Ana Ahubbuki Fillah(End)

41 5 0
                                    

Alhamdulillah akhirnya ana mempunyai kesempatan untuk meneruskan cerita ini.
Afwan kepada teman-teman yang sudah lama menanti dan ana tetap meminta kritik dan saran dari teman-teman semua terima kasih dan selamat membaca

JADIKANLAH AL-QUR'AN SEBAGAI BACAAN UTAMA

Maaf untuk Typo karena belum sempat di Revisi

Tekan tanda bintang ya
*---------*----------*-----------*----------*
.
.
.
.
.
.
.

Naya bagaimana perasaanmu sekarang tanya Fariz

Tanpa menjawab pertanyaan Fariz Naya langsung menangis tanpa menjawab pertanyaan Fariz sambil sesekali sesegukan

.
.
.
.
.

Alhamdulillah kuucapkan syukur atas nikmat yang Allah berikan kita.
Nikmat bertemu denganmu dalam tali cinta pernikahan tak pernah kubayangkan sebelumnya. Rasa cinta yang tersimpan dalam potongan hati yang terdalam tersampaikan dalam ijab yang engkau bacakan.

Aku menangis bukan karena ada luka dalam hati
Aku menangis bukan karna merasa marah dalam hati
Aku menangis bukan karena merasa dongkol

Tetapi aku menangis sebagai wujud syukur dan bahagia akhirnya.....
Akhirnya Allah kabulkan doaku dalam setiap sholat malamku, Allah iyakan harapan yang tersimpan dalam lubuk hatiku yang mungkin hanya Allah, malaikat, dan hatiku yang tahu.

Malam ini aku menangis sebagai wujud bahagia yang takterhingga. Aku berharap Allah berikan kemudahan dalam setiap jalan yang akan kita tempuh

Dan malam ini aku ikrarkan
Ana Uhubbuka Fillah Jauzi
Aku mencintaimu karena Allah Suamiku

.
.
.
.
.
.
.
.

Aku terkejut melihat anak sungai mengalir dipipimu yang seputih pualam
Persepsi negatif melayang-layang di pikiranku
Apa yang membuatmu menangis wahai sang jauzati
Apakah engkau tak senang dengan pernikahan ini ?
Apakah engkau menyesal dengan pernikahan ini wahai istriku

Fariz merasa sedih dengan memandang bola kelereng indah yang mengandung segudang makna yang sudah menganak sungai itu. Pikiran-pikiran negatif mulai muncul dalam organ yang ber IQ 150 itu, lebih dari 30 menit atau setara dengan 1800 detik tiada kata yang keluar dari organ pertama dalam proses pencernaan manusia.

Lambat laun fariz merasa tak tega dengan air sungai yang tak berhenti mengalir hingga satu kata terucap kemudian dua kata, tiga kata sehingga tercipta satu kalimat dan terangkailah satu paragraf

"Apakah adek merasa keberatan menikah dengan mas?" Tanya fariz setelah terdiam mengamati anak sungai sekitar 30 menit

Mendengar pertanyaan fariz kontan saja tangis naya semakin keras, dia merasa menyesal karena tak mampu mengontrol diri sehingga menciptakan persepsi negatif dari sang suami

"maaf jika mas menikahimu tanpa memperlihatkan wajah mas terlebih dahulu. Mas menganggap jika mas bertemu denganmu mas tak dapat mengontrol diri untuk tidak melihat wajahmu, maaf sebelumnya hatimu memang yang membuat mas jatuh cinta tapi tak bisa mas ungkiri bahwa wajahmu juga mampu menarik perhatian mas, jadi lebih baik mas menghindari dosa yang pasti akan terjadi jika kita bertemu.

Naya Pov

"mas..... Sejujurnya aku menangis bukan karena aku sedih dan kecewa dengan pernikahan ini, dari awal aku memang sudah setuju menikah denganmu tanpa melihat wajahmu tapi...... Sejujurnya aku juga sudah merasakan ketertarikan denganmu semenjak aku bertemu denganmu, dan aku juga ngak tau bahwa suamiku itu kamu mas... Aku mencintaimu karena Allah mas dan semoga Allah memudahkan jalan kita... Jelas naya dengan wajah yang tersenyum walau jejak air mata masih jelas dipilinya.

"Aku baru tahu ternyata kamu merasakan cinta padaku tapi Sejujurnya aku tak mau kamu jatuh cinta padaku Naya"

"Maksud kamu apa mas? Aku tidak mengerti tadi mas menjelaskan bahwa mas menyukai aku lalu kenapa mas ngak mau aku jatuh cinta padamu, aku jatuh cinta pada suamiku apa itu salah mas" tanya Naya dengan air mata yang mulai mengalir ia tak paham dengan apa yang disampaikan Fariz menurutnya Faris seperti mempermainkannya

"Aku tak mau kamu jatuh cinta Naya karna makna dari kata Jatuh itu selalu berakhir dengan rasa sakit, aku tak mau kamu sakit karena cinta kita tapi aku mau kamu membangun cinta bersamaku Naya jadi aku bertanya padamu

" Maukah kamu membangun cinta.
bersamaku? " bukan Tapi mas ulang
Ayo sama-sama kita membangun cinta
atas landasan cinta kepada Allah,
saling menyayangi karena Allah jadi
jika sekiranya kita ada masalah kita
harus melibatkan Allah didalamnya"

Naya Ana Uhubbuki Fillah ujar Fariz
Ana Uhubbuka Fillah Mas balas Naya

End

Maaf baru bisa update setelah sekian lama fakum akhwatifillah, mungkin kesibukan yang menciptakan jarak diantara kita. dilain kesempatan mungkin ana akan menciptakan sebuah karya lagi yang insyaallah bisa memberikan inspirasi bagi kita semua

Sebenarnya ana juga ingin menjelaskan kepada akhwatifillah semuanya bahwa pacaran akan lebih indah setelah menikah. Fenomena pacaran di Indonesia menciptakan ketakutan sendiri bagi ana. Bagaimana keadaan generasi kita apabila masa efektif untuk berkarya dihabiskan dengan pacaran yang sebenarnya jika dilihat dari sudut pandang apapun hal negatifnya lebih banyak daripada positifnya. Saran dari ana ayo kita tinggalkan hal-hal yang tidak bermanfaat, kita optimalkan waktu muda kita untuk terus berkarya, berinovasi dan meningkatkan kualitas diri sehingga nanti kita bisa menciptakan indonesia yang madani(indonesia yang makmur)

Aku tentu berharap akhwatifillah akan memberiak vote and comment di part ini tetapi sebenarnya harapan terbesar ana adalah dengan membaca cerita yang ana buat akhwatifillah semuanya mendapatkan inspirasi agar mau menjadi manusia yang lebih baik lagi

Ayo sama-sama kita memperbaiki diri
Mengevaluasi diri apa saja yang sudah kita lalukan dengan usia yang telah Allah berikan jangan-jangan waktu kita telah kita habiskna dengan hal yang tidak bermanfaat dan sia-sia

#AyoMudaBerkarya
#membangunIndonesiaMenjadiNegaraYangMaju

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Aug 26, 2020 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

Istikharah Kita(End)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang