Part 2

15.1K 467 5
                                    

Raya Termenung di dalam kamarnya dengan menekuk Lututnya erat.
dia memejamkan kedua matanya dan menitihkan titik bening dari pelipisnya hingga meluncur bebas melewati pipinya.

Kenapa sakitnya masih terasa teramat. padahal enam tahun sudah berlalu setelah kejadian pahit itu.

Raya menghapus air matanya dan dengan Perlahan turun dari atas ranjang kemudian berlalu masuk kedalam kamar mandi untuk membersihkan dirinya.


------------------------------


Raya melepaskan earphone yang tengah dikenakannya dan bangkit dari sofa tempatnya duduk sembari menunggu jadwal pemotretan nya di mulai.

"Raya... Lihat Ponselmu sekarang. dan buka pencarian tentang Max Wireman SEKARANG ...." Suara Qia Managernya membuat raya mengerutkan keningnya bingung bercampur kesal.

"Aku Tidak Punya waktu untuk mencari kabar terbaru tentang Laki-laki itu. " Balas Raya asal karena sebal.

Ia Membuka seluruh Pakaian nya di hadapan managernya dan memakai Produk terbaru dari Model linggeri VS langsung disana.

"Tapi ini Penting untuk kamu sayang....!" Ucap Qia Resah.

"Apa Maksudmu?" Tanya Raya sembari menghampiri Qia dengan perlahan saat ia sudah selesai memakan sehelai benang tipis itu.

Qia Menujukan ponselnya pada Modelnya dan Meringis ngeri saat Raya Merebut kasar ponsel keluaran terbaru miliknya itu.

Raya Menahan Geraman nya saat melihat headline di setiap judul Media dan beberapa foto dirinya disana.

MAX WIREMAN KENCANI RAYA AVS.

Raya Membanting Kencang ponsel itu hingga hancur berkeping-keping di atas lantai Saat melihat Max malah tersenyum membenarkan berita tersebut . Hal gila apa lagi ini..!!

Qia Melotot Melihat ponsel yang baru dua minggu lalu ia beli itu kini malah hancur tak berbentuk. "Raya Itu ponselku..." Pekik nya Meremas rambut panjang yang dikepangnya dengan kasar.

Raya Hanya Mendengus tidak peduli Menatap Managernya. "Cuma ponsel 3o juta. beli lagi dengan tokonya sekalian memakai uangku" Ucap Raya kesal sembari membanting tubuhnya untuk kembali duduk di atas sofa.

Qia Mengangguk dengan Lega. Tapi kali ini ia menatap Raya dengan takut.

Raya Menahan Geraman nya dan mengepalkan kedua tangannya dengan erat. Sialan kamu Max.

"Menurutku Itu tidak masala....." Qia langsung memukul mulutnya dengan tangan nya sendiri saat Raya menatap nya seakan siap untuk membunuhnya. Astaga. Cantik-cantik tapi kaya macan.


------------------------------

Gio Menaruh Tabloit Di atas meja kerjanya setengah di banting. Ia meremas kasar wajahnya dan menghembuskan nafasnya dengan kasar.

"Bos, Apa Saya harus menghapus berita itu sekarang juga...!"

Gio Menggelengkan kepalanya. "Kali ini biarkan saja. Kalian tetap menjaga dia dari jauh. dan kali ini Kalian harus lebih exstra untuk menjaganya apalagi setelah berita ini keluar."

"Baik Bos...".

"Kalian bisa pergi Sekarang."

"Terimakasih Bos. kami permisi."

Gio hanya mengangguk dan menyandarkan tubuhnya di punggung kursi saat anak buah nya sudah keluar dari ruangannya. ia Memejamkan kedua matanya dengan erat.

Apa Kamu Masih Membenciku Raya.

--------------------------------

Raya Berjalan dengan langkah lebar dan Memencet bell apartemen berulangkali dengan kasar.

SIAL. dimana si Max Sialan.

Ia terus Memencet bell apartemen Itu dan berakhir dengan menendang pintu kokoh itu dengan kencang saat tak mendapati bajingan itu keluar.

"Shitt... Sakitt..." Pekiknya Memegang Ujung kakinya meskipun tertutup sepatu booth.

Ia Menatap Tajam pintu itu seolah-olah jika Raya melototi pintu itu maka pintu itu akan bolong akibat hunusan tajam dari matanya, tapi memang pikiran bodohnya yang sia-sia karena itu tidak akan pernah jadi kenyataan.

DUK...DUK...DUK...

Sekarang Gantian Raya Menggedor-gedor Pintu apartemen Max dengan kencang. Biarlah, toh tidak akan ada yang mendengar, di lantai itu hanya ada satu kamar yaitu kamar MAX WIREMAN bajingan itu saja.

"BUKA BAJINGAN...." Teriak nya sangat kencang. sambil terus menggedor-gedor pintu.

DUK...DUK...DUK...

"BUK........AAAAA"

Raya Terpekik saat tubuhnya tertarik paksa masuk kedalam apartemen saat pintu terbuka lebar.




*********************






enibahri
29-10-19

i'm pregnentTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang