Author's POV.
Jungkook tidak lagi mempedulikan penampilannya yang berantakan. Ia berlari menyusuri koridor rumah sakit. Peluh bercucuran membasahi sisi wajahnya.
Ketika ia berbelok di sudut, ia mendapati Namjoon sedang berdiri di depan ruangan Taehyung. Namjoon menoleh dan menghampiri Jungkook yang berlari ke arahnya.
"Hyung! Taehyung kenapa?" tanya Jungkook langsung tanpa basa basi. Ia mencoba melangkah untuk masuk ke ruangan Taehyung, namun Namjoon menahannya.
"Jungkook tenang dulu," ujar Namjoon.
Jungkook bernapas terengah-engah. "Ada apa? Taehyung kenapa?"
Namjoon menarik lengan Jungkook dan membawanya duduk di salah satu kursi disana. "Hyung mau kamu tenang dulu."
Jungkook menggerakkan kakinya gelisah. Ia ingin melihat keadaan Taehyung.
"Semalam Taehyung kritis."
Jungkook merasa hatinya remuk berkeping saat Namjoon mengucapkan 3 kata itu. Ia mendongakkan kepalanya. "Hyung..."
"Dokter...," sambung Namjoon. "Mereka bilang udah nggak ada harapan lagi."
Jungkook tertawa sinis. "Ngomong apa sih hyung? Taehyung masih bernapas gitu."
"Taehyung bernapas karena bantuan alat, Jungkook," ucap Namjoon lirih. "Tanpa alat dia bakal..."
Kepala Jungkook terangkat, menatap pada Namjoon dengan berkaca-kaca. "Hyung..."
"Udah dua minggu Taehyung kesiksa kayak gitu, Jungkook. Gue nggak bisa liat dia kesiksa lebih lama lagi," gumam Namjoon sendu.
Jungkook meremat bagian sisi kursi yang ia duduki. Air matanya mengalir perlahan lalu semakin lama semakin deras. Ia meraih tangan Namjoon dan merematnya, seolah memohon pada sang sepupu.
"Hyung nyerah gitu aja? Aku yakin Taehyung bakal bangun."
Namjoon meraih tangan Jungkook. "Sebelum meninggal, orang tua Taehyung sempet minta ke hyung buat jagain anak mereka. Ngeliat Taehyung yang tersiksa gitu, kamu bisa bayangin perasaan orang tua Taehyung?"
Jungkook terdiam. Lidahnya terasa kelu. "Hyung..."
"Kamu bisa ketemu dia sebelum alatnya dicabut," pesan Namjoon seraya meninggalkan Jungkook sendiri disana.
Jungkook meremat dadanya dan memejamkan matanya rapat. Berharap sesaknya pergi. Memanjatkan doa agar semua ini hanya mimpi buruk belaka. Berharap bahwa ketika ia membuka mata, Taehyung berdiri di hadapannya dan tersenyum.
Namun, ketika Jungkook membuka matanya hanya lorong dingin rumah sakit yang terhampar di hadapannya. Jungkook menangis sejadinya,tak peduli dengan para pengawal Namjoon yang masih berjaga disana dan melihatnya meraung dalam perih.
Jangan pergi.
Berulang kali Jungkook mengucapkan kata-kata itu dalam benaknya, seolah itu adalah kalimat mantra yang bisa mengubah semua kejadian buruk ini.
Tak ada yang berubah bahkan hingga air mata Jungkook mengering. Tubuhnya lemas. Tak ada lagi tenaga untuk bisa membujuk Namjoon yang berdiri di hadapannya tepat saat Jungkook membuka pintu ruangan Taehyung.
Hoseok berdiri bersama Yoongi di sudut ruangan, sementara Seokjin terduduk di sofa seraya menunduk. Suasana terlalu sendu bagi Jungkook sehingga ia tak kuasa menangis.
Jungkook mendudukkan dirinya di sisi tubuh Taehyung yang terbaring. Ia masih sama seperti minggu lalu saat Jungkook masih menungguinya di rumah sakit.
"Tae..." panggil Jungkook lirih. Namun, Taehyung tak bergeming.
"Kamu capek banget, ya? Kenapa tidurnya lama?"
Jungkook menggenggam tangan Taehyung erat, bahkan air matanya menetes membasahi tangan dingin Taehyung. "Aku butuh kamu, Taehyung."
Kepala Jungkook semakin tertunduk dalam. Tak kuasa menatap wajah Taehyung. "Maaf, Taehyung. Maaf karena aku baru sadar kalau aku butuh kamu. Maaf karena aku baru sadar kalau aku sayang kamu."
"Aku janji bakal ada di sisi kamu terus. Aku bakal sayang kamu lebih dari rasa sayang kamu ke aku. Aku bakal perlakuin kamu jauh lebih baik. Jangan pergi."
"Aku mau ngabisin waktu aku sama kamu. Main bareng kamu, jalan bareng kamu. Kita kencan kemanapun yang kamu mau. Kita lakuin semua bareng-bareng. Jadi please, buka mata kamu."
Hanya suara tangis Jungkook yang mengisi ruangan dingin itu. Namjoon hanya berdiri memperhatikan, begitupula Hoseok dan Yoongi, sementara Seokjin mulai ikut menitikkan air mata.
"Ada banyak kata yang mau aku bilang ke kamu. Ada banyak hal yang mau aku lakuin sama kamu. Ada banyak hal yang mau aku tunjukkin ke kamu," lanjut Jungkook di sela-sela isak tangisnya.
"Aku sayang kamu, Taehyung. Aku bakal ucapin itu terus ke kamu sampe kamu bangun, sampe kamu bilang kalau kamu juga sayang sama aku."
"Aku nggak mau nyerah. Aku nggak mau ngelepas kamu. Aku nggak mau relain kamu pergi."
Namjoon menggumam pelan. "Jungkook."
Jungkook menggelengkan kepalanya sambil terus menangis. Genggaman tangannya terlepas, tenaganya sudah habis karena menangis. Tubuhnya membungkuk dalam seraya ia menyandarkan kepalanya di dada Taehyung.
"Tae, dulu kamu sering bilang kamu sayang aku. Maaf karena aku terlalu terlambat buat bilang ini. Maaf karena aku terlalu ego buat ngebalas perasaan kamu. But, can you hear me now? I love you, Kim Taehyung."
"I love you," ucap Jungkook yakin.
"I love you," katanya lagi.
Jungkook terus mengucapkan kata cinta, meskipun suaranya terbungkam karena ia menyembunyikan wajahnya di dada Taehyung.
"B-baju aku basah."
Hanya butuh sepersekian detik untuk Jungkook menyadari suara lirih itu. Ia mendongak cepat dan menatap Taehyung yang tersenyum ke arahnya.
"Yah, udah selesai," ujar Hoseok lesu.
Yoongi mendecakkan lidah. "Tau nih, padahal masih mau liat adegan sinetronnya."
Ruangan yang awalnya dingin dan sendu, kita penuh dengan senyum dan rasa hangat. Semua tertawa kecuali Jungkook yang masih berusaha untuk mencerna apa yang terjadi.
Baru saja ia ingin bicara, sebuah tangan memegang tangan Jungkook lembut. Pandangan Jungkook menunduk, menatap ibu jari Taehyung yang mengusap lembut punggung tangan Jungkook.
"Jangan nangis lagi."
Suara Taehyung terdengar kecil karena tertutup alat bantu pernapasan yang terpasang padanya.
Taehyung tersenyum lemah, dan Jungkook tidak bisa melakukan apa-apa selain menangis lagi. Ia pun membalas genggaman tangan Taehyung.
"Ini bukan mimpi, 'kan? Kamu udah bangun. Kamu bangun," lirih Jungkook.
Taehyung mengerjapkan matanya. "Aku disini. Aku udah disini."
"Aku sayang kamu," ungkap Jungkook tiba-tiba.
Mata Taehyung melebar, terkejut mendengar pernyataan cinta Jungkook yang tiba-tiba.
"Kamu denger aku, 'kan?" tanya Jungkook. "Aku sayang kamu. Aku sayang kamu, Kim Taehyung."
Taehyung mengeratkan genggamannya di tangan Jungkook lalu tersenyum.
"Aku sayang kamu, Jeon Jungkook. Terima kasih udah sayang sama aku."
🤪🤪🤪
(TBC.)
KAMU SEDANG MEMBACA
THE COMBS II ▪️
Fanfiction[Completed] {Sequel of THE COMBS. Disarankan untuk membaca The Combs terlebih dahulu} Sukses dengan kasus pertamanya, membuat bisnis The Combs milik Jung Hoseok membesar dan membawanya pada kasus yang kedua! Inilah kasus kedua paling berkesan bagi J...