Kusibak tirai kehidupan
kala hati terbenam oleh aktifitas yang menjadikan rutinitas semataDimana ego selalu lantang menyeruakan kebebasan
Sadari bahwa hidup dalam kesunyianmeski riuh merotasi setiap langkah kaki
Tak dapat dipungkiri
Kosong ini menghanyutkan diri menenggalamkan sanubari
yang rindu akan hangatnya sebuah ketulusan.Aku tertatih ketika mengais puing-puing ketegran
hendak menyulamnya menjadi penegar jiwa
Merenda sekepal kekuatan untuk terus menebar senyumanBerharap sang mars mengulurkan tangannya ketika vegasus itu menapak tepat di sisi kananku
Mungkin lagi-lagi hanyalah sebuah khayalan yang kubangun dalam alam pikiranku
berharap satu yang pasti.