diantara dua lelaki sejoli

9

dan ketika windy dengan romantis menyuapi beberapa kali popcorn nya, ia berfikir itu sikap biasanya namun beberapa orang disana justru menyoraki nya dan memuji keromantisan windy

merasa malu, windy terdiam dan kembali fokus dengan film yang akan dimulai, namun berbeda dengan windy yang mulai fokus, steven justru memandangi wajah windy dengan merah, tanda malu malu karna perlakuan windy yang diterimanya

"masih mau popcorn nya?" tanya windy

"iya"

"nih" ucap windy menyodorkan bungkusan popcorn yang sisa setengah

dan setelah film selesai, mereka keluar dan baru menuju coffeshop

"kamu pesen apa?"

"ini kali ya, sky strowklat"

"oh yaudah, mbak pesen strowberi coklatlate nya dua ya" pesan steven
(memesan menggunakan bahasa thai)

dan ketika mereka duduk berdua, melihat windy sibuk dengan games nya yang terbilang seperti anak kecil yaitu dapur masak..
sementara steven sibuk memperhatikan windy..

ia tak lepas memperhatikan wanita didepannya..
ia tak pernah merasa akan bisa menyukai wanita didepannya hamya karna hal kecil, tapi yang pasti sejak sorakan penonton di bioskop itu seolah menghipnotisnya menyukai windy

"windy"

"iya"

"kalau kamu cari pacar itu yang kaya apa sih?"

"pacar? aku tuh suka yang ngerti aja intinya ke aku, ditambah sikap aku yang seperti ini, susah deh cari pacar yang cocok"

"emm.. tapi kamu percaya enggak sama yang namanya first sight?"

"first sight?" tanya windy menatap steven

tak lama pesanan kedua nya datang

"emm first sight? enggak lah, enggak percaya sama sekali"

"if about friends become love?"

"emm itu percaya percaya aja sih, soalnya kan kita bersahabatan dulu sama doi, terus pasti deket, pas ada rasa ya wajar.."

"emm... kamu..."

ketika ingin bertanya apakah windy ada pacar..
telfon steven berbunyi

(percakapan menggunakan bahasa thai)

"halo" sapa steven

"iya iya, aku di PANM mall" jawab steven lagi

"iya iya"

dan setelah menutup telfonnya
ternyata dari briant yang katanya akan menyusul windy dan steven..

tak lama benar saja briant datang