"Kai.. Sajangnim memanggilmu.. Sekarang" Teriak manajerku saat membuka pintu ruang latihan
"Ada apa?"
"Temui saja"
"Hmm..." Aku terpaksa menghentikan kegiatan menariku dan berlari menuju ruangan Sajangnim"Kai.. Masuklah"
Aku masuk ke dalam ruangannya dan duduk tepat dihadapan sajangnim..
"Huft.. Sekarang Kau berulah apalagi hmm? Apa bisa kau sedikit saja diam dan tidak menimbulkan masalah?"
"Maksud sajangnim? Aku tidak mengerti"
"Kau sudah membaca artikel yang keluar pagi ini?"
"Belum" Aku segera mengeluarkan ponsel dan membuka halaman portal.. "Waaah.. Tidak kusangka akan keluar secepat ini"
"Apa maksudmu?" Sajangnim mengernyitkan dahi.
"Tidak ada.. Aku akan mengurusnya nanti.. Sekarang Sajangnim hubungi saja agensi itu dan suruh untuk mengkonfirmasi kebenaran artikel itu"
"Apa yang kau rencanakan?"
"Tenang saja.. Aku tak membuat masalah besar kali ini.. Lakukan saja"
"Hah.. Baiklah" Kulihat dengan enggan Sajangnim mengambil ponsel dan mulai mendekatkan ke telingannya..
"Halo"
'Ya'
"Anda sudah melihat artikel pagi ini?hmm.. Ya.. aku ingin membicarakan hal itu"
'Tapi dia bilang artikel itu tidak benar'
"Ya.. aku tau itu.. Tapi tolong anda mengkonfirmasi kebenaran artikel tersebut"
'Tapi'
"Tenang saja.. Tidak akan terjadi sesuatu.. Anggap saja ini bentuk kerjasama.. Demi artis dan agensimu juga"
"Ahh.. Begituu.. Baiklah.. Aku setuju"
Pembicaraan di telepon itu pun diakhiri dengan helaan nafas sajangnim.'Apa mereka tidak setuju?' Aku bertanya dalam hati.
"Mereka setuju.. Kita akan mengkonfirmasi kebenarannya.. Apa yg mau kau lakukan selanjutnya?"
"Sudah kubilang.. Sajangnim tenang saja.. Apa yg ku lakukan selanjutnya itu.. Ra-ha-si-a" ucapku seraya mengedipkan sebelah mata kemudian berdiri meninggalkan ruangan Sajangnim.
"Awas saja kalau kau melakukan kesalahan besar" Teriak sajangnim sebelum aku menutup pintu
"Hmm.. Hmm.." Aku pun menutup pintu ruangan sajangnim dengan perasaan senang