SMA Taruna Bakti
Pagi ini tampang Aurel, Aurel Kriswara, biasa di panggil Ara. Salah satu murid kelas 10 di SMA Taruna Bakti, nggak ada cakep-cakepnya sama sekali. Kusut kayak baju nggak di setrika. Rambutnya yang salah satu bagiannya di-highlight pink , acak-acakan nggak keruan. Semua ini lantaran cewek itu kehilangan sepatu kesayangannya yang selalu setia menemaninya ke mana-mana.
"Yang sabar ya, ra" ucap Sasha, Sasha Azrani, teman sebangku sekaligus sahabatnya. Satu-satunya teman yang ia punya. Kuper? Bukan. Aurel memang tidak mudah berteman dengan semua orang. Terlalu selektif? Itu wajar.
"Lo ikhlasin aja deh, lagian sepatu kayak gitu mah banyak di bandung. Lo beli aja yang baru!"
"Huh. Beda,sha. Kalau sepatu baru tuh masih bau toko. Nggak ada sensasinya." Potong Aurel pakai jurus nggak mau kalah.
"Sensasi? Sensasi bau jempol maksudny?"
"Yo'i! Senengkan, semriwing-semriwing?"
"Yaaii!"
Aurel nyegir melihat sasha meringis jijik.
***
Dulu Aurel tinggal di Jogja bersama kedua orang tuanya. Tapi sejak orangtuanya meninggal dalam sebuah kebakaran rumah. Saat dirinya kelas satu SD, Aurel di titipkan ke bunda Nirmala. Ibu pengurus Panti Asuhan Pelita Hati
Sewaktu kelas satu SMP dia di kirim untuk mewakili sekolahnya mengikuti Olimpiade tingkat Nasional(OSN) di jakarta. Dan ternyata ia juara Paralel. Sungguh membanggakan!. Sebagai wujud terima kasih dari Kepala Sekolah untuk Aurel yang sudah mengharumkan nama sekolah. Kepala Sekolah memberi ia hadiah bea siswa sampa ia lulus Universitas.
***
Singkat cerita kelas 2 SMP dia di angkat anak oleh Yudha Maulana Saputra, seorang pengusaha sukses di bandung. Salah satu donatur tetap di panti yang dulu Aurel tempati. Yudha memiliki 2 anak laki-laki, yang sulung namanya Raka Alvarendra, dia anak Kuliahan Semester 4. Yang kedua Rayyanka Anavy, kelas 3 SMA, satu sekolah sama Aurel. Istrinya bernama Claudya Bella. Walau Aurel anak angkat tapi keluarga Yudha sangat menyayanginya. Mereka sudah menganggap Aurel seperti keluarga kandung mereka sendiri.
***
Bel istirahat sudah berbunyi, Aurel menghembuskan nafas lega, karna sejak tadi ia sangat bosan dengan pelajaran Kimia yang seperti obat tidur, membuat matanya ingin terpejam. Aurel masih diam di bangkunya.
"Ra, kantin yuk. Laper nih" ajak sasha sambil merapikan bukunya.
"Emmem lo ke kantin duluan aja deh, gue mau ke ruang guru dulu. Mau ngumpulin buku tugas kelas kita ke ibu Farida" ujar Aurel.
"Mau di temani gak?"
"Nggak usah deh, gue bisa sendiri kok. Makasih"
"Oh ya udah deh, gue ke kantin sendiri aja, tapi ntar lo nyusul ya!" Sasha tersenyum ke arah Aurel dan membenarkan rambut nya yang sedikit berantakan.
"IYA BAWEL!" Jawab Aurel.
"Hehehe, oke deh" Sasha meninggalkan Aurel sendiri, Aurel yang di tinggal sendirian di kelas langsung bergegas ke ruang guru dan tak lupa membawa buku tugas kelas yang mau di kumpulkan.
Di depan ruang guru, tak sengaja Aurel menabrak seorang cowok. Buku yang Aurel bawa jatuh semua, karna si cowok terburu-buru keluar dari ruang guru.
"Dari pakaiannya sih dia bukan murid Taruna Bakti." Batin Aurel.
"Heh, kalau jalan itu liat-liat!" Ujar Aurel
"Salah sendiri! Siapa suruh lo berdiri di tengah jalan!" Balas si cowok tak kalah sengit
"Hish, lo yah bukannya minta maaf! Malah nyolot!"
"Ogah banget gue minta maaf sama loh! Bye!" Tekan cowok itu lalu pergi
"Arrghh nyebelin banget sih, tuh cowok! Awas aja kalo sampe ketemu lagi! Gue pites-pites leher tuh cowok!!" Sungut Aurel. Sambil memunggut buku tugas kelas yang tadi jatuh.
Aurel menyeruput es jeruk di hadapannya dengan rakus. Tenggorokannya benar-benar kering. Tak butuh waktu lama, es jeruk di gelas sudah kandas di teguk habis tak bersisa oleh nya.
"Ahh leganya." Aurel tersenyum sambil mengelap bibirnya
"Lo kenapa sih? Kayak orang setahun nggak minum aja."
"Gue itu lagi kesel banget sha!" Sungut Aurel
"Kesel sama siapa sih?" Tanya Sasha
"Ada deh! Males gue bahasnya!"
"Oh iya, besok kan weekend. Lo mau ikut nggak gue mau main ke panti, gue udah kangen banget sama bunda Nirmala!" Ujar Aurel lagi
"Hm kapan mau perginya?"
"Ntar pulang sekolah. Lo temenin gue yah ngomong sama bang Raka!"
"Hm liat ntar deh"
"Ah lo mah, ayo lah. Sekalian kita nginep di panti, Pleaseee!" Ucap Aurel sambil mengeluarkan jurus Puppy eye. Biasa nya sih orang yang ngelihatnya pasti luluh
"Huft ok, fiks gue mau main sekalian nginep di panti!. PUAS LO!"
"Yey makasih Sasha ku sayang"ucap Aurel sambil memeluk Sasha
"Hm kembali kasih!"
"Ya udah, sebagai ucapan makasih. Lo mau apa? Gue traktir deh?"
"Hm bakso deh satu sama es Alpukat satu "
"Siap bos!" Aurel memberikan hormat pada Sasha. Lalu pergi memesan pesenan Sasha. Sasha hanya tersenyum tipis melihat kelakuan sahabatnya.
Jangan lupa vote coment follow and share😁bye bye . Sampai jumpa di part selanjutnya😘💕
KAMU SEDANG MEMBACA
The Dimple Girl
General Fiction"Uuups! Mampus gue!" Ucap cewek itu panik sambil memukul jidatnya kuat-kuat. Sampai-sampai dahinya memerah. Dalam waktu beberapa detik, ia buru-buru kabur melupakan pencopet tadi sebelum sang cowok berkamera menyadari keberadaannya dan menyeretnya k...