Prolog

74 10 2
                                    

Sejak awal Rindu memang tidak suka dengan Andra dia hanya di jodoh-jodohkan oleh sahabat-sahabatnya, apalagi dia tidak mengenalnya sama sekali, dia kenal hanya sekedar mendengar omongan sahabat sahabatnya.

***

"Coba kita banding bandingin dari kelas MIPA 1 sampai MIPA 5" kata Ressa.

Ya, memang mereka bertiga masih kelas 12 SMA, tapi tinggal beberapa bulan lagi mereka lulus dari SMA

"Apa? maksud lo?" tanya Raina

"apaan sih, gue ga ngerti lo ngomong apa?" sambung Mitha

"Ya nih gue juga ga ngerti maksud lo, Sa" sela Rindu sambil menggelengkan kepalanya

"Ya jadi gini kita bangding-bandingin cowok yang paling ganteng di setiap kelas 12 MIPA, paham?" jelas Ressa sambil melirik sahabat-sahabatnya.

"ih, ngapain?" tanya Rindu sambil memutar bola matanya

"eh, Rin. tapi seru juga tuh ajakan Ressa" Celoteh Mitha

"yaudah iya gue mau" jawab Rindu sambil menggelengkan kepalanya

Dan merekapun segera melakukan apa yang diajukan Ressa yaitu membanding-bandingkan cowok ganteng yang ada di kelas 12 MIPA. Ya cowok ganteng.

"Menurut gue di kelas MIPA 1 yang ganteng itu Jana, Arif, sama.. hmm" kata Raina

"Nauval juga oke kok" sambung Rindu "klo dikelas MIPA 2 menurut gue sih Angga sama Akbar udah segitu" Kata Rindu

Dan sampai akhirnya mereka membicarakan Kelas MIPA 3, kelas Ressa yang isinya adalah cogan cogan semua;))

"Nih gue suka klo ngomingin kelas lo, Sa" Kata Rindu sambil ketawa kecil

"Ya. bener banget lo, Rin" ucap Mitha dan Raina barengan

"Menurut gue sih dikelas gue yang ganteng itu Anggara, Arjuna, Anto, Dhika, Dimas, Rendy, Reynal, hmm siapa lagi ya, lupa gue" jelas Ressa sambil menggaruk kepalanya. Entah karena gatal atau emang dia emang bener bener lupa

"eh, menurut gue masih banyak tau, tuh si Andra juga ganteng" Jelas Raina

"Andra? Andra siapa gue gatau tuh si Andra Andra" tanya Rindu dengan raut wajah yang bingung

"Masa lo gatau si Andra yang suka barengan sama si Dhika? yaudah nanti gue kenalin yaa" kata Ressa dengan nada yang cukup tinggi

"Yaudah iya" kata pasrah yang dilontarkan oleh Rindu

Waktu Yang SalahTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang