03

1K 39 3
                                    

Ditengah perjalanan suasana tiba-tiba menjadi sangat awkard. tidak ada percakapan sama sekali antara jungwoo dan Jaehyun.

Sampai akhirnya handphone Jaehyun berbunyi. Membuat kedua orang tersebut melihat kearah handphone Jaehyun.

"TAEYONGIE.."

"Ada apa dia,kenapa tiba-tiba menelfon." Gumam Jaehyun.

Jungwoo terlihat membuang mukanya. Dan melihat ke arah jendela mobil.

Ya jungwoo sangat tidak suka melihat Jaehyun dekat dengan orang lain apalagi dekat dengan taeyong.

"Yongie! Ada apa?"

"L-lucass." Lirih taeyong diseberang sana

"Lucas? Kenapa dia. Ada apa? Kau baik baik saja? Heeiiiiii yongie! Tanya Jaehyun penuh khawatir.

Terdengar suara isakan tangis dari taeyong sebelum ia menutup telfonnya.

Jaehyun sangat panik dan khawatir. Jaehyun takut terjadi apa-apa dengan taeyong.

Sampai akhirnya Jaehyun mengantarkan jungwoo kerumahnya dan kembali ke apartemen untuk menemui taeyong.
.
.
.
.

Jungwoo tersenyum kecut dan menganguk. Membiarkan Jaehyun pergi.

"Bye Honey" Ucap Jaehyun sebelum pergi, tidak lupa mengecup pelipis jungwoo.

.
.
.
.
.

Jaehyun menjalankan mobilnya dengan penuh amarah. Jeno menyalip beberapa mobil dan hampir menabrak kendaraan lainnya beberapa kali.

Pikirannya kesana kemari.

Ia takut sesuatu terjadi kepada taeyong.

Jaehyun menyesal memperbolehkan taeyong untuk dijemput oleh Lucas sialan itu. Kenapa Jaehyun tidak mengantarnya saja?

Jaehyun menyesal.

Kalau sampai terjadi apa-apa dengan taeyong Jaehyun akan langsung yang turun menghajar Lucas.

"Sialan!"

Jaehyun akhirnya sampai di apartemen mereka.

Jaehyun turun dari mobil dan langsung berlari penuh tenaga ke kamar mereka.
Napas Jaehyun menderu ketika sampai di depan pintu apartemen mereka. Jaehyun menekan kata kunci pintu mereka dengan terburu-buru.

"Ceklek!"

Dari sini Jaehyun dapat mendengar tangisan taeyong.

Jaehyun membuka pintu kamar mereka. Melihat gundukan besar yang dilapisi oleh selimut abu-abu.

Jaehyun menghampirinya dengan perlahan.

"Taeyongie.."

Jaehyun menarik selimut itu.

Menampilkan taeyong dengan berbagai tisu yang berserakan di mengelilingi tubuhnya.

"Jaehyunie.."

Jaehyun lalu mendudukkan dirinya dan memeluk taeyong, mencoba menenangkan taeyong. Mereka saling menautkan jemari mereka.

Dengan ini mereka lega.

"Menangislah"

Taeyong menangis di pundak Jaehyun. Jaehyun mengelus punggungnya dan sekali menepuk pelan punggungnya.

"Ingin menjelaskan kenapa?"

"Kami putus.."

Jaehyun sedikit bingung sejenak. Ia tidak tau kalau taeyong dan Lucas berpacaran. Ia hanya tau taeyongmenyukai adik juniornya itu.

"Im here, okay. You know that I love you right? Aku tidak peduli seberapa lama kau akan menangis dan aku akan tetap bersamamu"

Jaehyun tersenyum kecil setelah mengucapkan perkataan itu.

Taeyong menggenggam erat jemari Jaehyun. Mereka saling menyalurkan kehangatan lewat pelukan mereka.

Biarkan saja begini dulu.

Jaehyun bergantung kepada taeyong untuk saat ini, menemani taeyong, dan memprioritaskan taeyong ketimbang jungwoo.

Jaehyunakan melepaskan taeyong ketika taeyong sudah siap kapan pun itu. Jaehyun berjanji.

Tapi.

Biarkan saja dulu seperti ini.

Karena untuk saat ini taeyong adalah rumahnya.

.
.
.
.
.



⚠️🔥💜🌈🌹⚠️

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

⚠️🔥💜🌈🌹⚠️

                                 

BOYS LOVETempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang