Setelah pertemuan terakhir mereka, Hwang Hee dan Ji Won saling bertukar nomor handphone dan memulai proses pendekatan. Modus awalnya hanya sekedar menanyakan bagaimana kabar bahu Ji Won, dan sebaliknya Ji Won berkonsultasi bila merasakan nyeri pada bahunya, karena Hwang Hee akan mengambil spesialis anestesiologi. Lama kelamaan pembicaraan di antara mereka tidak hanya masalah penyakit, tetapi juga hal-hal remeh seperti, 'sedang apa?', 'sudah makan atau belum?', semacam itu. Setiap hari mereka saling bertukar pesan singkat lewat KakaoTalk dan berbincang lewat jaringan seluler tiap malam.
'Ji Won, apakah akhir pekan ini ada waktu luang?'
'Iya, kenapa?'
'Jalan-jalan, yuk... Aku libur hari itu.'
'Oke...'
'Kita ketemuan di halte dekat rumahmu jam tiga sore. Deal?'
Ji Won mengirimkan sticker emoticon love, yang membuat hati Hwang Hee makin berbunga-bunga.
"Eheeemmm..." dr. Kim Ok Vin sengaja berdehem keras untuk menyadarkan Hwang Hee kalau mereka sedang rapat menjelang operasi patah tulang seorang atlit sepak bola.
~~~
Kamar Ji Won berantakan. Baju-baju berserakan. Satu jam dihabiskan untuk mencoba semua baju yang ada di lemarinya, dan akhirnya pilihan jatuh pada dress putih dengan aksen bunga-bunga krisan yang pertama kali ia coba.
Sementara itu, Do Hoon baru pulang dari dojo. Ia mengipasi dirinya yang mandi keringat dengan kerah dobok yang masih ia kenakan. Ia membuka botol minumnya dan mengguyur kepalanya.
"Aaahhh... segarnya..." gumam Do Hoon sambil mengibas-ibas rambutnya.
Langkahnya mendadak berhenti saat melihat Ji Won baru keluar dari rumah. Sesaat ia terpana dengan dandanan gadis itu yang tampak berbeda dari biasanya. Cantik. Tetapi kemudian ia segera tersadar, karena penampilan itu bukan untuk ditunjukkan kepadanya.
"Mau ke mana dengan dandanan menor begitu?" Sindir Do Hoon.
"Bukan urusanmu," jawab Ji Won ketus.
"Date? Dengan dokter itu?"
"Date apanya? Pacaran saja belum."
"Apa dia tidak terlalu tua bagimu?"
"Usia kami hanya beda enam tahun. Aku suka pria yang usianya jauh lebih tua dariku, apalagi kalau melihatnya pakai jas dokter, omo..." Ji Won mengepalkan kedua tangannya di depan dagunya, "dia pria yang sangat keren..."
"Lalu aku?" Do Hoon menatap Ji Won, "apakah kau tidak pernah melihatku sebagai seorang pria?"
Ji Won membalas tatapan Do Hoon dan berjalan mendekatinya, "tentu saja aku melihatmu sebagai seorang pria..."
Do Hoon mulai tampak salah tingkah.
"... tapi tidak keren," lanjut Ji Won sambil tertawa dan berlari meninggalkan Do Hoon yang mengumpatnya.
~~~
Ketika sampai di halte, ternyata Hwang Hee sudah menunggu di sana. Penampilannya tampak berbeda, mengenakan kaos lengan panjang dan celana jeans, namun tetap membuat Ji Won terpesona. Begitu pula dengan Hwang Hee yang sedari tadi matanya tak lepas dari Ji Won.
"Kau... cantik sekali," puji Hwang Hee blak-blakan, membuat pipi Ji Won yang sudah diberi blush-on jadi tambah memerah.
Tak lama kemudian, bus datang. Mereka menuju stasiun lebih dulu, kemudian menaiki subway ke Lotte World.
KAMU SEDANG MEMBACA
[Idn-AC FF]Curse and Love At The Crescent Moon✔
Fiksi PenggemarRatusan tahun sebelum masehi, di bawah rembulan sabit yang tergantung di langit, Tanya dari Suku Wahan mengutuk Mugwang, salah satu prajurit kejam yang menyiksa dan membunuh orang-orang dari sukunya. "Di bawah bulan sabit, ada tangan yang akan meren...