Beam POV
Rasanya senang sekali. Aku bisa bertemu kembali dengan phi Nine. Malam ini dia menemaniku untuk makan malam sekaligus bercengkrama soal masa-masa sekolah yang pernah kami lewati bersama.
Aku membuka pintu dorm dan sedikit terkejut karena mendapati Forth berada di depan pintu dan dia menatapku.
Ah! Aku baru teringat kalau aku belum bertemu dengannya dari semalam.
"Forth, ngapain kamu disitu?" Tanyaku. Aku mendorong sedikit bahu Forth dan masuk ke dalam dorm. Aku melepaskan sepatuku dan menaruhnya di rak sepatu tepat di dekat pintu dorm.
"Aku sempat melihat melihat satu mobil lagi tadi. Siapa dia?" Tanya Forth padaku. Aku membalikkan tubuhku dan menatapnya.
Oh! Ternyata dia melihat phi Nine ya.
"Dia phi Nine, seniorku di sekolah dulu, kenapa?" Jawabku. Forth memperhatikanku dari atas ke bawah dan mendekatiku.
"Kau tidak di apa-apakan, kan?" tanyanya dengan melihat ke dalam mataku. Bola mata hitamnya membuatku jatuh sejenak dalam sebuah ruangan kosong berisi kekhawatiran. "Beam?!"
"Ah?! Apa tadi?" Aku mengedipkan kedua mataku. Mengembalikan ruang kendali tubuhku.
"Kau tidak di apa-apakan, kan?" Dia masih menatap mataku lurus.
"Tidak. Memangnya dia mau apain aku, coba? Aku mengenalnya" aku membalikan tubuhku dan berjalan ke dalam kamar. Forth mengikutiku dari belakang.
"Ya siapa tau kan? Kau biasa mengatakan bahwa kau kadang di ganggu oleh orang asing yang tidak kau ketahui" dia terduduk di atas kasur dan memandangku yang menaruh tas di atas meja. Aku menaruh satu tanganku bersender di meja itu dan menatap Forth.
"Tenang saja, phi Nine baik kok" aku tersenyum mengatakan itu. "Sudah ya, aku mau mandi" aku bergegas ke kamar mandi meninggalkan Tae sendiri di kamar.
***
Forth POV
Bagaimana ya caranya agar aku bisa memisahkan mereka? Tapi aku belum tau pasti apakah mereka akan bertemu lagi atau tidak. Kalau begitu aku harus bertanya pada Beam apakah dia akan bertemu dengan Nine lagi.
Aku merebahkan tubuhku di atas kasur dan memandangi langit-langit kamar. Dering ponselku berbunyi dan aku melihat nama Nam di sana. Jujur aku masih tidak mau menghubunginya dulu.
Ada apa denganku? Pacarku kan Nam, tapi kenapa aku malah jadi jahat seperti ini?
Aku bisa merasakan bahwa batinku berkata menentang perlakuanku pada Nam. Aku juga tidak tau apa alasannya, tapi aku sejujurnya bosan dengan hubungan ini.
Daripada kau menghindarinya, bagaimana kalau kau memutuskannya saja. Kasihan tau anak orang kau permainkan sesuka hatimu!
Aku memejamkan mataku. Suara itu lagi. Aku merasa berada di sebuah ruangan dengan malaikat dan iblis berada di samping kanan dan kiriku. Mereka mencoba menghasutku dengan pemikiran mereka.
Suara pintu terbuka dan aku menoleh mendapati Beam yang sudah memakai pakaiannya dengan handuk yang berada di atas pundaknya. Rambutnya basah menambah aura sexy padanya. Aku tidak tau bagaimana teman kamarku itu bisa se-sexy itu. Dia menggosok rambutnya dengan handuk yang berada di tangannya. Bibir merahnya terbuka secara pelan dan ia gerakkan. Matanya menyelusuri lantai kamar karena kepalanya ia tundukkan sedikit.
"Forth? Apa yang kau lihat?" Tanya Tee bingung ketika aku hanya diam memandangnya.
"A-apa? Ti-tidak, aku tidak memandangimu" aku menolehkan kepalaku dan menelan ludahku. Jantungku berdegub cukup cepat dari biasanya. Layaknya orang yang ketahuan mengintip orang mandi.
KAMU SEDANG MEMBACA
Best Friend
Fanfiction[BL AREA] FORTH BEAM FANFICTION Cerita tentang kisah seorang sahabat yang sangat dekat. Bagaimana mereka menemukan cinta yang berada di dekat mereka. Cast : Beam as Tee dan Forth as Tae