Dara dan cindy kini terlihat sangat lahap menyantap makanan yang baru saja dara pesan,dara memilih makan dengan nasi ayam dan juga urap sedangkan cindy hanya ia beri roti karena takut frey marah memberikan makanan sembarangan pada anaknya.
"loh cindy kok kamu di kantin sendirian,papa mana?" rosa yang baru selesai memeriksa keadaan pasien terkejut mendapati cindy yang duduk dengan tenang seraya memakan roti miliknya di kantin rumah sakit,ini hal yang cukup mengagetkan karna kali pertama rosa melihatnya
cindy hanya diam dan memperhatikan raut wajah rosa,sedangkan dara setelah selesai mengunyah makanan dimulutnya ia menatap sopan kearah rosa yang saat ini masih tampak keheranan
"iya ini dok saya yang membawa cindy kesini,kebetulan dokter frey sedang ada operasi jadi saya yang menjaga cindy" dara berucap sembari sesekali tersenyum kearah cindy
rosa tampak sedikit masam,wajahnya berubah ketika dara menyebut nama frey,beberapa hari yang lalu rosa tak sengaja melihat frey makan bersama melisa di salah satu restoran di dekat rumah sakit tempat mereka bekerja,tak dapat ia pungkiri bahwa hatinya sempat patah karna sudah sejak lama ia menyukai laki-laki tersebut,bahkan ia juga berniat untuk mendekatkan diri pada frey,namun kenyataannya memang sulit mengingat frey juga di kelilingi banyak wanita
"kamu baru keliatan dokter baru disini?" tanya rosa sembari duduk di sebelah dara yang sudah menyelesaikan suapan terakhirnya
"saya dokter koas disini dok"
rosa ber-oh ria menjawab ucapan dara,pantas saja keliatan masih muda
"saya sama cindy kedalam dulu ya dok,mungkin dokter frey sudah selesai " ucap dara seraya menuntun cindy untuk keluar dari kantin tersebut karena telah menyelesaikan kegiatan makannya.
"oh iya silahkan" rosa tersenyum simpul dengan wajah yang cantik siapa saja mungkin akan iri melihat perawakan rosa,satu-satunya dokter di rumah sakit ini yang memiliki tubuh bak model dengan wajah yang juga setara dengan artis-artis hollywood
Dara mengutuk dirinya dalam hati,andai saja dokter rosa tidak ke kantin mungkin ia akan sedikit menikmati waktu bersama cindy dengan tetap mengulik informasi tentang dokter frey,ah..sudahlah
"bunda kok melamun" cindy menatap dara dengan bingung karena sejak tadi dara hanya terdiam saja dan sedikit tersenyum kepadanya
dara masih kurang nyaman ketika cindy memanggilnya bunda "gapapa sayang bun-bunda cuman kepikiran abis ini kita enaknya main apa?
cindy tertawa bahagia seraya berpikir "main sama cherry aja bun,kita bikin cherry cantik!"
dara mengangguk dan setuju setidaknya ia masih diberi jalan untuk mendapatkan hati duda tampan itu melalui cindy walaupun ia kalah fisik setidaknya cindy bisa jadi gerbong yang menghantarkan ia ke pelukan frey,hahaha.....
**********
Frey yang baru saja selesai melakukan operasinya menghela napas dengan kasar,ia menatap dirinya didepan cermin seraya mencuci tangannya,pikirannya beberapa hari ini terus saja di hantui oleh teror papanya yang sebentar lagi akan melepas masa jabatannya,frey sendiri bingung apakah ia akan menyewa seorang pengasuh untuk menjaga anaknya atau bagaimana kedepannyacercaan menantu oleh mamanya juga menjadi beban berat yang sedang di pikulnya,belum lagi tahun depan cindy yang akan masuk sekolah,frey meremas rambutnya dengan kasar rasanya kepalanya akan pecah jika terus memikirkan hal-hal seperti itu,
frey berjalan dengan sedikit cepat menuju ruangannya,ia memutuskan ingin beristirahat sebentar karena memang dari semalam tidak tidur sama sekali bahkan tadi pagi ia tidak ada sarapan karena tidak memiliki waktu untuk itu
"bunda kalo nanti cindy tidur bacain cindy dongeng ya" frey mendengar samar-samar suara cindy
hening...
"tapi bunda dara gabisa ke rumah cindy,bunda dara juga ada rumah sendiri"
frey masih asik menguping mendengar percakapan dua manusia itu
"bunda ga sayang cindy ya?" nada suara cindy terdengar serak
"bukan gitu sayang,tapi bunda gabisa keluar rumah jauh-jauh" ucap dara beralasan karena ia tahu anak seumuran cindy pasti juga tidak akan paham jika ia jelaskan hal yang sebenarnya
cindy menangis mendengar ucapan dara,padahal ia ingin seperti teman-temannta di sekolah yang selalu bercerita tentang ibu mereka yang membacakan mereka dongeng sebelum tidur juga selalu di kelonin,cindy rasanya pengen sekali melakukan hal-hal yang biasa di lakukan teman-temannya bersama orangtua mereka
frey yang masih diluar tertegun ia langsung membuka pintu ruangannya,frey menatap tajam kearah dara,bahkan raut wajahnya begitu dingin saat menatap dara
"anak papa kenapa?" frey mengangkat tubuh cindy kemudian memeluk gadis kecil itu
cindy masih terisak di pelukan frey
"kamu apakan anak saya sampai menangis seperti ini?" tanya frey dengan datar
dara menggaruk kepalanya ia juga bingung menjelaskannya seperti apa karena sekarang dara jadi tahu bahwa cindy itu termasuk cengeng padahal ia sudah memberitahu dengan benar tanpa ada nada keras sedikit pun.
"anu dok..cindy minta di bacain dongeng tapi bapak tau sendiri kan kita ga serumah masa iya malam-malam saya kerumah bapak kan ga enak diliat tetangga" ucap dara dengan tersenyum polos
frey berdecih ia mengusap-usap punggung anaknya
"princesess,kan papa tiap malam yang bacain dongeng buat kamu,kenapa malah sedih?"
cindy mengusap sisa-sisa air matanya
"ta-tapi teman cindy bilang bunda mereka yang bacain sebelum bobo pa"
dara tersenyum dalam hati,ribet juga ternyata jadi duda
frey menghela napasnya dengan berat "coba tanya bunda dara,bunda mau bacain cindy dongeng?"
dara tertegun mendengar ucapan frey,mengapa ia malah merasa jadi istrinya dokter frey jika seperti ini? ahhh...dara rasanya ingin melompat kegirangan
"boleh ga bunda?" tanya cindy dengan polos
"boleh dong ci,tapi cindy gaboleh cengeng lagi ya gaboleh nakal juga,oke!?"
cindy yang semula berada di pelukan frey langsung turun dan memeluk tubuh dara,ia bahkan mencium pipi dara dengan begitu polosnya,frey yang melihat itu semua tiba-tiba memikirkan sesuatu dan ide berlian seketika muncul di otaknya
"dara setelah ini saya ingin berbicara empat mata dengan kamu"
Hai semua maaf setelah sekian lama ga update baru up sekarang.
cerita ini akan selesai dalam 2 minggu kedepan jadi pantengin aja y
KAMU SEDANG MEMBACA
MY DAUGHTER LOVE YOU! (On-Going)
Romancejangan lupa tinggalkan vote dan komen kalian, Frey adalah duda tampan yang bekerja sebagai dokter di rumah sakit milik ayahnya, kesibukannya menjadi seorang dokter membuat ia selalu di cerca menantu oleh mamanya, cindy anaknya yang berusia empat ta...