LIMA

21 5 0
                                    

"Iya. Kau adalah campuran louficent. Ayahmu adalah louficent sepertiku."

Seketika keringat dingin mengucur dari telapak tanganku. Aku gemetar, tidak siap untuk mendengar perkataan pak Albert yang sangat melenceng dari ekspetasiku.

Ayahku seorang louficent? Berarti ia seekor kelelawar di malam hari? Dan kini darah makhluk mengerikan itu juga mengalir di dalam darahku?

Tidak.

Ini tidak mungkin terjadi.

"Tapi bagaimana kau bisa tahu kalau aku adalah seorang campuran, pak?"

"Aku melihat tanda itu di belakang telingamu."

"Ini hanya sebuah tanda lahir. Tidak ada kaitannya dengan makhluk itu."Akal sehatku terus saja mengelak fakta ini.

Sebisa mungkin, sebisa mungkin aku mencoba menyakinkan pak Albert jika diriku bukanlah keturunan dari makhluk mengerikan itu.

Ayahku, Dyroth Stancer tidak mungkin seorang louficent. Dia bukan pembunuh manusia. Kata ibuku, ayah adalah seorang yang baik dan ramah. Walaupun aku belum pernah bertemu dengannya, tapi aku bisa membayangkannya melalui cerita ibuku.

"Itu adalah tanda louficent. Kau sama sepertiku Nathalia. Kau tidak bisa mengubah takdirmu. Kau harus bisa menerimanya, sebentar lagi akan ada perang antara bangsa murni dan campuran. Sebagai penerus Dyroth, kau harus memimpin bangsa campuran," jelas pak Albert.

Aku masih tidak percaya dengan diriku sendiri, ternyata aku adalah seorang monster yang mengerikan.

Sekarang, aku paham mengapa ibuku menyuruhku menutupi tanda ini. Mungkin ibuku tidak ingin aku mengikuti perang itu.

"Bagaimana kau bisa mengenal ayahku?" tanyaku lagi kepada pak Albert.

"Aku sebenarnya sudah menebak. Karena marga yang kau miliki, sama seperti marga Dyroth. Dan tebakanku terbukti setelah melihat tanda itu. Dulu, Dyroth Stancer adalah sahabatku. Kami bersama menciptakan kedamaian diantara louficent murni dan campuran. Lalu Dyroth meninggal, karena ia bertarung melawan Jonathan Lange beserta sekutunya yang berdarah murni," ujar pak Albert membuyarkan lamunanku.

Jonathan Lange? Ayah Gamma? Sial. Ternyata benar-benar mereka yang sudah menghabisi nyawa ayahku. Rasa dendam muncul begitu besar dalam diriku, aku tidak sabar ingin membalas kematian ayahku dengan memenangkan perang ini lalu menghabisi para Lange.

"Jadi apa yang harus aku lakukan?"

"Kau harus mulai berlatih. Agar kau bisa menggunakan kekuatan brutalmu untuk menghabisi para murni tak punya hati itu. Temui aku di belakang sekolah sepulang nanti,"
Aku mengangguk mantap menyanggupi ajakan pak Albert.

Aku pun mulai beranjak, karena kelas akan dimulai sebentar lagi. Aku tidak begitu saja pergi, ada satu pertanyaan mengganjal yang belum aku tanyakan.

"Pak Albert maaf, tapi apa yang kau lakukan di rumah Gamma Lange kemarin malam?Aku tahu, kau juga berubah menjadi louficent setelahnya lalu terbang ke arah selatan," tanyaku.

Aku melihat pak Albert menampilkan senyum miring, "Kau mengikutiku ternyata. Aku kemarin hanya mencoba mencegah peperangan ini karena bangsa campuran tidak mempunyai pemimpin. Namun, Lange tidak mau menyetujui permintaanku. Jujur saja, aku sedikit khawatir, bangsa campuran akan punah dan si murni yang haus dengan cloex itu dengan bangga memburu orang satu persatu. Namun sekarang tidak, seorang Stancer lahir kembali di tengah-tengah kami."

"Cloex?"

"Jantung manusia yang masih berdegup. Semakin banyak bangsa murni memakan cloex, kekuatan mereka semakin bertambah. Dan mereka akan semakin kuat lalu sulit untuk dikalahkan," pak Albert sedikit membuatku takut. Namun dendam dalam diriku, tidak bisa ku lupakan begitu saja.

"Lalu, apakah bangsa campuran juga memakan cloex? Sebentar, aku juga belum pernah berubah wujud menjadi louficent seperti yang Gamma ceritakan kepadaku."

"Iya. Namun setahuku banyak juga bangsa campuran yang memilih memakan Dloex. Dloex adalah jantung hewan. Dan tunggu, Gamma Lange? Ingat, musuhmu adalah Lange dan semua darah murni itu. Saranku, kau jangan sampai lengah saat berada dekat diantara mereka. Apalagi, jika mereka mengetahui bahwa kau adalah louficent campuran," pak Albert mewanti-wanti.

Aku mengangguk lalu beranjak dari kursi dan menutup pintu dari luar. Aku segera mempercepat langkahku menuju kelas trigonometri hari ini. Jika aku terlambat, mungkin mister Defner Travis akan menghukumku membersihkan toilet laki-laki. Sangat memalukan.

To be continued..

The Darkside of Cartecity [SUDAH TERBIT]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang