Urband Legend:Glundung Pringis

233 18 17
                                    

Glundung Pringis

Urban Legend dari salah satu daerah di Gunungkidul.

__________________

Berhati-hatilah saat melewati pertigaan itu. Jika kamu beruntung, kamu akan bertemu 'dengannya'.

———

Cerita seram ini sudah ada sejak zaman dulu. Berkembang menjadi cerita turun-temurun yang 'katanya' benar-benar terjadi di masa itu.

Entahlah ini benar-benar nyata atau hanya sekedar cara untuk menakut-nakuti anak-anak yang sedang rewel. Karena dari tahun 1992, waktu itu aku berumur lima tahun, makhluk itu sudah tidak pernah muncul lagi.

Begini ceritanya.

Dulu waktu aku masih anak-anak, nenekku pernah bercerita tentang hantu atau mungkin setan yang suka mengganggu penduduk  di kampung ini.

Namanya 'Glundung Pringis'.


Dari namanya saja, sudah bisa dibayangkan seperti apa wujudnya.

Glundung Pringis adalah makhluk halus yang hanya memiliki kepala saja, selalu menggelinding saat mengejar manusia yang sedang melintasi pertigaan di sebelah barat tempat tinggalku. Wajahnya hitam dengan gigi runcing memenuhi mulutnya dan selalu tertawa mengikik saat mengejar korbannya. Rambutnya hitam dan panjang membuat Makhluk itu terlihat semakin menakutkan saat menggelinding.

Makhluk itu tidak melukai korbannya, tapi hanya mengejar untuk menakut-nakuti sampai beberapa meter lalu makhluk itu akan menghilang dengan sendirinya.

Meskipun tidak melukai tapi tetap saja menakutkan dan membuat jantungan bagi siapapun yang dikejar makhluk itu. Dan makhluk itu tidak memilih-milih korban, entah laki-laki atau perempuan. Jika dia senang, dengan tiba-tiba, dia akan mencul dan menggelinding dari arah pegunungan. Melotot sambil meringis atau tertawa cekikikan.

Konon katanya, dulu ada seorang laki-laki yang sedang melintasi pertigaan. Dulu, rumah masih jarang dan juga penuh dengan rumput liar. Jalanan masih sempit dan berbatu. Ia berjalan di sore hari yang hampir gelap. Waktu itu belum ada lampu listrik, karena dulu listrik belum mencapai perkampungan seperti saat ini.

Ia berjalan santai tanpa tahu bahwa dari arah jalan menurun di belakangnya ada sesuatu yang mulai muncul. Makhluk itu menggelinding sambil terkikik. Suara aneh dari arah belakangnya, membuat laki-laki itu terkejut, refleks ia menoleh dan semakin terkejut saat di belakangnya ada sesuatu yang seperti bola menggelinding begitu saja dengan cepat menuju ke arahnya.

Laki-laki itu langsung mengambil langkah seribu dengan Glundung Pringis sedang mengejar di belakangnya.

Lalu setelah beberapa meter, Makhluk itu sudah menghilang entah ke mana. Karena begitu laki-laki itu menoleh, si kepala sudah raib tanpa bekas.

Sejak kejadian itu, warga mulai ketakutan saat berjalan di sore hari ketika Matahari hampir tenggelam. Selain karena takut menjadi korban si Glundung Pringis, mereka juga takut dengan binatang melata yang kemungkinan keluar dari sarangnya. Mengingat jalanan yang gelap pekat tanpa penerangan.

Keadaan dulu dan sekarang berbeda, dulu jalan masih sempit dengan pohon-pohon besar yang menjulang berderet di pinggir jalan. Tanaman merambat masih dibiarkan dan semak belukar juga sering dibiarkan.  Saat hujan, jalanan akan licin dan becek.

Kalau sekarang jalan di Dusun itu sudah diaspal sebagian dan sebagian lagi masih terbuat dari cor semen. Pertigaan itu masih tetap menyeramkan Meskipun sekarang sudah ada listrik dan rumah di sekitarnya.

End

Ada yang berani melintasi pertigaan itu di malam hari? Sendiri? Siapa tahu kamu beruntung😂😂
S

aya yang warga asli saja masih berpikir ratusan kali saat berniat melintasi pertigaan itu. Padahal naik motor.

Salam pagi.

Terima kasih untuk MinMod yang sudah menyetujui cerita hadir untuk tayang di KBM tercinta ini.

Dhiana_S.

(End) Mbaak... Bareng Ya? #DiantarSiapa? Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang