Part 4

15.8K 511 77
                                    

"Gio..." Gumam raya yang hanya bisa di dengar oleh dirinya sendiri.

Raya Menggelengkan kepalanya dan berjalan kembali ke arah toilet dengan cepat, ia mengabaikan panggilan gio yang saat ini sedang berada tepat di sampingnya.

"Tunggu raya.."

Raya Menghempaskan kasar tangan gio yang memegang tangannya Dan memandang laki-laki itu dengan alis menyatu menjadi satu dengan tajam.

"Maaf sir, Saya tidak memiliki urusan apapun dengan anda." Ucap Raya sarkastik dan pergi meninggalakan gio dengan tangan terkepal.

Gio tertegeun mendengar ucapan raya yang begitu sinis padanya.

Ia menatap punggung raya yang sudah menjauh dengan lirih. "Kamu bukan hanya membenciku raya. Tapi sangat membenciku."

-------------------------------

Raya Mengganti pakaiannya dengan asal dan segera keluar dari dalam studio dengan langkah lebar tapi tetap saja masih terlihat sangat anggun di mata semua orang.

"Raya kamu mau kemana?" Tanya selly mengejar langkah lebar modelnya dengan sedikit berlari.

"Bukan urusanmu."

BRAKK......

Raya membanting pintu mobil sedan nya dengan kencang di hadapan wajah maneger sekaligus sahabatnya itu. Ia langsung menggendarai mobilnya dengan kecepatan tinggi tanpa memperdulikan wajah terkejut selly padanya di belakang.

Selly Terpekik karna terkejut dengan aksi bar-bar raya yang membanting pintu mobil dengan begitu keras tepat di depan matanya. ia menatap gelisah pada mobil raya yang sudah menghilang di balik jalan raya.

"Padahal ada kesempatan yang sangat luar biasa yang sudah menunggu kamu raya. tapi kamu malah pergi begitu saja" Oceh selly kesal setelah ia berhasil menguasai kembali dirinya dengan tenang. Ia berdecak kesal sebelum berjalan memasuki studio kembali dengan langkah cepat.

*

"Maafkan saya sir, model saya ada sedikit urusan diluar yang tidak bisa di tinggalkan beliau. Tapi nanti saya akan menemui anda bersamanya kekantor anda jika anda bisa meluangkan sedikit waktu anda untuk kami."Ucap selly Mencoba bernegoisasi dengan Mr.abraham.

Ini kesempatan emas yang sangat berharga untuk raya, model sekaligus sahabatnya itu bisa langsung meroket dengan cepat jika menjadi brand ambasador dari perusahaan abraham grup yang ada di sini, dan selly akan mengupayakan segala cara supaya mr.abraham tidak membatalkan niatnya untuk menjadikan raya sebagai brand abasador dari perusahaannya.

Gio Mengangguk. "Bodyguard saya yang akan menghubungi kamu nanti."

Selly melebarkan senyuman nya saat ia berhasil membuat mr.abraham bisa membuat janji temu dengan dirinya.
"Baik mr. Baik. terimakasih. saya janji tidak akan mengecewakan anda lagi."

Gio hanya menatap selly sekilas dengan datar kemudian ia langsung masuk kedalam mobilnya tanpa mengucapkan apapun lagi pada perempuan itu.

"Astaga....... Raya akan menjadi top model paling terkenal dari indonesia kalo ia bisa berhasil bekerjasama dengan perusahaan raksasa itu."Pekik selly antusias.

"Tapi Mr.abraham kelihatannya seperti benar-benar dari indonesia!" Gumam selly menaikan telunjuknya saat membayangkan wajah tampan dari pengusaha muda itu.

Selly kemudian berseru senang dengan menganggukan kepalanya semangat.

"Itu berarti, raya juga tidak akan kesulitan dalam menjalin kerja sama dengan pria tampan itu nantinya. Iya betul...." ucap selly menganggukan kepalanya semakin senang.


-----------------------------

"Orland, pastikan sebelum raya mengetahui kontrak kerjasama itu dia harus sudah mendatatangani kontraknya."

"Baik sir, sudah saya siapkan semuanya"

Gio mengangguk dan menatap jalan indah kota Los angeles dengan datar.

Kamu harus kembali padaku raya. Apapun caranya, akan aku tempuh meskipun aku harus memaksa kamu.

-------------------------

Raya Membanting tas keatas sofa apartemennya dengan kencang dan Juga membuang heels nya dengan sembarang ke atas lantai dengan keras.

"SIAL......." Sentak raya kesal.

"Untuk apa pria bajingan itu harus ada di negara ini! Dan untuk apa juga pria itu berada di dalam studio dan sialnya pria bajingan itu malah menemuiku...." Geram raya berdecak sinis.

Ia duduk di atas sofa dengan dada yang masih bergemuruh dengan kencang. "Laki-laki bajingan. Bahkan sudah bertahun-tahun lamanya kejadian sialan itu. tapi bekasnya tidak pernah hilang sedikitpun dari ingatanku." Sentak raya kesal pada dirinya sendiri. Ia Mengepalkan kedua tangannya dengan erat dan memejamkan matanya dengan kesal.

Dasar bajingan, Semua pria itu sama.

Sama-sama bajingan.


********************






enibhari
11-12-19

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Dec 11, 2019 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

i'm pregnentTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang