chapter 7

31 1 0
                                    

rooftop studio memang tempat yang tepat untuk melepas penat bagi jungkook, karna takkan ada yang bisa mengganggunya di sini seperti saat di studio.

jungkook menghela nafas berat

"kau pengecut jeon jungkook" gumannya kecil sambil tersenyum masam, dia memandang kedepan melihat padatnya  kota seoul dari atas studio, kemudian matanya beralih memandang batang rokok yang sudah terjepit di antara jari telunjuk dan jari tengahnya.

dia terpejam sebentar, " biarkan aku menjadi pengecut untuk saat ini " ucapnya kecil.

sesaat hatinya berdesir mengingat betapa cantiknya jiya semalam, namun kembali kesal melihat siapa yang bersama jiya-nya semalam.

"ya kau memang pengecut jeon jungkook, bahkan kau tidak bisa mempertahankan jiya di sampingmu" keluhnya lagi, tangan kirinya bergerak mengambil korek di saku celana jeans yang ia kenakan, hendak menyalakan rokok di tangannya. jika jin hyeong melihat ini jungkook menjamin dia tidak akan suka, jin hyeong pasti akan membuang rokoknya dan memarahinya.

namun gerakan tanganya terhenti mendengar suara di belakangnya.

"o! kau di sini rupanya jungkook-ah" ucap nara sambil melihat ke arah jungkook, yang sudah mengantongi kembali rokoknya.

"nde noona waeyo?" tanya jungkook santai

"sedang memikirkan sesuatu hm?" tebak nara sambil berjalan mendekati jungkook , jungkook mengangkat kedua alisnya, "anni, hanya ingin lepas dari kebisingan studio sebentar saja" balas jungkook sambil tersenyum canggung.

"bagai mana dinner semalam?" tanya nara, jungkook mengangkat sebelah pundaknya

"biasa saja" balas jungkok enteng, nara tersenyum, dia tau jungkook sedang berbohong.

"jungkook-ah, kau tau hal apa yang paling susahdi hidup ini?" ucap nara sambil menatap mata bulat jungkook. jungkook mengangkat sebelah alisnya

"hal yang paling berat itu adalah, jujur pada diri sendiri" balas nara sambil  tersenyu manis,

"ingin bercerita?" tawarnya

*****

vote dulu yuks! karna vote kalian adalah sumber semangat buat nesa!! vote dulu ayo mangkanya ^0^/

*****

@namjoon bar

#kim tae yung

seperti biasa bar milik keluarga namjoon hyeong selalu berisik, yah memang karna ini bar pasti akan gaduh, bau alkohol, wanita-wanita dengan pakaian minimnya sambil menebar senyum manja kepada pria-pria tampan yang membooking sofa di bar, semua itu sangat wajar.

pandanganku tertuju pada seorang gadis mengenakan dress mini yang mempertontonkan belahan dadanya yang duduk di sofa bar sambil tertawa dengan segelas minuman yang aku tak tau apa namanya.

v meringis , kemudian berjalan mendekati gadis itu dan menggenggam tangannya.

"serim-ah ayo pulang" ucak v dingin kemudian menarik gadis itu menjauh dari orang-orang yang berbau alkohol di sekitarnya.

"kim taehyung lepaskan!" serim melepas paksa tangan v yang memegang tangannya erat, langkah keduanya terhenti, v menatap serim dingin.

" apa maksudmu dengan tiba-tiba datang dan menarikku pergi seperti ini huh?!" tanya serim kesal.

"berhenti berbuat seperi ini serim-ah" 

serim tertawa hambar

"maksudmu berhenti?" tanya serim geli

"jika aku berhenti, lalu dengan apa aku harus membayar biaya kuliahku hm?, berhenti berbuat seperti ini taehyung-ah" imbuhnya dingin, kemudian berbalik hendak meninggalkan v, namun v sudah menahan tangan serim.

serim berbalik malas, "apa lagi kim tae hyung? " tanyanya malas.

"aku akan membantumu serim-ah, jadi berhentilah"

serim menatap tajam

"aku tidak meminta belas kasihan mu kim tae hyung, jadi berhenti berlagak seolah kau adalah pahlawan bagiku" ucap serim mengakhiri percakapannya malam ini dengan taehyung . kemudian pergi meninggalkan v sendiri.

v menunduk sambil menghela nafasnya.

"apa cinta dan kasihan itu sama?" ucapnya kecil kemudian pergi meninggalkan bar tempat serim 'mencari uang'.

.

.

.

.

.

namanya Oh serim, aku bertemu dengannya di bar milik namjoon hyeong, saat itu sudah larut malam, aku pergi kesana karna ingin mengambil ponsel suga hyeong yang tertinggal.

saat itu serim berdiri di depan bar sendiri, tidak dengan pakaian minimnya, saat itu serim mengenakan sweater abu-abunya.

mungkin ini yang dinamakan takdir, entah ada angin apa malam itu aku mendekatinya dan bertanya apa yang sedang ia tunggu, dan malam itu aku berkenalan dengan serim, aku mengantarnya pulang malam itu, di jalan kami mulai membuka beberapa topik pembicaraan, dan setiba di rumahnya serim bertrimakasih padaku sambil tersenyum, dan malam itu juga aku merasa ada sesuatu yang berdesir dalam diriku.

Satuhal yang aku sesali malam itu adalah, aku tak sempat meminta nomor atau id line nya~

Hhh~

Aku tak tau apa yang di rencanakan tuhan untukku, tapi dua hari setelah aku mengantar serim pulang,aku kembali bertemu dengan serim di bar namjoon hyeong saat aku menjemput suga hyeong yang terlalu banyak minum malam itu.
Serim membantuku memapah suga hyeong sampai ke mobil, sampai saat itu aku tak tau kenapa serim berada di bar lagi.

Serim tersenyum hangat setelah membantuku memapah suga hyeong ke mobil.

Malam itu aku terlalu pengecut untuk meminta nomor ponsel serim.

Lagi-lagi aku pulang tanpa mendapatkan nomor ponselnya.

Serim terus mengusik fikiran ku selama sepekan lamanya, dan aku memutuskan untuk pergi ke bar namjoon hyeong tanpa alasan.

Ya, aku bertemu dengan serim di depan bar, dia mengenakan sweater abu-abu itu lagi, aku tersenyum melihatnya.

Aku mendapatkan nomor serim malam itu juga, namun keberanian ku masi sebesar jari kelingking Jimin, aku bingung dan tidak tau harus mengirimpesan seperti apa saat itu, dan nomor serim pun terdiam selama 5 hari tanpa pesan text apapun dari ku.

ya aku tau , aku memang pengecut,,,

dan lagi-lagi aku bertemu dengan serim entah yang keberapa kali tanpa sengaja di minimarket dekat bar namjoon hyeong, aku pergi kesana hendak membeli obat pengar untuk suga hyeong, dan aku mendapati serim yg sedang menghisap sebatang rokok di samping pintu minimarket.

aku sedikit terkejut, dan tidak lama setelah itu serim melihat keberadaan ku, namun dia tak berusaha untuk menyembunyikan rokok itu dari ku, dia malah tersenyum riang dan menyapaku.

"taehyung-sshi!"

.

.

.

.

TBC

Hai semuanya ^^

yeaaaayy akhir nya update juga (walaupun penedek dan gantung)

jujurly draft chapter ini udah berjamur dari 2019 wkwkwkwk

dasar aku~

but i hope u enjoy the story guys <3

thank you for waiting *peluk hangat*

pls kindly left ur vote and comment bellow~

hihi, salam hangat se hangat matahari pagi dari nesa <3

see u on the next chap!

And jangan lupa baca cerita nesa yg lain yaaahhhh ( The day after i killed my self and "J")

LOVELY!!!


Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Aug 23, 2022 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

LOVE and DESTINY (PJM)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang