Sydney membawa Liam masuk ke apartemennya. Mereka pun duduk di sofa. Keheningan menyelimuti mereka hingga akhirnya Sydney memulai pembicaraan.
"Liam."
"Ya?"
"Aku mau tanya pertanyaan penting."
"Silakan."
"Apakah kamu cemburu tadi itu?"
"Mungkin."
"Tapi hubungan kita hanya sebatas di atas kertas saja, kan. Tidak lebih." ujar Sydney ragu.
"Mungkin."
"Hmm, lalu selama ini perlakuanmu ke kamu itu hanya akting saja atau tidak?"
Hening...
Liam langsung pergi meninggalkan Sydney. Sydney kebingungan karena sikap Liam yang sangat aneh.
Jujur saja, Liam sangat bingung menjawab pertanyaan Sydney. Ia bingung perasaan apakah ini? Apakah ia mencintai Sydney?
Sejak Liam meninggalkan Sydney, Liam benar-benar tidak ada kabar apapun. Sydney semakin bingung apakah pertanyaan yang diucapkannya salah? Apakah pertanyaan itu membuat Liam marah? Sydney semakin takut. Ia takut kalau Liam marah padanya. Hingga akhirnya ia tertidur di sofa.
~~~
Pukul 03.00pm
Sydney merasa terbangun dari tidurnya karena ia merasa terganggu oleh seseorang. Pada saat kesadaran Sydney sudah penuh, ia tersadar sekarang ia bukan ada di apartemennya, melainkan di pesawat. Ia dapat melihat dari jendela terdapat pemandangan awan-awan.
Seketika, Sydney terkaget. Ia ketakutan. Apakah ia diculik? Sydney sangat kebingungan. Tiba-tiba datang seorang pria bertubuh besar dan tegap. Pria itu memakai baju serba hitam. Ia juga menggunakan kacamata dan masker hitam. Sydney semakin yakin bahwa ia diculik. Terdapat dua lelaki berdiri di depan kamar pesawat jet pribadi itu. Sydney sekarang sedang berada di kamar pesawat jet pribadi itu. Dua orang lelaki itu terlihat seperti sedang berjaga-jaga. Sydney ketakutan namun ia hanya bisa diam.
Pesawat pun akhirnya landing. Sydney bingung. Dua orang lelaki itu masuk ke kamar dan menyuruh Sydney untuk mengikuti mereka. Sydney pun menurut karena kalau tidak maka akan diancam. Sydney juga sempat melihat bahwa orang-orang itu membawa senjata api.
Setelah Sydney turun dari jet, terdapat mobil hitam yang sudah siap untuk menjemput mereka. Mata Sydney ditutup oleh kain hitam sehingga ia tidak dapat melihat apa-apa. Sydney bingung. Ia berpikir akan dibawa ke mana dia. Sydney ingin bertanya namun ia tak berani untuk mengucapkan sepatah kata pun.
Mobil pun berhenti yang menandakan sudah sampai. Sydney ditarik secara kasar untuk keluar mobil. Ia dituntun oleh dua orang asing itu. Lalu Sydney disuruh duduk dan penutup matanya dibuka.
Sydney kaget saat mendapati seseorang di depannya adalah Liam. Pada saat itu juga, tiba-tiba terdapat sebuah alunan lagu romantis. Sydney syok. Ia senang karena tidak menyangka bahwa Liam bisa begini. Sydney mengamati keadaan sekitar setelah menyadari bahwa ia ada di Paris dan sekarang mereka sedang berada di puncak menara eiffel. Lalu setelah lagu selesai dimainkan, tiba-tiba Liam memberikan Sydney sebuah kalung emas yang sangat indah.
"Will you be my girlfriend, Sydney?" ucap Liam lembut sambil tersenyum tulus. Hati Sydney terenyuh mendengar perkataan Liam.
"Kita kan sudah pacaran." jawab Sydney terkekeh.
"Iya tapi yang lalu itu pacaran kontrak, kalau sekarang yang benar-benar pacaran. Jadi, apa jawabanmu?"
"Hmm, yes."
Tiba-tiba muncul banyak kembang api. Liam tersenyum bahagia. Ia tidak pernah sebahagia ini. Ia pun segera memasangkan kalung itu pada Sydney. Lalu Liam memeluk Sydney bahagia, begitupula dengan Sydney. "Sudah terjawab pertanyaanmu yang tadi pagi, Syd?" tanya Liam. "Iya, sudah." jawab Sydney dengan senang.
Lalu mereka melanjutkan dinner di atas menara eiffel. Mereka juga sesekali bercerita mengenai masa lalu mereka. Mereka berdua tidak pernah menyangka. Dulunya mereka merupakan sahabat yang kemudian terpisah selama bertahun-tahun hingga pada akhirnya dipertemukan kembali secara tak terduga. "Kita hanyalah pasangan yang tertunda karena terpisah oleh waktu." canda Liam sembari tertawa yang dibalas oleh Sydney dengan tertawa juga.
KAMU SEDANG MEMBACA
Seperated By Time
Storie d'amoreSydney Spencer, hidupnya jungkir balik setelah kematian kedua orang tuanya. Ia harus mencari uang dengan jerih payahnya sendiri demi kelangsungan hidupnya. Setelah terpuruk selama berbulan-bulan karena kematian kedua orang tuanya, Sydney memutuskan...