5

12 3 0
                                    

Setelah berpamitan pada teman kelasnya, Rindi memainkan langkahnya menuju parkiran. Sesampainya di parkiran, Rindi teringat pada seorang guru matematika yang menerbitkan sebuah novel  berjudul" Ratapanpun Tersisih". Rasa ingin memiliki novel tersebut membawa Rindi kembali ke area sekolah dan menuju kantor guru. Bisa dilihat  dari ujung pintu, guru matematika pemilik nama Pak Jafar sekaligus pencipta novel itu. Rindi segera berjalan menuju keberadaan Pak Jafar.
"Assalamu’alaikum, pak" sapa Rindi.
" wa'alaikumussalam, nak. Ada apa?" ucapnya.
"Begini pak, saya mau beli novel karya bapak yang kemarin diceritakan waktu di kelas. Apa masih ada?"
" Iya, nak masih. Tunggu sebentar!" perintah Pak Jafar sembari mengambil novel tersebut di dalam lemari bukunya.
Kertas plastik pembungkus novel tersebut dibukanya, dan dibukalah halaman pertamanya dengan mengukir tanda tangannya.

" siapa namamu, nak? "
"Rindi, pak".
Pak Jafar menulis nama Rindi yang akan menjadi pemilik novel tersebut di sebelah kanan namanya.
" Ini, nak" seru pak Jafar menyerahkan.
"Terima kasih, pak. Dua puluh ribu kan pak?" tanya Rindi.
" iya".

Rindi pun menyerahkan selembar uang kertas pecahan dua puluh ribu pada pak Jafar. Setelah itu ia berpamitan pulang.

Salam,
@rswastika

Return StrangerTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang