PT '11

6.1K 524 14
                                    

Seseorang menggeliat kecil saat suara alarm yang memasuki indra pendengarannya.

Tangannya bergerak mengambil ponsel yang berada di nakas samping tempat tidurnya. Masih pukul 5.

Sambil mengumpulkan nyawanya ia meraba tempat disampingnya, terkejut saat tangannya tak sengaja menabrak gumpalan yang terbungkus selimut.

Ia menyibakan selimut itu secara berlahan hingga menampakan wajah lucu seseorang yang mirip beruang tengah tertidur nyenyak dengan hanya menggunakan piyama strip putih pink.

Dipandanginya wajah damai itu. Wajah yang selalu menjadi dambaan hampir seluruh penghuni sekolah baik kaum adam ataupun hawa.

Setengah jam sudah ia memandangi wajah kekasihnya.

Tangannya bergerak mengelus pipi sang kekasih. Menciumi seluruh wajah kekasihnya tanpa ampun membuat orang yang tadinya sedang berselancar dialam mimpi menjadi terbangun.

Orang itu menatap datar wanita dihadapannya yang hanya menampilkan senyum manisnya.

"Hyunnie aku ngantuk"Seulgi menarik kembali selimut hingga menutupi seluruh tubuhnya.

"Bangun ih! Katanya hari ini pelatihan buat anak osisnya"Irene kembali menyibakkan selimut itu. Ditariknya tubuh kekasihnya hingga terduduk.

"Kamu mandi duluan aku mau siapin sarapan"ucap Irene mencepol rambutnya asal. Ia berjalan mengambil handuk untuk Seulgi.

Irene tersenyum gemas melihat tingkah kekasihnya yang begitu menggemaskan.

Bagaimana tidak kini Seulgi duduk diatas ranjang dengan keadaan matanya yang masih tertutup dengan rambut berantakan.

"Aw you look so cute babe"ucap Irene gemas

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Aw you look so cute babe"ucap Irene gemas. Ia mencium kedua pipi Seulgi.

"Yang ini ga dicium?"Seulgi menunjuk bibirnya sendiri.

"Itu mah mau kamu"

"Yaudah gama-"Irene mencium Seulgi tepat dibibirnya sedikit melumat bibir itu dan langsung di sambut dengan senang hati oleh sang beruang.

Ketika tangannya akan menarik pinggul Irene mendekat Irene malah melepaskan pangutan mereka.

Seulgi menatap tajam kearah Irene yang menampilkan senyum tanpa dosanya.

"Udah sana mandi"Irene mendorong tubuh Seulgi masuk kedalam kamar mandi.

Setelah menyiapkan seragam yang semalam Seulgi bawa diatas kasur Irene keluar dan pergi menyiapkan sarapan untuk mereka berdua.

Seulgi menghampiri Irene yang sedang mengoleskan selai di atas roti.

Ia mendekap tubuh mungil itu dari belakang meletakan kepalanya di pundak Irene.

"Bikin apa?"tanyanya lembut. Tangannya mengerat didepan perut Irene.

"Roti selai. Duduk sana"tanpa membantah Seulgi duduk dihadapan Irene. Ia mulai menyantap roti selai yang Irene buat.

Precious teacher |HIATUS|Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang