Bab 10

2.5K 270 24
                                    

"Apa maumu?''

Tarikan napas Naruto dalam, sedikit terengah. Wajar, karena pemuda itu berlari menaiki tangga hingga lantai lima gedung dimana dia berada. Sebuah gedung kosong dan terlantar setidaknya untuk beberapa bulan ke depan.

Tempat dirinya berada adalah ruangan luas dengan jendela - jendela lebar tanpa penghalang. Tidak ada kaca, tidak ada penutup membuat angin masuk dengan mudah.

Di seberang ruangan, Naruto bisa mengenali sosok Kabuto yang berdiri membelakanginya. Pria itu menghadap ke luar dengan dua tangan terkait di belakang punggung. Helaian rambutnya bergerak pelan tersapu angin.

Naruto belum tahu apa yang diinginkan Kabuto darinya. Tapi, apapun itu Naruto sudah bisa menduga jika itu bukanlah sesuatu yang baik. Dia sudah terlalu lama mengenal Kabuto dan sudah cukup paham seperti apa pria ini. Kabuto itu gila. Naruto mendengus geli, memikirkan itu membuatnya ingat dengan dirinya sendiri. Bukankah dia sama tidak warasnya dengan pria ini. Apakah ini yang dinamakan pertemuan orang gila.

"Tidak ada''

Kabuto berbalik menghadap Naruto. Jarak keduanya tidak lebih dari lima meter. Berdiri berhadapan, saling menatap.

"Sasuke meminta tolong padaku mencari tahu dimana teman wanitanya'' ucap Kabuto, santai.

Pria dengan kacamata itu menyeringai saat melihat ekspresi wajah keruh Naruto. Dari sudut matanya dia melihat kedua tangan Naruto yang mengepal erat di kedua sisi tubuhnya.

"Kenapa? Apa kau membunuhnya?'' Pertanyaan itu terlontar begitu santai dari mulut Kabuto, tidak ada kemarahan apalagi ketakutan yang tertera di wajah itu.

Naruto membuang pandangannya ke samping, menolak menatap Kabuto lebih lama dan memilih melihat ke luar seolah memandangi langit menjadi lebih menarik.

"Bukan urusanmu'' desis Naruto berbahaya.

"Naruto...'' kali ini Kabuto memasukan kedua tangan ke dalam saku jaket yang dipakainya, maju beberapa langkah perlahan mendekati pemuda pirang yang masih tidak ingin melihat wajahnya.

"Kita sudah lama saling mengenal. Berapa lama ya?'' Kabuto mengetukan telunjuk tangan kanannya ke dagu seolah tengah berpikir.

"Ah... mungkin hampir tiga tahun'' Kabuto tersenyum cerah seakan senang karena berhasil mengingat berapa lama dia sudah mengenal pemuda pirang itu ''Waktu selama itu cukup untuk membuatku mengerti seperti apa dirimu''

"Katakan saja tujuanmu memintaku datang kemari. Tidak perlu banyak bicara'' suara sinis Naruto menghentikan Kabuto yang sudah siap menceritakan semua yang sudah dialami selama berteman dengan Naruto.

"Aku sudah mengatakan padamu tadi. Apa kau lupa?'' Kabuto menaikan sebelah alis, menunjukka raut wajah seolah tengah terluka karena tidak diperhatikan oleh Naruto.

"Dimana gadis itu? Hinata?'' Ulang Kabuto, lebiahjelas dari yang tadi.

"Apa yang kau ceritakan ke Sasuke? Semuanya?'' Bukannya menjawab, Naruto justru mengajukan pertanyaan lain.

"Ya. Semuanya'' seringai di wajah Kabuto kian lebar.

Naruto mendengus, kentara sekali jika pemuda itu tengah kesal. Hanya kesal, Naruto tidak terlihat terkejut atau takut rahasianya terbongkar. Dengan santai Naruto mengangkat kaki, maju selangkah.

"Diam di tempatmu''

Dahi Naruto mengerut, kakinya yang sudah terangkat di turunkan lagi. Memiringkan sedikit kepala, mengamati Kabuto yang berada beberapa langkah di depannya.

"Kenapa? Kau bilang sudah tahu aku seperti apa kan'' Satu sudut bibir Naruto tertarik ke atas ''Jadi kenapa kita membuang - buang waktu untuk membicarakan hal tidak penting seperti ini huh? Bukankah lebih baik jika kita selesaikan saja sekarang''

EPHITYMIATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang