EPILOG

434 39 16
                                    

Flashback

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Flashback

"Udah dong bunda! Aku gak mau jadi autis lagi" Teriak Jinyoung sambil melepas sepatu nya dan menggantinya menjadi sendal rumah.

"Ini satu-satunya cara agar kita bisa mencari jodoh mu yang sebenarnya, bunda ga mau kamu dapet jodoh yang salah " Ujar Nyonya Bae sambil mengikutin anaknya. Mereka baru pulang dari apartemen milik Jinyoung, beberapa jam yang lalu Jinyoung baru saja diusir oleh pacarnya karena dia dikira autis. Padahal cuman pura-pura.

Nyonya Bae pikir wanita yang menjadi pacar Jinyoung hanya mengambil keuntungan karena Jinyoung pewaris tunggal.

Jinyoung duduk disofa, menyenderkan kepalanya ke sofa karena rasa pening di kepalanya. Seharian ini dia benar-benar gila, bagaimana bisa seorang Bae Jinyoung di usir dari apartemennya sendiri?! Jinyoung bisa gila mengingat nya saja.

Nyonya Bae duduk sebelah Jinyoung, melihat anaknya yang kelihatan lelah. Dia memanggil pelayan untuk mengambil minum.

"Jinyoung.."

Jinyoung hanya diam mendengar panggilan ibunya. Dia bukan mengabaikan hanya saja dia sedang lelah.

"Besok mari coba sekali lagi, kalau masih gagal bunda gak bakal maksa lagi"

Jinyoung menghela nafasnya. "Baiklah, besok terakhir"

*

Jinyoung pikir sekarang ibunya benar-benar gila. Pura-pura autis? Oke tidak apa-apa. Tapi ini? Ibunya membawanya ke rumah sakit sungguhan.

"Bunda bawa aku kesini buat apa? "

"Bunda denger disini lagi banyak dokter magang, kamu bisa coba pacaran sama salah satu dokter itu "

Pacaran dengan dokter? Ini sama saja membongkar rahasia nya.

"Ayo masuk" Nyonya Bae menarik tangan Jinyoung dan mereka berjalan masuk. Banyak pasang mata menatap mereka. Dan saat ini lah Jinyoung harus berakting.

Nyonya Bae menarik Jinyoung ke arah dokter saraf dan ada hal mengejutkan yang membuat Jinyoung takjub dengan ibunya. Dokter saraf ini sudah dibayar dan ada satu berkas yang menyatakan kalau Jinyoung autis. Heol?!

Dokter saraf itu sedikit mengobrol ringan dengan ibunya lalu dia pergi meninggalkan kami berdua.

"Dia mau kemana?" tanya Jinyoung sambil menatap punggung dokter saraf tadi yang mulai menghilang.

"Memanggil anak magang"

Jinyoung mengangguk. Dan mereka menunggu sambil duduk di sofa yang disediakan disana. Sekedar info, Rumah sakit ini milik keluarga nya jadi ibunya bisa dengan mudah membayar salah satu dokter disini.

Klek!

Mereka berdua menoleh dan melihat dokter saraf tadi masuk. Tak lama seorang laki-laki masuk mengikuti dokter saraf tadi. Jinyoung terkesima saat pertama kali melihat laki-laki itu.

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Jun 02, 2020 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

𝙈𝙮 𝙃𝙪𝙨𝙗𝙖𝙣𝙙           𝔇𝔢𝔢𝔭𝔴𝔦𝔫𝔨Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang