-tiba Liam mengagetkan Sydney dari belakang hingga Sydney terjatuh ke tanah. "Awh, sakit Liam," rintih Sydney kepada Liam. Liam pun terkaget melihat kaki Sydney yang mulai bercucuran darah. Liam segera membawa Sydney masuk ke dalam rumah. Liam segera memanggil salah satu pembantunya untuk segera mengobati Sydney. Pada saat sang pembantu mengobati kaki Sydney, tiba-tiba Sydney tertawa kecil karena melihat muka Liam yang sangat panik dan cemas itu.

"Mengapa kamu tertawa Syd? Apa yang lucu?" tanya Liam yang kebingungan melihat Sydney tertawa. "Tidak apa-apa. Mukamu lucu tahu kalau kamu terlihat panik dan cemas begitu," ujar Sydney sembari tertawa kecil. "Kamu ini Syd, udah tahu terluka gini masih bisa saja tertawa," ujar Liam kepada Sydney. Sydney hanya membalas Liam dengan tertawa. Ia senang karena orang yang disukai peduli padanya. Namun Sydney tidak tahu bahwa kesenangan itu hanyalah sementara. Ia tidak tahu bahwa sahabatnya itu menyembunyikan sesuatu darinya.

~~~

Keesokan harinya, seperti biasa Sydney pergi ke mansion Liam yang kebetulan mereka tetanggaan. Setiba di mansionnya Liam, Sydney mendapati mansion Liam kosong. Hanya ada pembantu yang berlalu lalang. Sydney bahkan memanggil Liam dan Aunt Nichole yang merupakan Mama Liam berkali-kali namun tetap tidak ada jawaban. Sydney semakin bingung hingga pada akhirnya ia bertanya kepada salah satu pembantu yang ada disitu.

"Permisi, Liam sama Aunt Nichole dimana ya?" tanya Sydney. Pembantu itu tampak kebingungan. "Loh, bukannya Nona Sydney sudah diberitahu ya kalau mereka pergi ke New York?" tanya pembantu itu balik. "Apa? Mereka pergi ke New York?" Sydney semakin kebingungan. "Iya. Tadi pagi mereka berangkat. Loh, Nona Sydney tidak diberitahu oleh Liam maupun Aunt Nichole?" tanya pembantu itu. "Tidak. Sama sekali tidak." Jawab Sydney.

Sydney sedih karena tidak ada yang memberitahunya akan hal ini. Liam, Aunt Nichole, bahkan mama papanya pun tidak memberi tahu akan hal ini. Pembantu itu hanya bisa memandang Sydney dengan sedih karena pembantu itu tahu kalau Sydney dan Liam sangat dekat. Jadi pembantu itu mengerti betapa sedihnya Sydney.

Air mata Sydney perlahan keluar dari matanya. Ia sangat sedih dan kecewa karena ditinggalkan oleh sahabatnya yang merupakan cinta pertamanya. Tiba-tiba orang tua Sydney datang dan segera memeluk anaknya yang sedang menangis itu. Orang tua Sydney tahu kalau Liam akan pergi namun mereka tidak memberitahu Sydney karena mereka bingung cara menyampaikannya bagaimana dan takut kalau Sydney akan sedih. Liam pun juga memberitahu kepada semua orang agar tidak memberitahu ke Sydney akan hal ini.

Seperated By TimeTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang