Bab 3

3.5K 420 17
                                    

Sasuke mengamati dari jauh Naruto yang tengah duduk dengan teman - temannya di salah satu meja paling pojok dekat dengan jendela. Pemuda itu sesekali tertawa ketika temannya berbicara entah apa karena tidak terdengar dari tempat Sasuke.

Sasuke tidak tahu siapa dua orang teman yang tengah duduk dengan Naruto, yang dia tahu jelas bukan teman sekolah Naruto. Dua orang itu terlihat lebih tua beberapa tahun dibanding pemuda itu.

"Ini...''

Tepukan di bahu membuat perhatian Sasuke ke Naruto teralih. Rekan kerjanya, seorang pria muda dengan rambut model mangkok meletakan tiga minuman di depan Sasuke. Memberikannya tatapan untuk segera mengantarkan pesanan ke pelanggan.

"Ah... maaf'' gumam Sasuke.

Pemuda raven itu meletakan tiga gelas minuman ke atas nampan lalu dengan cekatan namun hati - hati membawa minuman itu ke meja paling pojok, meja yang ditempati Naruto dan dua temannya.

"Sini kubantu...''

Dengan santai Naruto berdiri, mengambil sendiri minuman yang sudah dia dan dua temannya pesan begitu Sasuke sampai di dekatnya. Meletakan ke atas meja di depan dua temannya, masing - masing satu.

Sasuke sudah akan membuka mulut, ingin menolak, tapi tangan Naruto lebih cepat bergerak. Jadilah Sasuke diam saja.

"Aku baru tahu kau punya teman?''

Salah satu pria yang duduk di depan Naruto mengamati Sasuke dari atas hingga bawah dengan tatapan menyelidik. Sedang yang satunya hanya melirik sambil meminum jus dalam gelasnya.

"Kau pikir aku tidak punya huh?'' Naruto mendecih lirih. Pemuda pirang itu terlihat kurang suka dengan cara temannya itu menatap Sasuke.

Tawa yang cukup keras terdengar, hingga beberapa pengunjung menoleh sejenak pada meja bagian pojok.

"Tutup mulutmu Kabuto. Semua orang melihat kesini'' hardik pria dengan rambut pirang pucat yang setengah menunduk, sepertinya malu dengan kelakuan temannya ini.

"Opps..'' pria bernama Kabuto itu menutup mulut, menyadari kesalahannya. Berdehem sebentar sekedar menenangkan diri.

"Maksuku bukan begitu. Jarang - jarang Naruto punya teman seperti ini. Bukan begitu Deidara?'' Kabuto meminta persetujuan temannya.

Pria dengan rambut pirang pucat itu hanya menanggapi dengan mengangkat bahu sebentar.

Naruto merotasikan bola matanya, tidak memedulikan tingkah temannya. Lebih memilih melirik Sasuke yang masih berdiri memeluk nampan di dadanya.

"Saya permisi dulu. Silahkan dinikmati''

"Tunggu. Siapa namamu?'' Sasuke sudah hampir berbalik begitu pria bernama Kabuto itu bertanya.

"Untuk apa tanya namanya?'' Suara Naruto terdengar ketus, tapi sepertinya Kabuto tidak memerhatikannya atau mungkin pura - pura tidak tahu.

"Kau jangan pelit begitu Naruto. Aku hanya ingin bertanya saja''

Perhatian Kabuto beralih lagi pada Sasuke.

"Aku Kabuto dan ini temanku Deidara'' Sama sekali tidak menghiraukan tatapan sinis Naruto, Kabuto kembali bertanya. Membetulkan letak kaca mata dengan ujung jari tengahnya.

"Saya...''

"Namanya Sasuke'' sela Naruto cepat, mengundang decihan pelan dari Kabuto yang merasa Naruto bersikap berlebihan pada Sasuke.

"Hey Sasuke. Kapan - kapan aku akan datang lagi, tanpa Naruto tentunya dan kita bisa saling ngobrol'' Kabuto tersenyum ramah yang mau tidak mau membuat Sasuke harus tersenyum juga pada pria itu.

EPHITYMIATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang