Aku dimatikan oleh langkahku,
Diam seribu bahasa dalam ruang bernyawa tak bersuara.
Aku disudutkan oleh keadaan, semakin sesak bernafas batinku menangis pilu,
ini bukan tempatku...
Sesekali aku berontak, pecahkan kesunyian batin yang seolah ramai dengan gurauan mereka. bisa saja kutinggalkan tanpa rasa, ah... terlalu pengecut
hambar mungkin terasa oleh mereka.
Ketika semua teroganisir semua gerak terasa terisolir
ini bukan ruangku,
pilihanku hanya diam bernyanyi merdu pun mereka tak pernah mengerti.
Kupasang topeng kepalsuan kenyamanan diri namun itu semua tak berarti.
Pancaran hati yang merona di wajah ini mampu diterka mereka.
aku terlalu lemah, pesimis dalam diri mendominasi.
ingin meronta dari zonasi yang tak sehati.