epilog

48 4 0
                                    

Satu tahun kemudian

" Kapan jadwal berangkat nya Al ? " Tanya sillia dari balik telepon.

" Lusa " jawab Al santai, sembari mengemas beberapa baju nya.

" Bohong "

" Emang "

" Gue serius Al "

" Jangan serius serius "

membuat kesal teman temanya adalah salah satu keasikan yang tidak bisa di hilangkan bagi nya.

" Algeta Paramitha andelia " geram sillia menggigit ujung baju nya sendiri gemas.

" Yes liaa "

" Gue mohon baby "

" Besok pagi zeyeng "

" Bener ? "

" Iyaa "

Tit Tit Tit

Algeta tersenyum sendiri ketika sambungan telepon pembicaraan antara dia dan Lia terputus.

©©©

Keesokan harinya

" Algetaaa, gue kangen banget sama Lo tauu gak sihhh " sambut sillia memeluk erat tubuh algeta erat. Tubuh yang kian hari kian mengurus karna hidup nya yang tidak semanja dulu sebelum dia pindah ke pesantren.

" Gue gak kangen tuh " jawab algeta tersenyum senang.

" Waahh calon hustadzah kita cari masalah dia gaiss " darsya merangkul bahu algeta.

" Iih jangan panggil gue gitu donk " rungut algeta kesal.

Mereka hanya menanggapi dengan tawa.

" Eh iya Al ada yang mau ketemu sama Lo tuh? " Ujar Echa ketika mereka duduk di sebuah kafe sebelum pulang ke rumah.

" Siapa? " Tanya algeta masih asik memakan makanan nya lahap.

" Tuh di seberang " sambung darsya memberitahu.

Dilihatnya keseberang tempat posisi mereka duduk. Terlihat seorang pria yang gagah dan tinggi berdiri dengan senyum nya manis kearah algeta.

Teringat akan surat tahun lalu yang pernah dikirim oleh Harlan menyadarkan nya akan kalimat Tahun depan gue bakalan nemuin lo al tunggu aja ya. Love you Al . Satu kalimat yang pernah di tuliskan Harlan di akhir surat nya. Pria itu benar benar melakukan nya.

Harlan berjalan kearah algeta menyapanya lirih menahan haru yang melanda.

" Jangan pergi sebelum gue kembali "

" Hah? " Algeta menautkan kedua alisnya bingung dengan apa yang dikatakan Harlan.

" Ingat kalimat itu? Kalimat yang pernah gue tulis di surat yang gue kirim? "

Perlahan kerutan di kening nya menghilang karna mengerti perkataan Harlan.

" Ingat " jawab algeta.

" Ngerti maksud kalimat itu? "

" Ngerti " jawab algeta lagi.

" Kalo ngerti kenapa Lo tetep pergi Al? "

" Lo bukan siapa siapa gue yang bisa ngelarang gue " ketus algeta memalingkan wajah nya.

Harlan tersenyum mendengar balasan algeta lalu memeluk gadis itu masih tersenyum senang.

" oke maksud lo, gue harus ada status hubungan dulu sama lo baru gue bisa ngelarang lo " ujar Harlan lirih ditelinga algeta dengan masih memeluk nya.

" tepat sekali " ketus algeta lagi.

Kembali teringat saat pertama kali cara harlan mengungkap kan perasaan nya. Di dalam hati ia tersenyum mengingat nya.

" kalo gitu tepat di tahun ini,  bulan ini, hari ini, tanggal ini, jam ini, menit ini dan detik ini juga lo jadi cewe gue titik gak pake koma tapi pake spasi " ujar Harlan melepas pelukannya dan tersenyum tulus pada algeta.

Algeta tertawa lepas dan kembali memeluk Harlan erat. Pria ini selalu bisa menghilangkan rasa kecewa nya. Sulit baginya untuk menolak.

" Lo mau maafin gue? "  Tanya harlan.

" Gak mau "

" Lah "

" Bayarin makanan kita kita dulu baru gue maafin " tawar algeta mengedip kan sebelah matanya pada teman temanya.

" Yah gue gak bawa duit lebih, gue pinjam duit Lo dulu nanti Echa yang ganti " jawab Harlan tertawa.

" Sama aja gue yang bayar " sela Echa kesal.

" Becanda! Yudah gue bayarin demi maaf dari Lo  " pasrah Harlan.

" Matrek amat sih kalian jadi cewe, bisa nya morotin harta cowo aja " koment Harlan mengeluarkan dompetnya.

" Apa Lo bilang!!! Gak gue maafin ya "

" Eh yayaya sensian amat sih Al " Harlan mengeluarkan beberapa lembar uang ratusan dan meletakkan diatas meja. Lalu menarik tangan algeta.

" Temen kalian gue beli segitu cukup kali ya? " ujar Harlan sedikit berteriak.

" Cukup banget " balas sillia ikut berteriak.

" Enak aja lo, harga diri gue di jual segitu, murah amat " kesal algeta yang kesulitan dari tadi karna Harlan menarik narik tangan nya cepat.

" Mending gue bayar dari pada di pinjem "

" Iih Harlan apaan sih Lo " kesal algeta memukul bahu laki laki yang sudah kembali santai berjalan.

Harlan menarik hidung algeta dan berlari karna algeta mengejar nya. Hidung nya yang mancung terasa sakit akibat tarikan dari Harlan tadi hingga gadis itu terpaksa berlari mengejar untuk membalas.

Tamat

Salam manis
Lintasan_Bintang

TanjungPinang, 29 April 2020
Cerita ini Resmi ENDING

Algeta Story's(Completed)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang