Alur 1

342 19 5
                                    

Menjadi bahan gosip seantero sekolah merupakan hal yang sangat menjengkelkan. Apa hanya karena hal sepele, kita harus merasa terintimidasi oleh tatapan yang menusuk dari seluruh penghuni sekolah.Para anak perempuan, mereka seakan-akan ingin membunuhku melalui tatapan sinis mereka. Apa karena aku datang kurang 5 menit dari jam masuk sekolah biasanya ya? Entahlah toh aku tidak telat kan.

Selama aku bersekolah di sini, aku tak pernah mendapatkan masalah seperti ini. Jangankan mencari keributan dengan semua siswa menginjak semut saja aku minta maaf dan sujud-sujud pada raja semutnya. Coba pikirkan apa yang salah denganku, aku ke sekolah seperti biasanya menggunakan seragam lengkap dan rapi, tidak telat pula dan dandananku seperti biasanya sangat natural tak ada bedak atau apapun yang menempel di wajahku. Hanya saja ada satu yang berbeda di pagi ini, aku berangkat dengan anak laki-laki yang memaksaku ikut dengannya alasannya takut aku terlambat. Entahlah itu alasan yang tidak masuk akal, padahal waktu itu waktu baru saja menunjukan pukul setengah tujuh. Dan lebih anehnya lagi dia tidak langsung pergi ke sekolah melainkan mengajakku putar balik dan mengambil jalan yang kalau di tempuh bisa 4 kali lipat dari jalan yang akan aku lewati, yang hanya tinggal 100 meter lagi sampai ke sekolah. Aneh bukan?

Selamat Nasya, Hari ini kamu harus merasa terkucilkan dari sekian ratus murid yang ada. Walaupun hari-hari sebelumnya juga sama-sama terkucilkan, Tapi mereka cuek terhadapku tapi hari ini mereka membicarakanku seharian full. Seakan-akan tak ada bahan obrolan yang lebih menarik dariku.

Dan yang menjadi pertanyaanku saat ini adalah siapa laki-laki yang berangkat bersamaku pagi ini?
Aku tidak bisa mengenali wajahnya karena dia memakai helm fullface dan saat tiba di parkiran bel masuk tinggal beberapa menit lagi, otomatis aku langsung berlari menuju kelas tanpa menunggu laki-laki itu atau bahkan hanya untuk sekedar mengucapkan terima kasih saja aku tidak sempat.
Yang aku ingat dari laki-laki itu adalah bulu mata yang lentik, mata coklat, dan jangan lupa bau parfum yang laki-laki itu pakai, wangi.

Tak apa Nasya kamu masih ada kesempatan untuk mencium bau parfum itu lagi, eh maksudnya bertemu untuk mengucapkan terima kasih. Tinggal bagaimana caranya aku menemukan orang yang memakai parfum dengan bau seperti itu, diantara ratusan siswa di SMA Tribuna ini.

Alur BerbisikTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang