Wild (End)

1.6K 244 97
                                    

Warn!Semi-baku

Fantasy

ABO (Omegaverse)

BoyxBoy

Jangan lupa vote dan comment.

.

.

.

Seungyoun bingung, pening menyerang sel-sel saraf di otaknya, kepalanya terasa seperti di hantam bebatuan besar. Ketika fajar mulai memunculkan dirinya, seungyoun dan alphanya kembali ke desa. Namun, apa yang ia lihat benar-benar jauh dari harapan. Ia berharap disambut oleh dongpyo atau bayi-bayi serigala, bukan kemunculan hangyul bersama sungjoo, yuri, wenhan, dan wajah-wajah asing yang seungyoun pikir sama sekali belum pernah ditemuinya.

Dapat dilihatnya dongpyo berusaha melindungi penduduk desa dari orang-orang itu asing bersama dengan teman-temannya yang sempat seungyoun temui.

"Bagaimana, yang mulia?" tanya Hangyul, terdengar sarat akan hinaan. "Apa anda bersedia bertarung dengan saya?" sambungnya.

Pria itu menggulung kemeja hitamnya hingga siku. Membungkuk enam puluh derajat dengan kepala mendangak, menatap nyalang pada seungyoun yang berada dibelakang alphanya kemudian terkekeh kecil saat lelaki yang dipandanginya berusaha menyembunyikan diri.

Menghindari tatapannya.

"Jika anda takut, tidak masalah. Saya akan pergi," seungwoo masih tak bergeming, entah apa yang ada dalam pikirannya, ia hanya memandangi hangyul tanpa bereaksi sedikitpun, "dengan syarat, seungyoun akan ikut."

Baik seungyoun maupun seungwoo, nafas keduanya sempat tercekat. Seungwoo menatap bengis pada hangyul yang kini telah menegakkan tubuhnya, alpha itu mengalihkan pandangannya pada salah satu teman dongpyo yang bernama eunsang. Memberi isyarat pada anak itu untuk membawa seungyoun menjauh darinya.

"Kau benar-benar tidak tahu malu rupanya," geram seungwoo, disambut tawa renyah oleh lawannya.

"Jangan terlalu banyak menggertak, pangeran."

Hangyul mengambil beberapa langkah mundur, berlari menyerang seungwoo dalam bentuk manusianya kemudian mengubah diri ditengah waktu. Seungwoo yang menyadari pergerakan tiba-tiba hangyul pun segera menghindar dan mengambil jeda untuk mengubah diri.

Kedua serigala dengan warna kontras itu saling menggeram dengan mata merah menyala, saling memberi signal membunuh antara satu sama lain.

"D-dongpyo tolong pisahkan mereka!" teriak seungyoun, sekelebat bayangan tentang mimpi buruknya lusa lalu membuatnya ketakutan.

Hangyul dalam wujud serigalanya yang berwarna hitam pekat kembali menyerang seungwoo. Berguling, saling mencabik untuk melemahkan lawan.

Geraman keras terdengar dari seungwoo.

Wajahnya dicakar cukup dalam oleh hangyul, tubuhnya terpental beberapa meter. Kekehan meremehkan dapat seungyoun dengar dari kawanan yang hangyul bawa kemari entah untuk apa tujuannya.

"Dongpyo, tolong!" yang disebut masih tak bergeming. Hanya diam menonton tanpa sedikitpun bergerak membantu.

Seungyoun nyaris menerobos pergi untuk memisahkan keduanya, sebelum tubuhnya ditahan kuat-kuat.

"Biarkan, mereka. Jangan menginjak harga diri seungwoo hyung dengan membuatnya terlihat lemah. Aku mohon," ujar Dongpyo. Matanya menyanyu, terlihat kesungguhan di dalam sana, "percayalah pada alphamu, ia tak akan membiarkanmu berada dalam bahaya."

Thinking Out LoudTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang