Part 7: Tell Us

1.8K 303 214
                                    


Wooseok tidak pernah merasa segugup ini sepanjang hidupnya. Sembilan pasang mata kini tengah menatapnya tajam, menuntut penjelasan. Tidak, lebih tepatnya sedang menatapnya dan bocah mungil -yang sama gugupnya dengannya- yang tengah duduk tepat di sampingnya.

"Ehem.." dehaman pelan namun tegas dari sosok tertua di ruangan itu membuat suasana semakin tegang.

"Baiklah, bisa kalian ceritakan apa yang terjadi semalam?" Seungwoo membuka suara.

Wooseok masih setia diam bagaikan orang bisu. Begitu pun dengan Hyeongjun, sosok mungil itu sama tegangnya dengan Wooseok.

"Wooseok~a..." panggil Seungwoo.

"Y-ya??" tanyanya gagap. Kepala yang sejak tadi ditundukkan kini diangkatnya pelan. Sedetik itu juga Wooseok menyesal saat mendapati seluruh member -kecuali Hyeongjun tentunya- sedang menatapnya tajam.

"Aku tidak perlu mengulang pertanyaanku bukan? Aku yakin kau mendengarnya dengan jelas."

Wooseok terang saja menelan ludah gugup. Kedua tangannya saling meremas, berusaha menghilangkan rasa panik yang menderanya.

Wooseok tidak suka berada di posisi seperti ini. Dirinya merasa sangat disudutkan. Tepat setelah ia membuka mata pagi tadi, sang leader X1 langsung menyuruh mereka berkumpul di ruang tamu dorm. Dan disinilah mereka sekarang.

"Apa yang sebenarnya terjadi hyung?" Eunsang yang sedari tadi diam akhirnya angkat suara. Gemas sendiri dengan tingkah Wooseok.

"Hm.. Wooseok hyung dan Hyeongjun terlihat aneh jujur saja." Dongpyo menimpali.

Seungyoun yang duduk di sudut ruangan ikut berkomentar, "Kau tidak perlu sepanik itu, Wooseok~ie. Kita hanya ingin memastikan apa yang terjadi semalam hingga Hyeongjun berteriak dan menangis sekencang itu."

"Kalian seperti sedang merahasiakan sesuatu. Kami mengetuk pintu kamarmu semalam hyung. Dan tebak, tidak ada respon sama sekali. Kami yakin kalian belum tidur." ujar Hangyul sambil melipat kedua tangannya di dada, memasang ekspresi penasaran. Para member mengangguk mengiyakan ucapan Hangyul.

Wooseok melirik Hyeongjun sejenak. Bocah mungil itu masih pada posisi awalnya, tidak bergerak bagai patung. Apalagi yang bisa diharapkan dari bocah itu? Wooseok pasrah, mungkin sudah saatnya mengaku.

Wooseok sempat melirik sang kekasih yang juga menjadi bagian dari mereka yang sedang meminta kejelasan darinya. Cih, pintar sekali akting laki-laki itu. Lihat saja, Wooseok akan menonjoknya nanti.

Setelah menghela napas panjang dan memantapkan hati, Wooseok akhirnya angkat suara. "Semalam Hyeongjun datang ke kamarku. Aku lupa mengunci pintu, dan dia melihatku..." Wooseok terdiam sejenak, menelan ludah gugup. Matanya melirik sang kekasih yang kini sedang menatapnya lekat.

"Melihatmu sedang apa hyung?" potong Dohyon penasaran.

Sial. Kenapa suaranya tidak mau keluar. Tenggorokannya tiba-tiba saja terasa kering. "Aku... Hyeongjun melihatku sedang, mmm berbicara..."

"Berbicara? Dengan siapa?" Kali ini Junho yang bertanya.

Wooseok menutup mata sejenak, Ini saatnya oke? Jangan gugup, jangan panik. Mereka pasti akan mengerti. Kau hanya harus jujur. Katakan yang sebenarnya. "Aku... sedang..." Oh, tidak semudah itu ternyata. Hatinya belum siap jujur saja. Wooseok melirik sang kekasih kembali. Si tampan yang ditatap nampak menarik napas sebentar, lalu membuka mulutnya siap mengatakan kebenaran yang disembunyikannya dan Wooseok. "Se..."

"Hantu..." cicit Hyeongjun pelan. Membuat seluruh pasang mata di ruangan itu kini menatapnya. Hyeongjun yang sejak tadi menunduk kini mengangkat kepalanya perlahan dan kembali berbicara dengan suara lebih keras. "Aku melihat Wooseok hyung berbicara dengan hantu."

My Secret Boyfriend (X1 Couple)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang