Part 14: Confession

1.7K 338 219
                                    


"Jadi, bisa kalian jelaskan apa yang sebenarnya terjadi?" suara tegas dan berwibawa itu bergema memenuhi ruang tamu tempat para member berkumpul.

Sang leader yang baru saja bertanya menatap empat bocah di depannya dengan tajam. Yang ditatap hanya terdiam membisu sambil menelan ludah gugup.

"Tidak ada yang bisa menjawab? Junho?"

Bocah laki-laki yang namanya disebut seketika menegang. Kepala yang tadinya iya tundukkan diangkatnya perlahan dan langsung dihadapkan dengan tatapan menuntut dari member lain. Seketika itu juga tenggorokannya terasa kering. Dengan cepat ditundukkannya kembali kepalanya.

Yohan yang duduk tidak jauh dari ke-empat bocah pelaku keributan itu mendesah pelan. "Diamnya kalian tidak akan menyelesaikan masalah."

Ke-empat bocah yang duduk berdempetan -sambil menundukkan kepala- di sofa panjang ruang tamu itu tidak ada yang berani mengeluarkan suara. Terlalu gugup dan takut. Dohyon yang duduk di ujung kanan sofa dengan pelan menyikut lengan Minhee yang duduk disampingnya. "Hyung, bicaralah. Ini semua idemu kan?" bisik Dohyon pelan.

Minhee yang mendengar kata-kata Dohyon merasa sedikit tersinggung. "Kenapa menyalahkan aku? Kalian juga menyetujuinya. Dan misi malam ini adalah ide Junho." bisiknya tidak kalah pelan.

Junho yang mendengar perkataan Minhee pun tidak mau kalah. Dengan kepala yang masih ditundukkan Junho menoleh sedikit menatap Minhee dan Dohyon. "Tapi kita tidak akan ketahuan kalau Dohyon dan Dongpyo tidak berteriak heboh hanya karena kecoa sialan itu."

Mendengar namanya disebut Dongpyo mendengus kesal. "Kau juga berteriak, bodoh. Jangan hanya menyalahkan aku dan Dohyon."

"Siapa yang menyuruh kalian bergosip di situ?!"

Ke-empat bocah laki-laki itu terperanjat kaget mendengar teguran Seungwoo. Leader mereka bisa menjadi sangat menakutkan di keadaan genting seperti saat ini.

"Melakukan keributan dan kehebohan di tengah malam seperti ini hingga membangunkan member lain bukanlah hal yang harus dibenarkan." lanjut sang leader dengan suara yang lebih kuat dan tegas. "Apa kalian masih akan diam?"

Junho menghembuskan napas gugup. Mulutnya terbuka pelan baru akan menjawab pertanyaan Seungwoo ketika sebuah suara menyela pelan.

"Mereka sedang melaksanakan misi rahasia."

Seluruh pasang mata di ruangan itu kini menatap Eunsang. Yang ditatap hanya tersenyum misterius. Ditolehkannya kepalanya menatap ke-empat bocah yang sedang memelototinya. Eunsang terkekeh pelan melihat reaksi mereka.

"Jelaskan." tuntut Seungwoo.

"Kurasa merekalah yang harus menjelaskannya hyung." ujar Eunsang sambil menunjuk Junho, Dongpyo, Minhee dan Dohyon dengan dagunya.

Pandangan Seungwoo beralih menatap ke-empat bocah yang kini telah menatapnya gugup.

"Jelaskan. Sekarang." Suara dalam penuh perintah itu benar-benar membuat suasana di ruang tamu menegang. Mau tidak mau Minhee akhirnya menceritakan semua misi mereka. Termasuk aksi menguntit malam itu.

Dan tebak, pandangan seluruh member kini beralih menatap Wooseok.

"Kami minta maaf Wooseok hyung. Tapi kami benar-benar yakin dengan apa yang baru saja kami ceritakan. Dan malam ini kami menemukan fakta mengejutkan. Kekasih rahasia Wooseok hyung yang kami selidiki selama ini ternyata..." Minhee menelan ludah sejenak, kemudian menatap sosok laki-laki yang sedang duduk santai sambil menatapnya datar.

"Hangyul hyung."

