PERGI KE DOKTER

492 47 9
                                    

Warn: 2k lebih words.  Siapin kresek kay guel

                                  🚫🚫🚫

Brian kembali memuntahkan Makanan yang baru saja dimakannya. Tadi setelah tidur selama beberapa jam,Brian akhirnya bangun. Dan Rangga menyuapinya Bubur Ayam.
Tapi baru beberapa suapan masuk ke perut Brian, Brian kembali memuntahkannya.
"kita ke dokter sekarang " final Rangga

***

Sesuai perkataan nya, Rangga akhirnya membawa Brian ke Rumah sakit. Setelah menyuruh Brian mengenakan pakaian tebal dan Sarung tangan, Rangga melajukan Mobilnya ke Rumah Sakit terdekat dari Apartemennya.

Di balik kemudi, Rangga tampak fokus ke jalanan walaupun kadang kala melirik ke arah Brian yang tertidur.
.
.
.
.

Rangga memarkirkan mobil nya, lalu atensi nya dia berikan sepenuhnya kepada Brian.

"Ian, bangun... Udah sampai" ucapnya. Tangannya dia gunakan untuk menepuk pipi Brian. Agar kekasihnya itu bangun.
Benar saja, tak lama kemudian Brian bangun.
"Ughh, pusing Ranggaa~"
Rangga mengacak rambut yang lebih tua.
"Gendong? " Tawar Rangga. Brian mengangguk Lucu.

Yaallah kuatkan iman Rangga yaallah. Jangan sampai dia menyerang Brian dengan segala keuWuan nya sekarang Yaallah.

Rangga mengulurkan kedua tangannya. Yang segera disambut Brian. Rangga menggendongnya ala Koala.
Lihatkan! kalau kalian melihat Brian sedang bersikap manis dijamin kalian akan diabetes! Kaya jepin:"(

Brian merebahkan kepala nya yang masih berdenyut di bahu yang lebih muda. Tangannya melingkar di Leher Rangga.

Rangga membawa Brian masuk ke ruangan salah satu dokter seperti yang diinstruksikan oleh perawat tadi.

"Permisi Dok, " kata Rangga. Lalu setelah dipersilahkan masuk, dia masuk dengan masih menggendong Brian yang sepertinya tertidur/?
"Silahkan duduk, itu adeknya kalau berat bisa ditidurkan di ranjang dulu mas?" kata Dokter nya.
"Ah, tidak usah dok."
"Jadi, kedatangan nya kemari mau ngapain?"

Rangga agak kaget dengan pertanyaan Dokternya.

"Mau ngamen. Ya mau meriksa keadaan Brian lah! Ini beneran Dokter bukan sih. Kok gue ragu" inner Rangga

"Jadi, Brian -orang yang saya gendong- ini udah dari kemarin suka muntah gitu Dok. Kalau makan juga cuma beberapa suap. Habis itu pasti di muntahin. Dan tadi badannya panas banget Dok" dan Rangga mulai menceritakan keluhan Brian sedetail mungkin. Lalu Dokter itu tampak mengangguk angguk.

Maksudnya apaan coba_- (inner Rangga)

"Oh begitu... Eum ini masih perkiraan ya, tapi coba anda sama dia (Dokter itu menujuk Brian) datang ke ruangan 17. Ini termasuk langka. Sangat langka malah. Tapi tidak ada salahnya kita memastikan. Saya beri surat ini (Dokter itu menyerahkan selembar surat) tunjukkan surat ini pada Dokter yang berjaga. Silahkan"

Rangga memucat. Langka? Brian nya sakit apa sampai dikatakan langka seperti itu?

Dan akhirnya dia keluar dari Ruangan itu setelah mengucapkan terimakasih.
Tak lama, Brian terbangun. Minta diturunkan.
"Yakin bisa jalan sendiri?"
Brian mengangguk. Wajah nya masih tampak pucat.
"Kita kemana?" tanya Brian saat menyadari bahwa mereka baru saja keluar dari Ruangan Dokter
"Disuruh ke ruang 17. Ayo"
.
.
.

Mereka berdua sampai di depan pintu putih sebuah ruangan.

"Ini kalo gasalah ruangan khusus... itu... Tapi masa...??" Batin Brian.

Matanya menatap beberapa Poster yang menghiasi sekitar ruangan itu. Ada poster tentang 4 sehat 5 sempurna, bagaimana memandikan Bayi dengan baik dan benar, dan hal yang berhubungan dengan itu.

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Oct 30, 2019 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

NOW YOU SEE : TRBLTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang