Orang Ketiga POV
"Ada apa ?" Tanya Lam pada Forth. Pagi ini Lam melihat Forth tampak sedikit murung. Ia tidak tau apa penyebabnya, namun perkiraan Lam, mungkin Forth sedang bertengkar dengan Beam. Kadang kalau Forth bertengkar dengan Beam, Forth akan lebih banyak diam. Ya walau biasanya Forth memang selalu diam, namun biasanya dia bisa mengeluarkan sepatah atau dua kata. Tapi kali ini tidak ada pun bahkan setelah mereka sampai di kampus beberapa menit yang lalu. "Apa kau bertengkar dengan Beam ?"
Forth menoleh menatap Lam. Ia mengernyitkan dahinya bingung. Ia tidak tahu kenapa Lam bisa bertanya dan berkesimpulan seperti itu ?
Lam memutar bola matanya malas. Terkadang Forth seperti ini. Tidak peka pada dirinya sendiri. Lam sudah mendapati dan selalu bertanya pada Forth jika dia seperti ini. Tapi sudah beberapa kali pun, Forth masih saja tidak tau.
"Kau diam sedari pagi. Ada apa ?" Tanya Lam kembali. Forth menggeleng tidak ingin menjawab. Toh dia tidak bertengkar dengan Beam. Dan dia tidak memiliki masalah.
Mungkin.
"Ayolah Forth. Kita sudah lama berteman. Aku sudah tau sifatmu"
Forth menghela nafasnya pelan. Ia benar-benar tidak memiliki niat untuk menjawab pertanyaan Lam. Mengetahui kalau Forth tetap ingin tutup mulut, membuat Lam menyerah. Jika sudah begini, ia tidak bisa memaksa sahabatnya itu untuk berbicara. Toh nantinya apa yang menjadi masalah Forth akan terungkap entah ketika perasaan Forth membaik atau ketika perasaannya masih seperti ini.
"Kalau kau sudah tidak bisa menampungnya, berbagilah padaku. Mungkin aku bisa membantumu sobat" ucap Lam lalu menepuk pundak Forth. Ia meninggalkan Forth sendiri di dalam kelas. Lam menyusul Earth dan kawan-kawannya yang sedari tadi sudah meninggalkan mereka berdua ke kantin.
Forth melihat punggung Lam menjauh dan mendesah. Entah sedari pagi, ketika ia bangun tidur, ia sudah tidak merasakan perasaan seperti biasanya. Dia merasa... Tidak enak saja.
***
"Apa Forth sudah jadian dengan Nam ?" Tanya Kit pada Beam. Mereka berada di kantin dan sedang memakan makanan mereka. Pha sedang mengantri mengambil minuman buat mereka.
Beam menatap Kit kesal. Kenapa sih apapun soal Forth harus ditanyakan padanya. Oke, Beam mengerti, dia memang satu kamar dengan Forth, tapi bisakah Kit atau Pha tidak bertanya soal privasi Forth. Beam tidak tau semua tentang Forth. Walau mereka sekamar, toh pasti ada rahasia yang masih mereka simpan masing-masing.
"Kau tanya sajalah pada Forth. Kenapa kau harus selalu bertanya padaku soal Forth ?" Ujar Beam kesal. Selain pertanyaan itu, terkadang kedua temannya selalu bertanya soal keadaan Forth, bagaimana kuliahnya, apa saja yang Forth kerjakan dan lain sebagainya. Demi Tuhan!! Beam bukanlah orang tua atau pacar Forth yang setiap saat Forth harus melapor padanya.
"Kau tanya kenapa ? Kan ka-"
"Iya iya, aku teman sekamarnya" kata Beam dengan malas. "Tapi toh itu urusannya bukan urusanku. Aku tidak berhak untuk memberitahumu soal hubungan mereka"
"Kan bisa saja Forth bercerita padamu soal hubungannya. Toh biasanya kalian saling berbicara sebelum tidur" Pha akhirnya datang membawa nampan dan tiga gelas air mineral. Pha menaruh nampan itu di atas meja dan duduk di posisinya semula.
"Kalian bertengkar ?" Tanya Phana ketika ia melihat dan mendengar dari jauh suara-suara kesal Beam.
"Tidak" kata Kit. "Aku cuma bertanya padanya soal Forth dan Nam"
"Lalu kenapa Beam merasa kesal ? Apa kau cemburu ai Beam ?" Goda Phana. Wajar saja Pha berbicara seperti itu, toh dia tidak tau apa yang sebelumnya kedua pria ini bahas.
KAMU SEDANG MEMBACA
Best Friend
Fanfiction[BL AREA] FORTH BEAM FANFICTION Cerita tentang kisah seorang sahabat yang sangat dekat. Bagaimana mereka menemukan cinta yang berada di dekat mereka. Cast : Beam as Tee dan Forth as Tae