Kisah cinta, sudut bar sepi, lorong sunyi larut malam, desahan saksofon, dan musik Blues.
Michelle bekerja di bar di sudut kota kecil yang sepi. Pelanggannya datang dari kalangan pekerja malam, buruh, dan mereka yang bergaji rendah. Hiburan Michelle di kala jenuh hanya membaca dan menyaksikan Jason bermain saksofon -- memainkan sejumlah musik pun lagu blues sendu.
Michelle punya satu cita-cita romantis yang sederhana; dikecup, tepat di bibir, saat tengah malam, di bawah megahnya kelap-kelip menara Eiffel. Kecupan manis di bibir, tak perlu lama-lama, asal terasa lembut bibir pasangan dan aroma permen ceri yang menguar bersama hela napas. Itu sudah lebih dari cukup.
Tak perlu makan malam ala candle light dinner dengan menu mewah yang menghabiskan banyak biaya untuk dipamerkan melalui Instagram Story --perutnya terbiasa lapar sehingga sebongkah roti kering dengan olesan selai stroberi seadanya saja sudah enak. Tak perlu pakaian bermerek-- cukup kaus dengan jaket gombroh dan celana panjang jin dan sepatu kets yang nyaman. Tak perlu iringan sekelompok pemain musik yang memainkan lagu romantis-- cukup tiupan panjang saksofon Jason yang serak dan menggetarkan sanubari, ditambah dengan satu lagu sendu yang mendukung suasana juga boleh -- yang tentu saja dimainkan setelah mereka berciuman.
Kok, Jason? Kenapa Jason?
Michelle diam-diam menyukai Jason. Pemuda berkulit pucat, paras menawan, namun pendiam. Sekeras apapun Michelle memberi perhatian, sikap Jason selalu dingin. Michelle ingin Jason menganggapnya ada, bahkan mereka kemudian bisa jadi sepasang kekasih. Tapi... Michelle sudah punya pacar, Lukas.
Lukas kekasih Michelle tak bisa dianggap remeh. Sesosok laki-laki yang akan melakukan segalanya, bahkan dengan cara kotor, terhadap hal-hal yang tak sesuai keinginannya. Pun, yang melawan kehendaknya.
Michelle tak lagi bahagia bersama Lukas. Tapi, Lukas takkan membiarkannya pergi dengan mudah. Michelle menginginkan sebuah kecupan romantis ditingkahi musik blues yang dimainkan Jason. Tentu, Lukas akan melakukan segala cara untuk menghalangi mereka.
Lalu, bagaimana?
KAMU SEDANG MEMBACA
Rest in Blues
RomanceKisah cinta, sudut bar sepi, lorong sunyi larut malam, desahan saksofon, dan musik Blues. Rating usia: 18+ Cerita ini sudah pernah kutulis untuk sebuah helatan ringan dan senang-senang menggunakan nama samaran. Kutulis lagi di sini supaya lebih bany...