Mark, CEO muda yang mengurus perusahaannya sendiri di awal usia 18 tahun.
Sandra gadis cantik yang begitu baik hati, dia banyak di sukai para laki-laki karena selalu ramah pada siapapun.
***
Mark dan Sandra, keduanya adalah anak dari pengusaha suks...
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Suasana resepsi pernikahan di sebuah gedung berlangsung dengan lancar, mengingat acara pernikahan di lakukan secara tertutup. Tak banyak orang yang datang, hanya keluarga dekat dari masing-masing dua mempelai. Meskipun begitu mereka semua tampak bahagia dengan pernikahan anak-anak mereka yang terlihat begitu serasi.
" Wah kakak pengantin cantik " puji seorang gadis kecil di sebelah pengantin wanita
" Makasih sayang, kamu juga cantik " ucap sang mempelai dengan tersenyum lembut
Sedangkan lelaki yang baru saja resmi menjadi suaminya terus merasa berdebar melihat senyum manis itu. Ini pertama kalinya mereka bertemu, awal pertemuan yang di mulai langsung di atas pelaminan. Mereka bertemu karena perjodohan yang dilakukan oleh kedua orang tua keduanya. Sebelum pernikahan keduanya tidak pernah di pertemukan, jadi tidak tau satu sama lain.
" Uncle Mark beruntung nikah sama bidadari " puji seorang anak laki-laki
" Iya Nicolas bener uncle Mark beruntung banget ya " sambung Gisele dengan menatap wajah cantik pengantin wanita yang terlihat malu-malu
" Gisele sama Nicolas minggir dulu ya, kita mau ambil foto pengantinnya " kata seorang ibu-ibu
Dua anak itu langsung menyingkir dari sana, membiarkan Mark dan istrinya berfoto. Bisa dilihat dengan jelas keduanya tampak canggung dengan situasi sekarang ini. Apalagi ketika berfoto harus mengikuti arahan fotografer-nya.
" Jangan tegang, cukup nikmati ini dan ikuti arahannya " bisik Mark yang melihat istrinya sedikit tidak bisa rileks
" Ehem " gadis itu hanya berdehem untuk menghilangkan rasa canggungnya dengan Mark yang menatapnya intens
" Kamu cantik, apalagi pipi yang blushing ini membuat kamu tambah cantik " puji Mark, tanpa ragu Mark membelai pipi merona istrinya yang semakin salah tingkah
Setelah beberapa jam akhirnya Mark bisa pergi ke kamar yang sudah di siapkan untuk dirinya juga sang istri. Menyadari jalan sendirian ia pun menoleh untuk melihat gadis itu. Ternyata istrinya berada cukup jauh, dengan kedua tangan yang mengangkat bagian gaun untuk mempermudah jalan. Tanpa berpikir panjang Mark langsung menghampiri istrinya dan membantu mengangkat bagian gaun yang masih berada di lantai, membuat sang istri terkejut dan terdiam
" Ayo jalan, atau mau di gendong " kata Mark, ketika istrinya tak kunjung jalan
Gadis itu begitu pendiam dan tidak banyak bicara, pikir Mark. Sejak tadi tak terdengar suaranya untuk berbicara dengan lelaki yang sudah resmi menjadi suaminya itu. Padahal Mark ingin sekaki bertanya tentang kehidupan istrinya, karena jujur ia tak tau apapun tentang gadis itu. Orang tuanya menolak untuk memberitahu tentang istrinya, dengan alasan agar nanti Mark bisa mengenal sendiri. Ketika sampai di depan pintu, Mark melepaskan gaun istrinya dan membuka pintu. Keduanya menatap kaget dengan kamar yang di dekor dengan begitu banyak kelopak bunga mawar di beberapa sudut kamar dan di atas ranjang.