Keadaan terasa hening seketika. Dan perasaan aneh itu hinggap di hati Minhee, Junho dan Dongpyo -abaikan saja Dohyon yang tidak peka-. Reaksi para member terlalu mencurigakan. Kenapa tidak ada yang terkejut??

Wooseok, Eunsang, Hyeongjun, dan Hangyul mungkin pengecualian. Tapi bagaimana dengan para hyung mereka yang lain? Reaksi mereka terlalu tenang seolah-olah mereka sudah mengetahui hal ini.

Hangyul berdeham pelan, membuat Minhee, Junho dan Dongpyo tersadar dari lamunan mereka.

"Sepertinya ada yang harus aku luruskan di sini." Ucapnya membuat semua yang ada di ruangan itu menoleh menatapnya.

"Pertama, kalian salah paham soal siapa kekasih Wooseok hyung. Kedua, aku juga berada di posisi yang sama dengan kalian."

Minhee, Junho, Dongpyo dan Dohyon menatap Hangyul bingung. "Posisi yang sama? Apa maksudmu hyung?" tanya Junho.

Hangyul membetulkan sedikit posisi duduknya. "Semalam aku sedang berbicara dengan seseorang. Yah, pembicaraan seputar masalah yang kita hadapi. Hanya sekedar saling bertukar pikiran untuk meringankan beban. Hingga ketika pembicaraan selesai dan kami sibuk dengan ponsel masing-masing, aku menyadari ada yang aneh dengan raut wajah orang itu. Tanpa sadar aku mengawasi setiap pergerakannya diam-diam. Aku tidak tahu apakah orang itu sengaja atau tidak, tapi saat pergi ke toilet dia meninggalkan ponselnya yang masih dalam keadaan menyala begitu saja. Aku bisa melihat dengan jelas orang itu sedang bertukar pesan dengan 'seseorang'." Hangyul terdiam sejenak.

"Siapa 'seseorang' itu hyung?" tanya Dongpyo tidak sabar.

Hangyul mengangkat bahu. "Saat itu aku masih tidak tahu siapa. Nama kontak yang tertera hanya 'Mine'. Dan seperti yang kalian lakukan, malam itu aku sengaja datang ke dapur saat -kupikir- semua sudah tidur. Untuk memastikan siapa sosok 'Mine' yang dimaksud. Dan aku menemukan jawabannya." pandangan Hangul beralih menatap Wooseok yang kini menunduk.

"Lalu siapa orang itu hyung? Yang berbicara denganmu. Kekasih Wooseok hyung." tuntut Minhee yang langsung diangguki Junho, Dongpyo dan Dohyon.

Hangyul masih menatap Wooseok. Cukup lama, sebelumnya dia akhirnya melemparkan pandangan menatap empat bocah yang sedang menatapnya menuntut jawaban. "Kalian tahu dengan pasti siapa yang lebih pantas menjelaskannya pada kalian."

Semuanya kini beralih menatap Wooseok. Wooseok sendiri terlihat gugup. Beberapa kali ia terlihat menelan ludah. Tenggorokannya terasa kering dan suaranya seolah-olah menghilang entah kemana. Mulutnya terbuka kecil, namun secepat itu juga ia menutupnya. Bingung ingin memulai penjelasan dari mana.

"Hyung... Ayolah. Tolong katakan saja pada kami." Junho menatapnya penuh permohonan.

Sementara itu si tampan yang menjadi topik pembicaraan menatap Wooseok dalam diam. Dapat dilihatnya dengan jelas bagaimana bingung, kalut, gugup, khawatir dan takutnya sang kekasih. Menarik napas pelan, laki-laki tampan itu nampak mempersiapkan diri.

"Aku..." gumamnya pelan yang langsung mendapat tatapan bingung dari beberapa member.

"Akulah kekasihnya." ucapnya kemudian, penuh keyakinan.

***

Sudah up yah para kesayanganku 😘

Gimana?? Udah bisa nebak dong! Iya gak? Atau masih pada bingung? 🤣 Next udah ketahuan kok. Tuh, udah ngaku si doi 🤭

Jangan lupa tekan tombol bintangnya yah 😘

My Secret Boyfriend (X1 Couple)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang