28. Jalan Terbaik

7.6K 789 305
                                    

"Apa masih ada yang perlu kubantu?"

"Sepertinya tidak ada. Terima kasih, ya."

Segelas teh telah kuhidangkan di atas meja, tepat ketika Ardi telah selesai membersihkan diri. Dia keluar dari kamar mandi dan langsung duduk di meja makan. Aku menyodorkan sepiring nasi goreng lengkap dengan telur ceplok kesukaannya.

"Pulanglah."

Maaf, cerita dihapus sebagian

Selesai.

Wes, ya. Tamat. The end. Khatam.

Atau masih kurang?

Entar deh, tungguin aja versi cetaknya kalau jadi. 😆

Aku tuh pengen gitu, bikin pov Ardi. Kalian mau nggak, sih?

Vita Savidapius

Surga Kedua [Telah Terbit]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang