Tiga

795 56 35
                                    

Happy Reading..

Aku menoleh lagi dan tersenyum, aku melangkah menghampiri mereka rasanya tidak enak jika harus mengabaikannya. Tiba depan mereka aku mulai mendongak dan manik mataku bertemu dengan manik mata cokelat lain yang sedang menatapku sejak tadi.

DEG!!

"Siapa lelaki itu?" Tanya ku dalam hati. Pasalnya aku belum pernah bertemu dengannya, aku terus berperang dengan pikiranku sampai akhirnya Mommy mulai menyadarkan aku.

"Salim dulu sama Tante Agnes dan Om Marcus sayang" perintah Mommy. Ah iya aku hampir melupakan itu, dengan tersenyum aku mendekat dan mencium punggung dan tangan kedua orang tua itu.

"Udah lama gak ketemu, tambah cantik aja kamu sayang" puji Tante Agnes padaku. Banyak yang bilang aku cantik ya jelas lah Mommy saja cantiknya begitu, aku tidak bisa menyangkal itu.

"Tante juga tambah cantik kok" jawabku sambil tersenyum.

"Ganti baju dulu sana" perintah Daddy "nanti balik lagi kesini, ada yang mau Daddy bicarakan" lanjut Daddy.

"Iya Daddy" jawabku tersenyum sambil lalu pergi meninggalkan Mereka. Aku memasuki kamar dengan rasa penasaran entah siapa laki laki itu, aku belum pernah melihatnya sebelumnya.

"Oh iya kenapa tadi kak Nio gak ada" gumamku sambil menaruh tas di meja belajar dan berlalu ke lemari untuk mengambil baju santai. Tapi sepertinya aku memilih untuk mandi lebih dulu, badanku sudah lengket begini.

Setelah bosan di kamar mandi, aku pun keluar dengan baju santai ku. Sepertinya rencana ku untuk tidur gagal total hari ini, aku mendekat ke arah nakas untuk mengecek ponselku ternyata ada beberapa chat grup dari sahabat-sahabat ku.

 Sepertinya rencana ku untuk tidur gagal total hari ini, aku mendekat ke arah nakas untuk mengecek ponselku ternyata ada beberapa chat grup dari sahabat-sahabat ku

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Aku menghembuskan nafas saat membalas chat terakhir di grup WA pembahasan unfaedah. Sebelumnya aku sudah menaruh kembali ponselku dan berjalan keluar kamar untuk menemui mereka kembali. Kali ini aku memakai baju kaus putih, celana selutut dengan warna senada, dan sandal jepit rumahan yang melekat indah di kaki ku.

Mommy tersenyum saat menyadari kedatanganku, aku pun membalas senyumnya. Tepat ketika aku berada di antara mereka, aku mengerutkan dahi kenapa malah bertambah, siapa mereka.

"Salim dulu sama Om Jojo sama Tante Shanju" kali ini Daddy yang memerintah aku pun menurut "Om Jojo ini sahabat Daddy waktu kecil" jelas Daddy ku, aku hanya tersenyum canggung dan memilih duduk di antara Daddy dan Mommy.

"Cantik juga anak Lo Vin" puji Om Jojo yang mendapat pelototan Tante Shanju. Semua yang menyadari akan hal itu tidak bisa menyembunyikan tawanya, kecuali satu orang yang sejak tadi Sampek sekarang masih bermuka dingin. Aku jadi semakin penasaran sama lelaki berwajah dingin dan gak banyak bicara itu.

Naara (Sequel Dear Mommy)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang