Bagian 2

336 21 0
                                    


"ma banyakin dong nasi gorengnya,hari ini dara butuh banyak energi untuk menghadapi tantangan asmara yang sebenarnya yang akan dara lewati dengan penuh perjuangan" ucapan dara yang dramatis sukses membuat Ani terbelalak kaget, sudah nambah dua kali masih juga belum kenyang, apa dara cacingan atau bagaimana ya?

"kamu nggak makan berapa hari?"

Dara malah cengengesan tidak jelas mendengar pertanyaan mamanya, emangnya salah ya kalau ia sarapan banyak, kan hari ini hari kedua koas, seharusnya dirinya lebih semangat lagi menghadapi dokter frey yang dingin-dingin mencairkan perasaannya, jujur saja selama ini dirinya susah minta ampun berinteraksi dengan cowok-cowok tampan di luar sana, kebanyakan sombong sama gengsinya mau deket-deket dirinya yang terbilang pas-pasan ini padahalkan dara juga wanita biasa yang butuh kasih sayang,huh....

"pokoknya dara mau makan yang banyak, sekalian bekal yang enak ya ma, tolong kasi apresiasi untuk koas dara, semoga cepat lulus.amin..." ucap dara seraya menengadahkan tangannya di udara, ani hanya menggelengkan kepala maklum melihat tingkah anak semata wayangnya itu, jujur saja sifat dara yang cerewet minta ampun itu turunan dirinya dulu, ia bahkan tak habis pikir semua yang ada dalam diri dara rasanya memang cetakan dirinya, benar-benar sama.

"ya udah ini, semangat koasnya jangan mikirin cowok mulu cowok mulu, jomblo boleh tapi jangan ngenes!"

Dara menahan suaranya agar tidak melakukan pembelaan ketika mendengar ucapan mamanya, yang sangatlah jujur dan tepat sasaran, ia selalu gagal dalam urusan asmara bahkan memiliki pacar? hm...dara tak yakin pernah melakukan itu, setiap laki-laki yang mendekati dirinya akan segera kabur ketika mengetahui sifat aslinya, dara sungguh semenyedihkan ini ternyata

"udah ah, pokoknya mama tunggu kabar bahagia aja, dara berangkat ma"

dara mencium telapak tangan ibunya kemudian berlalu meninggalkan rumah kecil tersebut, ia menatap tajam motor bututnya yang telah menjadi saksi bisu perjalanan dara memperjuangan hidupnya dalam kuliah, karena pada kenyataannya ia sangat jarang melakukan hal itu, kuliah seperti hobby untuknya, datang ketika pengen lalu pulang sesuka hati, sungguh miris hidupnya dulu, jika saja ancaman tidak akan lulus tidak di lontarkan, mungkin saat ini ia masih bisa nongkrong dengan manis di kantin kampus seraya melahap bakso kesukaannya

"kalo lo tiba-tiba berhenti di tengah jalan lagi, gue sepak lo sampe penyok motor butu!" ucap dara berbicara pada benda mati tak berdosa itu

ia pada akhirnya melajukan motor miliknya, membelah jalan raya yang sangat padat di jam berangkat kerja seperti ini, tugasnya bertambah, ia juga harus ekstra sabar menahan kantuk karena tak pernah bangun pagi setiap hari sarapan terlalu banyak juga sepertinya menjadi pemicu ia mengantuk saat ini.

tak berselang lama, motor milik dara memasuki rumah sakit tempatnya melaksanakan koas-rumah sakit kusumo, ia segera memarkirkan motornya dengan cepat kemudian berjalan menuju keruangan dokter frey terlebih dahulu, setidaknya hari ini di pagi yang cerah wajah dokter frey bisa membangkitkan energi dalam tubuhnya yang selalu cepat menyusut

"kamu siapa?" tanya dara terkejut saat melihat anak kecil yang begitu cantik tengah memainkan bonekanya di ruangan dokter frey, ia menelisik wajah kecil perempuan itu

"aku cindy, tante siapa?" tanya anak kecil itu tak kalah bingung

"eh? kok malah tante, bunda dong sayang" ucap dara bercanda, ia bahkan mengibaskan rambut panjangnya dengan percaya diri,

MY DAUGHTER LOVE YOU! (On-Going)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang