Beautiful Mistake

1.4K 213 26
                                    

Warn!Semibaku

BoyxBoy

Mature content

Typo bertebaran

Banyak narasi membosankan

Jangan lupa vote dan comment.

.

.

.

"Jangan menungguku, hari ini aku ada urusan sampai malam. Sedikit larut, mungkin."

"Hm, hati-hati di jalan. Sampai jumpa," jawab pemuda manis itu, Cho Seungyoun namanya. Ia mencium bibir lelaki yang lebih tua beberapa bulan darinya, mendapatkan lumatan singkat sebagai balasan dari sang pria.

"Aku mencintaimu," bisiknya, persis di samping telinga Seungyoun.

Pria itu, Han Seungwoo. Bergegas pergi meninggalkan Seungyoun yang tersenyum miris menatap kepergiannya. Ia menarik kursi, mendudukkan dirinya perlahan. Dadanya yang terasa sesak diremat kuat, berharap rasa sesak itu akan hilang.

"Jangan katakan itu lagi, Seungwoo. Ini terlalu menyakitkan," lirihnya, tanpa sadar setitik air menuruni pipi gembilnya.

Segera saja Seungyoun mengusap kasar pipinya, menghilangkan jejak air yang turun tanpa ia kehendaki sama sekali. Pemuda itu menyambar ponsel, dompet, serta mantelnya. Menghubungi seseorang melalui ponsel pintarnya degan tangan yang sedikit gemetar.

"Yuri hyung, ayo bertemu. Ajak Jinhyuk dan Wooseok juga."

Seungyoun menduduki kursi kemudi, menjalankan mobilnya tanpa semangat padahal hari ini ia akan bertemu sahabat-sahabat dekatnya, berusaha menyembuhkan dirinya sendiri sekaligus mengalihkan pikirannya dari Seungwoo, sosok yang dicintainya lebih dari tiga tahun ini.

Kepalanya berat, dadanya juga masih sesak ketika mengingat sang kekasih. Hubungan yang keduanya bangun susah payah, belakangan ini semakin hambar dan merenggang. Seungwoo seolah menjaga jarak darinya, dan Seungyoun sangat menyadari hal itu.

Mobilnya telah terparkir di depan kafe, awalnya Seungyoun agak bingung karena ia bahkan sama sekali tidak sadar sedang menyetir. Pikirannya melayang jauh dan jika saja sedang tak beruntung, mungkin kecelakaan maut bisa menghampirinya. Namun, sepertinya Tuhan masih menginginkannya hidup. Meskipun Seungyoun bingung, untuk apa ia masih berada di dunia ini?

"Yuri hyung!" panggil Seungyoun, ketika melihat punggung familiar berjalan beberapa langkah di depannya.

"Seungyoun-ie," Yuri memeluk erat bahu Seungyoun, mendekapnya begitu erat, menyampaikan perasaan rindu teramat dalam. Sudah lama mereka tak berjumpa dan itu sudah cukup membuat keduanya saling merindukan satu sama lain.

"Aku merindukanmu, hyung." Ia eratkan pelukannya pada pinggang yang lebih tua, menenggelamkan wajahnya pada bahu pria itu, mencari perlindungan secara tersirat.

"Aku juga, aku jauh lebih merindukanmu." Dapat Yuri rasakan bahunya basah, Seungyoun menangis. Entah apa alasannya, yang jelas bukan ia penyebab tangisan Seungyoun. Ada sesuatu yang menyakiti Seungyoun, dan Yuri harus mengetahui hal itu.

"Ayo masuk, yang lain pasti sudah menunggu kita," ucap Seungyoun, ia menjauhkan tubuhnya dari Yuri, menunjukkan senyum manisnya meskipun ia tahu wajah sembabnya tak bisa ditutupi terutama di depan Yuri.

Thinking Out LoudTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang